"Stop di sini pak" ucap Asher, dan mobil pun berhenti di depan sebuah dealer motor.Melihat itu Pak Damar ingin bertanya namun Asher telah keluar terlebih dulu.
"Tuan muda pasti cuma mau liat-liat aja, gak mungkin beli. Iya kan??" gumam pak Damar.
Dia berharap dugaannya itu benar, pria itu takut Asher akan mendapat hukuman yang lebih berat karna tidak menjalani hukumannya yang sekarang.
Pak Damar tau itu karna tak sengaja mendengar gosip para maid.
Menghela nafas panjang, dia melihat sang tuan muda yang sedang berbicara dengan sealer motor.
"Ayolah.. Mbak gak tau saya ini anak siapa? Saya pasti bakal bayar lunas kok.. Tapi nanti, ini dpnya dulu"
"Maaf dek, tetep gak bisa. Ini sudah jadi persyaratan, kalau gak ada cash bisa pake kartu kredit"
Asher mendengus kesal, dengan tampang cemberut dia menatap sang sealer tajam.
Bukan seram itu malah menggemaskan, sang sealer menguatkan hati untuk tidak mencubit pipi laki-laki tersebut.
Dengan murung Asher menatap motor yang dia inginkan, tangannya terulur memegang kepala motor.
Asher menatap sang sealer kembali. "Bener gak bisa? Malam ini saya lunasin dehh.."
"Iya dek, gak bisa.. Maaf yaa" ucap sang sealer tersebut.
Menghela nafas, tangannya mengelus kepala motor yang berharga sekitar 107,54jt tersebut.
"Maaf tor, gua gak bisa beli lu.. Tapi gua janji bakal ke sini lagi kok. Jangan di ambil orang dulu yaa.." ucap Asher pada motor itu.
Sang sealer hanya bisa menatap dengan tatapan aneh. 'Manis sih, tapi rada sengklek'
Dengan ekspresi murung Asher berjalan dan masuk ke dalam mobilnya.
"Jalan pak, pulang"
Melihat ekspresi tuan mudanya yang terlihat menyedihkan, pak Damar tanpa berkata apa-apa langsung berjalankan mobil.
"Haaa..." lagi-lagi helaan nafas keluar dari bibir tipis Asher.
Dia menatap keluar jendela. Apa menurut kalian Asher sangat lebay?.
Tapi perlu di ketahui, motor tadi merupakan motor impian dirinya di kehidupan yang dulu.
Asher sangat ingin motor tersebut, dia bahkan bekerja part time dan uang hasil kerjanya di tabung untuk membeli motor tersebut.
Namun tidak bisa karna uang tabungannya itu selalu di pakai untuk kebutuhan keluarga.
Sedangkan motor yang dia pakai saat terakhir hidup di raga lamanya merupakan pemberian dari sang ayah.
Atau lebih tepatnya itu merupakan motor bekas milik sang ayah.
Dan Asher fikir ketika berada di raga sekarang yang merupakan anak dari keluarga kaya, ia akan dengan mudah mendapatkannya.
Namun memang yang namanya ekspektasi tidak pernah sesuai dengan realita.
"Haaa..."
☘︎•☘︎
Sesampainya di mansions, Asher keluar dari mobil lalu berjalan lesu ke dalam.
Di sana terlihat ada Ivan yang sedang bermain game ps di TV besar.
Merasakan kedatangan seseorang, dia pun menengok dan melihat Asher berjalan dengan wajah lesu.
"Kenapa lo? Kayak kekurangan gizi" ucap Ivan dengan pandangan kembali fokus pada game.
Asher tak menjawab dan terus berjalan sampai menaiki tangga.
"Eh! Woyy.. Mana janji lo?! Katanya mau deketin gua sama si Gea"
"Nanti aja, lagi bad mood gua" ujar Asher sembari mengayunkan tangannya.
Saat sampai di depan kamar, dia membuka pintu dan langsung merebahkan diri di kasur king size miliknya.
"Arghh!!!" teriak Asher yang terendam karna dia dalam posisi tengkurap.
Tubuhnya tampak bergerak tak karuan sehingga membuat sprainya berantakan.
Asher memposisikan dirinya duduk, dia mengeluarkan amplop coklat berisi uang hasil balap liar nya tadi malam.
"Hikss.. Hikss.." isakan terdengar dari bibir menggoda Asher.
Pada dasarnya Asher atau Jessica merupakan anak yang cengeng, namun dia hanya akan begitu ketika merasa benar-benar sedih atau kesal.
Seperti sekarang, Asher sangat kesal karna dia tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang di inginkannya (lagi).
Sementara itu Rizard yang lewat tak sengaja mendengar suara isakan dari kamar sang adik bungsu.
Dia sedikit mengintip dari pintu yang sedikit terbuka dan melihat Asher sedang menangis dengan amplop coklat di genggamannya.
'Sampai segitunya dia mau motor? apa aku minta daddy buat ganti hukumannya ya. Tapi- akh! Entahlah..'
Memilih untuk berpura-pura tidak peduli, Rizard pergi dari depan kamar Asher menuju lantai bawah.
Saat baru menginjakkan kaki di lantai bawah, pintu bel berbunyi.
Ivan hanya melirik tak peduli, terpaksa Rizard yang harus membuka pintu.
Ketika membuka pintu Rizard mengernyit saat mendapati orang dari perusahaan dealer motor.
"Ada apa?"
"Oh, saya ingin mengantarkan pesanan motor kawasaki ninja ZX-25R atas nama Giovans Asher Kendrick"
"Pesanan motor??!"
••••••••• ☘︎ •••••••••
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √
Teen FictionHanya kisah tentang seorang perempuan tomboy yang jiwa nya berpindah ke dalam raga lelaki feminim setelah mengalami kecelakaan. •••••••• ☘︎ ••••••••• [ Note ] ˙ Typo. ˙ Berantakan. [ Warning ] ˚ Kata-kata kasar. ˚ Kekerasan.