[ Cp. 09 ]

4.6K 331 2
                                    


Asher mengendap-endap keluar dari kamar menuju lantai bawah.

"Hehe.. Aman-"

"Mau kemana?"

"Anjg!" umpatnya ketika terkejut mendengar suara yang sangat familiar.

Ketika menengok Asher melihat Rizard yang duduk di sofa single size dengan laptop dan kopi di meja.

"Eh, abang belum tidur?"

Rizard tak menjawab, dia berdiri lalu berjalan mendekati Asher dengan tatapan yang setia menatap sang adik.

"Mau kemana?" tanyanya sekali lagi saat sudah berada di hadapan remaja tersebut.

Dia mengamati pakaian Asher dari atas sampai bawah.

Asher menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. "Eee.. Itu.. Anu, mau beli jajan di indoapril"

"Gak boleh, masuk kamar"

'Aduhh.. Ini si Rizard kenapa sih? Biasanya juga bodoamat' batin Asher.

Dia melirik jam dinding yang menujukkan pukul setengah 12 malam, sedangkan acara tersebut mulai tepat pukul 12.

"Tunggu apa lagi? Balik ke kamar"

"Bang gua- eh maksudnya aku mau banget beli jajanan ini, besok udah gak ada lagi.."

Rizard mengangkat alis sebelah. "Kalo gitu abang anter" ucapnya kemudian ingin beranjak mengambil kunci mobil di kamarnya.

"Eh! Gak usah bang, gua- eh aku bisa sendiri kok. Ini udah di pinjemin motor sama bang Ivan"

Rizard terdiam menatap Asher lama, membuat sang empu gugup.

'Njir lah, serasa di ruang BK gua' gumam batinnya.

Sesaat kemudian Rizard menghela nafas. "Ya udah, tapi kalau ada apa-apa telfon abang"

'Yess!!' batin Asher gembira. "Sip deh bang, lagian gak akan lama kok. Ya udah pergi dulu yaa.."

Asher pun pergi, Rizard menatap kepergiannya dengan tatapan sulit di artikan.

☘︎•☘︎

Selama beberapa menit berkendara akhirnya Asher pun sampai ke tempat acara balap liar tersebut.

Di sana terdapat banyak sekali orang dan peserta balap.

Asher turun dari motor dan membuka helmnya, dia berjalan menuju meja pendaftaran.

"Bang gua daftar"

Pria yang merupakan penyelenggara acara balap liar tersebut menatap Asher dari atas sampai bawah.

Yang di tatap mengernyit. "Kenapa? Ada yang salah sama penampilan gua?"

"Yakin mau ikut, dek? Ini bukan balap liar biasa. Nanti kenapa-kenapa gua yang repot"

Memutar bola mata malas, pada kehidupan di raganya dulu dia sudah terbiasa di remehkan soal urusan jalanan karna dulu kan dia merupakan seorang gadis.

"Iya, tinggal daftarin aja sih!"

"Okay, okay. Kalo ada apa-apa gua gak tanggungjawab yaa.."

"Ye.." balas Asher malas.

Setelah terdaftar dia pun di ijinkan masuk, tak lama setelah Asher masuk seseorang pun mendaftar.

"Nama?"

"Ax"

Sang panitia pun menulis namanya, orang itu mengernyit saat melihat nama seseorang yang tak asing.

"Boleh liat sebentar?"

Sang panitia sempat bingung, tapi setelahnya dia mengerti. Ia memberi buku nama siapa saja yang ikut balap.

"Ternyata bener itu dia" gumamnya sembari menyeringai.

Kembali pada Asher, dia kini sudah siap dengan motor sang abang di depan garis start.

Tak lama seseorang menempati tempat kosong di sebelahnya.

Asher tak peduli, namun seseorang itu terus menatapnya membuat Asher tidak nyaman.

Dia menengok, membuka kaca helm full facenya dan balik menatap seseorang itu.

Orang itu tampak terkekeh gemas(?) Dia pun mengalihkan pandangan ke depan.

Asher yang melihat itu hanya bisa mengernyit aneh dalam helmnya.

Beberapa saat kemudian seorang wanita dengan pakaian kurang modal berjalan ke tengah garis start sembari membawa kain kotak-kotak.

"Ready?! 1.. 2.. 3.. GO!!!"

Para peserta langsung melajukan motor sport mereka membelah jalanan yang sepi dan berkelok.

Asher melakukan trik seperti pembalap-pembalap di buku fiksi yang akhir-akhir ini di bacanya.

Yaitu melambatkan kendaraan dan ketika hampir sampai garis finish baru dia menancam gas.

Dan ternyata trik tersebut berhasil, Asher memenangkan balapan dan mendapatkan uang sebesar 2,5jt dan kupon makan gratis di restoran.

Beberapa orang di sana bersorak gembira, tapi ada juga yang tidak karna teman atau peserta yang mereka dukung tidak menang.

Asher membuka helm full facenya, sang panitia tampak menghampiri dia.

"Wahh.. Gak nyangka gua, bocah kayak lo bisa menang" ujarnya.

Asher hanya memutar bola mata malas. "Mana hadiahnya? Cepetan gua mau pulang.."

"Takut di cariin mamahnya ya dek? Haha.. Ya udah nih duit sama kuponnya, di simpen jangan buat beli icecream atau permen ya.."

Beberapa orang di sana tampak tergelak dengan ucapan sang panitia.

Asher kesal tentu saja, tiba-tiba sebuah ide pun muncul di otak mungilnya.

"Eh bang, tolong dong periksa ban belakang gua. Kayaknya tadi gua ngelindes paku deh.."

"Tsk! Ngeribetin lo" gerutu sang panitia, tapi dia tetap mengecek ban motor Asher.

"Di mana? Gak ada-"

Brum!!

"Anjg! Kurang ajar lo!!" teriak panitia tersebut ke arah Asher yang telah pergi menjauh.

Orang yang mendaftarkan diri sebagai Ax tersenyum simpul di dalam helmnya.

••••••••• ☘︎ •••••••••

Next??

IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang