Setelah mendapatkan telfon dari sang anak pertama kalau Asher telah di temukan dan saat ini tengah berada di rumah sakit, Chaterine beserta Andrian pun langsung ke rumah sakit."Pasien atas nama Giovans Asher Kendrick, cepat!" ucap Andrian pada sang resepsionis.
Setelah tau di mana sang anak bungsu di rawat, mereka pun segera berlari ke sana.
Sesampainya dapat mereka lihat Rizard dan seorang laki-laki sepantaran Asher tapi lebih tinggi.
Chaterine menghampiri Rizard. "Gimana Asher?" tanyanya khawatir.
"Lagi di tanganin dokter, mom" jawab Rizard tenang meskipun hatinya sama-sama khawatir.
Chaterine menghela nafas panjang, dia menunduk dengan wajah yang sedih dan takut.
Andrian yang melihat itu pun segera memeluk sang istri dan mengucapkan kata-kata penenang.
Tak lama dokter keluar dari ruangan, dan Chaterine pun langsung menghampiri.
"Bagaimana putra saya? Dia baik-baik aja kan? Gak ada luka fatal kan?" tanyanya beruntun.
"Nyonya tenang, pasien baik-baik saja. Hanya ada memar di bagian pergelangan tangan dan kaki karna bekas ikatan"
"Namun pengalaman yang pasien alami baru saja ini membuatnya trauma dan mungkin pasien akan mengalami gangguan pada ingatannya" jelas dokter tersebut.
Chaterine lega karna sang anak baik-baik saja, namun juga sedih karna ingatannya kembali terganggu.
Zavian yang sedari tadi di sana dan mendengar itu mengepalkan tangan serta rahangnya mengeras.
"Boleh kami lihat dia?" ujar Andrian dan langsung di ijinkan oleh sang dokter.
Mereka pun langsung beranjak masuk kecuali Zavian yang pergi dari sana.
'Gea, lo bakal ngerasain akibatnya..' batin laki-laki itu berjalan cepat menuju parkiran.
Beralih ke sisi lain. Ivan tengah mengisi bensin motornya di sebuah pom pangkalan.
Setelah di isi ia pun menyalakan mesin motornya dan berhasil.
"Hufft.. Untung aja beneran abis bensin, bukan rusak" gumamnya lega.
Dia menatap seorang laki-laki yang sedang membayar bensinnya, dia tak lain adalah Vion.
"Ini kembaliannya"
Tanpa berkata dan wajah datarnya Vion mengambil kembalian kemudian menghampiri Ivan.
Tanpa dia sadari sang penjual bensin itu terpesona padanya.
"Udah bisa?" tanya Vion saat sampai di hadapan Ivan.
"Iya.. Ekhem, thanks udah bantu dorong dan beliin bensin" ucap Ivan dengan semburat merah samar di pipi.
Dia sendiri pun tak tau kenapa begitu malu, dan Vion yang menyadari itu tersenyum kecil.
Dia mengusak rambut Ivan gemas. "Apa sih yang gak buat calon boti gue.."
"Bota boti, biji lo kotak!" kesal Ivan.
Namun tak di pungkiri jantungnya berdetak kencang saat Vion mengusaknya.
Vion terkekeh kecil. "Oh ya, btw mau kemana emangnya? Setau gue ini bukan kawasan rumah lo"
"Bukan urusan lo! Lagian kok lo tau ini buka kawasan rumah gue??" ucap Ivan curiga.
Vion gugup sesaat sebelum tersenyum canggung sembari menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal.
"Ee.. Gue selalu nguntit lo setiap pulang sekolah. Hehe.." ujarnya.
Ivan yang mendengar itu pun tentu terkejut dan kesal. "Gila lo! Gue laporin polisi yaa.."
"Eh jangan dong, apa salahnya sih nguntin calon pacar sendiri.."
"Calon pacar bapak lo! Udah lah gue mau pulang. Capek gue, bodoamat tuh anak ketemu atau enggak.." ujar Ivan menaiki motornya lalu memakai helm.
Vion mengernyit, baru mau bertanya namun Ivan telah pergi.
☘︎•☘︎
Prang!!
"Akhhhhhh...!!!"
Di sebuah ruangan dengan pecahan kaca di mana-mana, terlihat Gea yang sedang mengamuk.
Berkali-kali dia melempar vas bunga ke segala arah. kemudian dia menatap sebuah bingkai dengan foto yang besar.
Dia menghampiri foto yang tak lain merupakan gambar diri Asher, Gea membelainya.
"Sedikit lagi... Padahal sedikit lagi kamu bakal jadi milik aku.." gumam gadis itu dengan wajah berlinang air mata.
Dia terkekeh lalu menempelkan wajahnya lebih tepatnya pipi ke foto, sembari masih membelai foto tersebut.
Sekarang Gea terlihat seperti orang gila dengan obsesinya terhadap Asher.
Namun seketika buyar karna pintu rumahnya tiba-tiba di dobrak.
Gea tersentak kaget, dia keluar dari ruangan dan melihat beberapa pria tak di kenal.
"Siapa kalian?! Berani-beraninya masuk ke sini tanpa izin.." ujar Gadis itu.
Tanpa berkata apa-apa dua dari beberapa pria tersebut menghampiri dan membekap mulutnya dengan kain yang sudah di beri obat bius.
Kemudian mereka pun membawa Gea yang telah tak sadarkan diri ke dalam sebuah van lalu pergi dari sana.
••••••••• ☘︎ •••••••••
Next??
KAMU SEDANG MEMBACA
IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √
JugendliteraturHanya kisah tentang seorang perempuan tomboy yang jiwa nya berpindah ke dalam raga lelaki feminim setelah mengalami kecelakaan. •••••••• ☘︎ ••••••••• [ Note ] ˙ Typo. ˙ Berantakan. [ Warning ] ˚ Kata-kata kasar. ˚ Kekerasan.