[ Cp. 11 ]

4.6K 305 4
                                    


Sarapan pagi ini di kediaman keluarga Kendrick tampak sangat tidak biasa, hawanya sangat mencekam.

Para maid yang sedang berada di dapur pun merasakan hal yang sama.

"Eh, emang ada apa sih? Kok mereka semua keliatan serem banget. Apalagi tuan besar Andrian dan tuan muda Rizard" bisik salah seorang maid.

"Aku juga gak tau, tapi kata pak Yuda sihh.. Gara-gara tuan muda Asher pulang larut malam"

"Serius?! Tuan muda Asher?!.."

"Iya. Haaa.. Semenjak jatuh dari tangga waktu itu tuan muda Asher berubah banget, dia jadi nakal terus juga sering berkata kasar"

Maid yang bertanya mengangguki perkataan maid yang menjelaskan itu.

Kembali ke meja makan, hawa di sana memang benar-benar menakutkan.

'Haduh.. Mati nih gua' tangis batin Asher.

Dia melirik daddy dan abangnya yang sedang memakan sarapan mereka dengan tenang.

Melihat ke kecemasan Asher sang ibu yang berada di sebelahnya pun menenangkan.

Chaterine tersenyum simpul sembari mengelus rambut Asher. "Sayang, makan sarapannya. Gak usah cemas.."

Asher tersenyum kecil lalu mengangguk pelan, dia mulai memakan sarapannya.

Seterah beberapa menit acara sarapan pun selesai, dan kini Asher berada di ruangan kerja milik Andrian.

Bukan hanya ada Andrian dan Asher di sana tapi juga ada Rizard.

Posisi mereka adalah Asher duduk di tengah sofa panjang, sedangkan Andrian dan Rizard berdiri di depannya sembari menyilangkan kedua tangan di depan dada.

'Bjir lah, berasa pelaku kriminal gua..' gerutu batinnya.

"Langsung aja. Abis dari mana kamu semalem?" ucap Andrian dengan wajah dan nada datar mengintimidasi.

"Emm.. Anu.. Ituu.."

Sementara itu terlihat Ivan yang mengintip di pintu. "Haha.. Rasain lo, gak nyesel gua minjemin motor ternyata" gumamnya.

"Cepat jawab, Giovans Asher Kendrick!" ucap Andrian sekali lagi dengan nada yang sedikit di naikkan.

"Itu dad, aku abis main ke rumah temen.."

Rizard mengernyit. "Semalam bukannya kamu bilang mau jajan??"

Asher pun panik seketika, dia mencari alasan. "Ituu.. Abis jajan terus mampir main ke rumah temen.."

"Ouh.. Gitu ya?? Terus ini apa, hm?" ucap Rizard lalu meletakkan beberapa foto di meja.

Melihat foto tersebut mata Asher membelalak. Seperti yang kalian kira, itu merupakan foto Asher yang mengikuti balap liar.

"Kok abang bisa dapet foto itu?! Abang ngikutin ya??"

"Nope, abang cuman nyuruh salah satu bodyguard buat ngikutin kamu" ujar Rizard dengan nada tenang.

Andrian menghela nafas lalu memijat pangkal hidungnya. "Jadi benar ini kamu, Asher?"

Asher menunduk. "I- iya, dad.."

"Kamu tau bahayanya balap liar?" tanya Andrian yang di balas anggukan oleh Asher.

"Terus kenapa kamu masih ikutan?!"

"Gabut aja. Hehe.." jawab Asher yang membuat Andrian menghela nafas lagi dan Rizard memutar bola mata malas.

"Sebagai hukuman, daddy gak jadi beliin kamu motor. Pulang dan berangkat sekolah harus di antar supir"

"Loh?! Kok gitu sih dad?!!" protesnya yang di hiraukan oleh Andrian.

Pria itu dan Rizard pun beranjak pergi, meninggalkan Asher yang sedang kesal.

Melihat sang daddy dan abangnya berjalan keluar Ivan bersembunyi di belakang pot besar.

Ketika sudah aman dia pun keluar dan mendekati Asher dengan nada mengejek.

"Hahaha!! Rasain.. Belagu banget ikut balapan, akhirnya di hukum kan. Kasian gak jadi beli motor.."

"Diem lo monyet!" kesal Asher namun di hiraukan oleh Ivan membuat si empu bertambah kesal.

Asher berdiri kemudian keluar, tentu dia tidak pergi begitu saja.

Asher berhenti di depan Ivan kemudian menginjak kaki laki-laki itu, cukup kencang sampai membuatnya berteriak kesakitan.

"Ssst.. Kurang ajar lo!!" teriak Ivan yang tentu tidak di dengar Asher karna di sudah pergi.

☘︎•☘︎

Asher kini sedang di taman belakang mansions, dia duduk di ayunan yang berada di bawah pohon besar.

Di depannya terlihat sebuah danau yang cukup bening dengan beberapa bunga teratai di atasnya.

Asher menghela nafas berkali-kali, dia masih kesal dan sedih karna tidak jadi di belikan motor.

Seketika sebuah pemikiran muncul dalam benaknya. "Oh iya, kan gua masih punya duit hasil balapan semalem.."

"Tapi cukup gak ya? Hm.. Apa gua geledah kamar aja kali ya? Siapa tau si Asher ini punya tabungan.." lanjut gumamnya.

Dia pun beranjak pergi dari sana menuju kamar.

Begitulah Asher atau lebih tepatnya Jessica, dia akan melakukan segalanya untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan.

Tapi kalau sesuatu itu memang benar-benar sulit untuk di dapatkan, Jessica akan menyerah dengan sendirinya.

Bisa di bilang dia memang akan melakukan segala cara, namun ia tidak akan memaksakan diri dan keadaan.

Ngerti gak? Kalo enggak sama saya juga.. :))

Beralih ke Asher. Seperti yang di bilang, dia sedang menggeledah kamar si pemilik tubuh asli.

Namun sayangnya, sudah di cari kemana-mana bahkan kini kamar itu sudah seperti kapal pecah.

Tapi Asher tidak menemukan uang sepeser pun di sana.

"Tsk! Haaa... Terpaksa gua harus pake duit hasil balapan aja. Bodoamat, cukup gak cukup harus cukup.." gumamnya sebelum beranjak keluar kamar.

Kalian bertanya kenapa Asher tidak sekolah? Karna hari minggu.

Asher berjalan ke halaman mansion dan melihat ada supir pribadi keluarga Kendrick baru saja selesai mencuci mobil.

Dia menghampiri supir yang di ketahui bernama Damar itu. "Pak, tolong anterin saya"

Asher langsung masuk dan duduk di kursi penumpang, setelahnya pak Damar pun duduk di kursi pengemudi.

"Ingin kemana tuan muda?"

"Nanti saya arahin"

"Baik, tuan muda" ucap pak Damar lalu menjalankan mobilnya.

••••••••• ☘︎ •••••••••

Ciee.. Di gantung ( ̄∇ ̄)

Next??.

IN ANOTHER BODY || BL || ON GOING √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang