"𝘽𝙧𝙚𝙣𝙜𝙨𝙚𝙠. 𝙋𝙚𝙧𝙨𝙚𝙩𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙖𝙩𝙪𝙧𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙢𝙚𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝, 𝙜𝙬 𝙢𝙖𝙪 𝙨𝙪𝙠𝙨𝙚𝙨 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙬 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞."
Bukan hanya sebatas teman sebangku, bukan juga sebatas timeline saat sekolah.
ada yang t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Follow tiktok dan instagram akuu duluu desuu!!!
isinya editan reels atau slides yang aku edit tentang karakter karakter akuu/sefruit-wattpad aku
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍
• 📚 🤍 •
"Lucien, minta tolong bilang ke Papa kamu kalau Bunda, Mora dan Ayah berterimakasih banyak atas oleh-oleh yang kamu bawa dari Jerman untuk anak Bunda." Bunda terdengar manis, Bunda memang selalu manis dan berbicara lembut.
Mungkin Ayah memang senang dengan perempuan lembut; tak sama seperti Mora yang mendapat suara kuat dari Ayah juga tidak sependiam perempuan lainnya. Oh, pasti senangnya kepada perempuan yang diam tak banyak berbicara.
"Teh susu satu ya mbak." Lucien berujar berjalan melewati dapur; cengengesan, berharap akan meluruskan wajah tertekuk Mora, terus ke halaman belakang, duduk lesehan melihat bagian taman yang banyak di tumbuhi bunga cantik dan sayur; juga ada beberapa tanaman cabai, "Teh susu."
Mora membawa nampan kecil dan kantong plastik berisi makanan asin dan cemilan depan rumah, nampan diletakkan di lantai, membuka satu kemasan makanan. "Ayah udah sehatan?"
"Syukur banget, udah lumayan. Mungkin kalau secara internal sedikit lebih kompleks tapi secara eksternal ... kayak badan Ayah sendiri masih butuh sedikit olahraga dan latihan untuk jalan pagi, atau senam sederhana."
Kabar Ayah yang membaik melampirkan senyum dari Lucien diikuti naik turunnya kepala Lucien sebagai arti pemahaman, kedua desir yang berdegup melerai jalan ketenangan siang hari. Minggu- minggu ini siang jadi lebih sering mendung, paling bentar lagi hujan.
"Lucien, lo ada yang disembunyiin dan gw gak tau?" mendadak Mora kembali bertanyac, "maksudnya?" Lucien mengulur waktu
Dia cukup menghela saja untuk menyatakan cukup lelah banyak dari kalimat yang ditinggal menggantung, terdengar sengaja agar Mora mencabik-cabik kebenaran. "Kontrak sepihak, soal Ayah, dan lainnya itu .. itu maksudnya apa?"
"Gw janji gak akan ada sangkut pautannya sama Ayah, Puspa emang suka begitu. Kan lo tau dia tadinya mau di klop-in sama gw"
Berita baru masuk ke telinga, "oh iya? gw gak tau kalau orangtua lo dan orangtua Puspa suka main jodoh-jodohin gitu .. terus, apa hubungannya sama gw?"
