The Figure' En | [Transmigration]

The Figure' En : Kerja Sama

The Figure' En

"

Jeonghan dan Seungcheol membawa remaja yang mereka temukan untuk kembali ke goa. Mereka telah sampai di goa, Jeonghan langsung menyuruh keduannya karena masih ada hari esok yang menunggu.

"Istirahatlah, jika butuh sesuatu panggil saja aku, mengerti?"

Keduannya menganggukan kepala. Jeonghan mengambil roti bagian dan dia berikan kepada Minghao serta Chan. Kegiatan yang Jeonghan lakukan tidak luput dari pandangan ketua kedisiplinan, yaitu Seungcheol.

"Ini, makanlah pasti kalian berdua lapar"

Lagi-lagi keduanya hanya bisa mengucapkan terimakasih. Beruntung kakak beradik itu bertemu dengan malaikat. Setelah itu Jeonghan mengambil mantel miliknya untuk di gunakan Minghao dan Chan sebagai selimut, memang tidak menutupi keduannya tetapi itu akan membantu menghangatkan tubuh mereka.

Minghao dan Chan sudah tertidur nyenyak, perut mereka kenyang serta mereka tidak merasa kedinginan lagi. Jeonghan mulai memejamkan mata dan akhirnya anak itu tertidur. Seungcheol yang mengetahui itu langsung menghampiri tempat dimana Jeonghan tertidur, benar! Seungcheol tidur di sebelah Jeonghan, tak lupa lengan kekarnya mendekap tubuh mungil Jeonghan, hei! ini dia lakukan karena takut Jeonghan kedinginan.

The Figure' En

Seungcheol terbangun terlebih dahulu. Fajar telah tiba, dia langsung saja membangunkan Jeonghan yang masih terlelap, Jeonghan yang terusik akhirnya bangun dari tidurnya.

"Apakah sudah fajar..?

"Sudah, lebih baik kau segera bangun, pasti tubuhmu sakit karena tidur di tempat seperti ini"

Jeonghan meregangkan tubuh-tubuhnya, sangat pehal. Jeonghan langsung saja menghampiri Jisoo yang masih tertidur dan dia mulai membangunkan anak itu, hal sama juga di lakukan oleh Seungcheol.

"Siapa mereka?"

Itulah pertanyaan yang di tanyakan teman-teman Jeonghan maupun Seungcheol. Akhirnya Seungcheol menjelaskan semuanya, tentang kejadian tadi malam dan bagaimana kedua remaja itu bisa berada di sini.

"Haish! Kau tidak seru, kenapa kau tidak membangunkan aku"
Mingyu.

"Benar yang di ucapkan si hitam, padahal aku juga ingin berlumuran darah sepertimu"
Dokyeom.

"Yak! Apa maksudmu hitam!"
Mingyu.

"Memang kau hit-"
Dokyeom.