The Figure' En | [Transmigration]

The Figure' En : Mimpi

The Figure' En

"

"Selamat tidur semuanya, mimpi indah" Setelah mengatakan itu akhirnya Jeonghan mengambil posisi tidur yang nyaman. Sudah terhitung satu hari mereka kabur dari Kyonomi Island, kini mereka semua tengah beristirahat di hutan sebelah barat, tempat perpustakaan benua terletak.

Jeonghan dan yang lain memilih lajur memutar dikarenakan pengawasan dari para iblis cendengrung sedikit, mereka lebih banyak berkumpul di pusat kota kerjaaan. Mereka beristirahat di tengah hutan, lebih tepatnya di dalam batang pohon "Ficus benjamina" yang begitu besar.

Junhui dan Hansol kebagian berjaga malam ini. Junhui yang memiliki insting yang begitu tajam dan Hansol yang memiliki reflek cepat di tugaskan untuk menjaga di luar pohon. Sebelumnya mereka telah mengonsumsi buah Alpukat.

Perjalanan mereka tidaklah mudah, banyak sekali monster dan iblis yang berkeliaran di mana-mana. Iblis sendiri adalah prajurit yang berasal dari dunia bawah, iblis adalah manusia-manusia tamak yang mati membusuk di neraka. Sedangkan para monster adalah makhluk yang di ciptakan menggunakan energi sihir api, namun hanya para Dewa yang mampu menciptakan para monster.

Meskipun hewan sangat sulit untuk mereka temukan, setidaknya masih ada tumbuh-tumbuhan untuk di konsumsi Jeonghan dan yang lainnya. Mereka sendiri tadi memilih untuk menangkap ikan di sungai, serta mengambil beberapa tanaman liar untuk di masak dan di jadikan bumbu.

"Maaf, aku kurang sopan kepadamu" Ujar Hansol. Mereka sedari tadi hanya diam menatap bintang-bintang yang ada di langit. Hansol sangat jengkel dengan suasana canggung, meskipun dirinya sangat suka sendiri tetapi posisi yang kali ini berbeda.

"Tidak perlu seperti itu, aku juga bingung bagaimana mencari topik obrolan" Balas Junhui.

"Begitu rupanya.. aku Hansol, anak tahun ajaran pertama" Hansol seberusaha mungkin membuat suasana tidak secanggung tadi. Dirinya akan memulai dengan berkenalan kepada orang bersihir api ini.

"Aku tau, panggil saja aku kak Jun, aku lebih tua 3 tahun dari mu" Jawab Junhui. Setelah itu suasana kembali canggung, Hansol mulai berpikir sepertinya lebih baik mereka berdiam diri satu sama lain saja, rasanya sangat aneh ketika mengobrol dengan orang seperti Jun.

Malam itu di lewati dengan kesunyian, tidak ada monster atau iblis yang tertanggkap oleh pandangan mereka semua. Kini bulan sudah tepat berada di atas kepala mereka, menandakan kini waktu sudah menujukan tengah malam.

"Hai, boleh aku bergabung" Mereka berdua di kejutkan oleh suara lembut milik seseorang, ternyata pemilik suara itu adalah Jeonghan. Jun dan Hansol menyeringitkan dahinya, kenapa Jeonghan belum juga tidur padahal ini sudah tengah malam.