The Figure' En | [Transmigration]

The Figure' En : Perjalanan

The Figure' En

"

S

oonyoung menghadapi lebih dari 10 kaktus, itu bukan masalah bagi nya. Soonyoung tersenyum simpul lalu matanya berubah menjadi putih.

"Tiger Spirit, Guardian of The Winds"

Ucapan itu hanya terdengar seperti bisikan bagi pendengarnya, perlahan tapi pasti, angin dari barat mulai berkumpul di sekitar Soonyoung dan mulai membentuk arwah dari seorang harimau putih. Byakko, harimau putih penjaga mata angin bagian barat.

"Bunuh!" Seketika itu juga, Byakko langsung melesat menuju kumpulan monster kaktus dari benua Avia ini. Byokko adalah makhluk legenda, makhluk yang sangat di hormati di kehidupan Jeonghan sebelumnya. Harimau putih itu sangatlah kuat, aumannya bisa meretakkan tanah di sekitar.

The Figure' En

Kita pindah ke posisi Jihoon, disana dirinya hanya diam mematung menunggu para monster itu mendatanginya. Pandangan Jihoon berubah menjadi biru, gurun pasir di sekitarnya ntah kepada sekarang menjadi gundukan salju yang dingin.

"Monster menjijikkan, aku sudah muak berurusan dengan kalian"

Monster-monster itu mengeluarkan duri-duri miliknya dan melemparkannya kepada Jihoon, belum sempat mengenai sang empedu, duri dari monster kaktus sudah membeku di udara. Jihoon mengeluarkan jarum sangat kecil dan melemparkannya ke 10 monster di depannya.

"Ice.. Burial"

Boom!

Jarum-jarum es tajam keluar dari tubuh monster-monster itu, membungkus mereka dan langsung membuat monster-monster itu mati seketika. Jihoon tersenyum kecil dan lanjut membasmi yang lain.

The Figure' En

"Bukankah asik jika kita berkenalan terlebih dahulu, kalian ini kenapa sangat serius astaga"

Ucap Mingyu yang tengah meloncat kesana kemari menaiki monster-monster kaktus itu. Mingyu sedari tadi hanya bermain-main saja, hei! Ini sangat menyenangkan dirinya menyesal tidak membantu Seungcheol melawan monster sebelumnya, pasti itu juga menyenangkan.

Namun kesenangan itu berakhir ketika kaktus yang Mingyu pijaki mengeluarkan lendir menjijikkan, seketika itu juga Mingyu terpleset dan akhirnya jatuh di padang pasir.

"Ouch! Kaktus sialan!" Kaktus-kaktus itu mulai mengangkat tangan berdurinya dan mulai menyerang Mingyu yang masih terduduk mengelus bokong besar nya.