14 - Jadi Mereka Itu Sakit

143 11 1
                                    

"Aku tidak peduli, aku hanya mau kamu."

Archer kembali mencium bibir Asraea, kali ini dia tak ingin berhenti meski sebentar. Tangannya kembali aktif, melepas satu persatu kancing kemeja gadisnya. Di saat tangannya ingin melepas kaitan bra, Asraea menahan tangannya sembari melepas tautan bibir. "Jangan, please."

"I want you, my love."

Asraea menggeleng, "Semua akan kacau jika apa yang kamu pikirkan terjadi, Ar."

"Please, aku mau kamu."

Asraea tetap menggeleng, "Menyingkir, Ar. Cukup sampai di sini,"

Dia mendorong dada bidang Archer, beruntung sang pria tak menahan lagi, membiarkan tubuhnya terdorong, di susul Asraea yang masuk ke dalam kamar mandi. Mengunci pintu ganda, Asraea mengacak rambutnya frustrasi, dia melihat pantulan dirinya di hadapan cermin besar. Tatapannya beralih ke arah lehernya yang terdapat bercak keunguan.

Menghela napasnya berat, Asraea menyalakan kran wastafel, menggosok lehernya dengan begitu kuat. "Ck! Apa yang sudah aku lakukan?!"

Di luar kamar mandi tepatnya di tepi ranjang, Archer terduduk dengan menghela napasnya berkali-kali begitu kasar. Pria tampan itu mengacak rambutnya tak kalah frustrasi, kehidupannya semakin kacau tak terkendali dan Archer tak akan pernah bisa mengendalikan. Pria itu tak bisa meninggalkan Rhaelyn apalagi jika harus meninggalkan Asraea, Archer tak akan bisa.

Dia berjalan keluar kamar menuju dapur, tahu jika gadisnya sudah pasti belum sarapan. "Biar saya yang membuat sarapan untuk Thala, Bi."

Bibi pelayan yang sudah mengabdi sejak Asraea kecil itu mengangguk, Bibi pelayan tahu tentang hubungan antara Nona mudanya dengan Tuan muda Mason ini. Meski 3 tahun lalu sempat di gegerkan kabar pernikahan putra ketiga Mason dengan seorang wanita yang bukan Nona mudanya, tak menampik jika Bibi pelayan ikut kaget tahu hubungan Tuan muda Mason ini dengan Nona mudanya belum berakhir hingga sekarang.

Bibi pelayan cukup tahu diri, tak ingin ikut campur masalah keluarga orang-orang kaya apalagi urusan majikannya.

Setelah sekian menit berkutat dengan alat-alat dapur, akhirnya Archer selesai membuat menu sarapan. Dia melihat jam di pergelangan tangannya, "Bi, katakan pada Thala jika saya sudah membuatkan sarapan untuknya. Saya harus segera ke perusahaan,"

"Akan Bibi sampaikan, Tuan."

Tepat setelah kepergian Archer, Asraea turun dari anak tangga terakhir.

"Selamat pagi, Nona,"

"Pagi, Bi."

Asraea berjalan menuju meja makan, dia duduk di kursi yang biasa dia tempati. "Nona, semua menu di buat langsung oleh Tuan Archer."

Asraea yang ingin mengambil sandwich kembali menarik tangannya, "Bibi tidak membuat sarapan pagi ini?"

"Nona mau Bibi buatkan yang lain?"

Asraea menggeleng, "Aku sudah lama tidak makan masakan Archer."

Bibi pelayan tersenyum tipis mendengarnya, hanya melihat saja, Bibi pelayan tahu bagaimana sulitnya hubungan antara sang Nona dengan Tuan muda Mason. Mereka menjalin hubungan sejak lama, namun Archer tiba-tiba menikah dengan wanita lain. Membuat konflik menciptakan peranan baru dalam hidup Asraea.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asraea Thalassa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang