06 • Percakapan Dini Hari

9 2 0
                                    

Entah sudah berapa lama, Haran sekarang diperlakukan seperti layaknya boneka.


Gadis itu sudah bergonta-ganti pakaian yang diberikan oleh Ruby, tapi karena kebesaran malah menambah keimutan dan kemanisan gadis itu.


Beberapa menit setelah peperangan di kolam, sekarang malah langsung acara fashion show kecil-kecilan di kamar Ruby.


「Haran kamu kenapa bisa seimut ini!」


Secara berutal Ruby memotret Haran dengan sekali shoot sekitar 1000 gambar! Beruntung ruang penyimpanan Ruby memakai cloud, jadi tidak terlalu menguras daya simpannya dan bisa memotret jutaan foto Haran lainnya.


「Selanjutnya coba ini!」


Ruby kali ini menawarkan sebuah seragam anak SD yang lucu lengkap dengan pita dan helm berwarna kuning itu.


Bukannya memakai, Haran justru langsung menepisnya dengan emosi.


「Kita ini lagi nyari piyama! Bukan malah memakai seluruh pakaianmu tau!」


「Ahahaha ... maaf-maaf, abisnya Haran manis banget. Mau pakai apa pun cocok, lho. Harusnya kamu jadi model aja.」


「Omong kosong macam apa itu, aku benci dilihat banyak orang!」


Dirasa takut Haran makin ngambek lagi, Ruby pun segera mengambil piyama yang mungkin saja cocok.


Beberapa saat kemudian, di cermin kamar ini pun terlihat seorang gadis mungil dengan piyama berhodie berbentuk panda.


Ruby yang gemas secara refleks memotret lagi secara brutal.


Sedangkan, Haran hanya bisa menahan amarahnya yang sudah di ujung tanduk ini.


「Apa-apaan baju memalukan ini! Lebih baik aku pakai pakaianku saja!」


「Pakaianmu itu kotor dan aku udah mencucinya, jadi sementara pakai itu aja, ya, Haran.」


Ruby mengedipkan salah satu matanya seolah memberikan isyarat bahwa Haran tidak bisa protes. Seketika, Haran merasa dia memang sudah terperangkap di rumah ini.


Setelahnya, Ruby pun membereskan beberapa pakaian yang berserakan di lantai.


Haran sendiri mau tidak mau harus memakai piyama bodoh dan memalukan ini.


Penglihatannya teralihkan ke sekeliling kamar Ruby.


Kamar ini memiliki desain modern biasa dengan warna ungu dan pink mendominasi. Ternyata memang tidak semua desain rumah ini sama. Ada kamar normal juga.


Hanya saja, stiker bergambar anime di setiap penjuru dinding dan sebuah rak berisikan action figure dari film anime itu membuat Haran menarik kembali pendapatnya tentang kenormalan tempat ini.


Lebih parahnya lagi, hampir semua karakternya karakter loli?!


Apa jangan-jangan Ruby itu seorang lolicon?!


Tidak heran dari segi sikapnya selama ini memang benar-benar mencurigakan.


Entah kenapa sekarang Haran merasa melakukan kesalahan besar karena sudah memintanya bertanggung jawab!


Kalau begini, mending dia cepat mati saja daripada harus menderita jadi bonekanya.


Di tengah kegamangan itu, lampu kelap-kelip kini mencuri perhatian Haran.


Sumber cahaya itu berasal dari balkon di balik pintu kaca. Perlahan, Haran menuju tempat itu lalu terpukau saat melihat pemandangannya.


Hamparan kota malam yang cukup memanjakan mata dapat terlihat jelas dari kamar yang berada di lantai atas ini. Padahal sebelumnya dia benar-benar tidak tertarik dengan hal pemandangan semacam itu.

GL, Haran Cuma Ingin Bunuh DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang