04 • Gadis Aneh

16 2 0
                                    


「Kamu beneran niat banget bundirnya, Haran. Pakai ginian lagi.」


Ruby perlahan membuka ikatan tali tambang kecil yang mengikat kaki Haran. Tidak habis pikir bahwa seorang gadis kecil dan imut itu akan melakukan hal semacam ini.


Melihatnya aja sudah bikin Ruby syok. Untungnya dia berhasil menghentikannya sebelum kondisinya semakin memburuk. Meski Haran sendiri sekarang tampak jutek dan marah padanya.


「Kalau tidak begini, malah akan terombang-ambing terus terdampar di suatu tempat lalu membusuk. Aku tidak mau merepotkan orang lain mengurus mayatku. Kalau aku tenggelam, penguraian organiknya bisa dipercepat dengan cara jadi makanan ikan. Aku juga sudah riset banyak ikan hiu lewat sini.」


Perkataan frontal tanpa filter yang seharusnya tidak diucapkan seorang gadis belia itu langsung menusuk tajam telinga Ruby.


Memangnya kondisi Haran itu separah apa?! Dia bahkan dengan santainya melontarkan kata-kata berbau gore seolah itu bukan apa-apa.


Dari sini, Ruby makin prihatin. Dia memang tidak bisa membiarkan Haran begitu saja.


「Pokoknya aku akan membuat Haran melupakan itu! Aku janji! Tapi sebelum itu, bagaimana kalau kita ke rumahku dulu. Di sini dingin ...」


Ruby tidak suka cuaca dingin apalagi pulang malam. Sebetulnya dia sering pakai kendaraan umum seperti bis untuk pulang pergi, tapi karena waktu antrinya memakan banyak waktu, tidak ada yang beroperasi di jam-jam segini.


Oleh karenanya, gadis itu pun memutuskan untuk lari cepat sebelum udara dingin menusuk tubuhnya tanpa ampun.


Berbeda dengan Haran yang sudah terbiasa dengan cuaca ekstrim. Gadis itu terlihat tidak merasakan apa pun. Ruby heran, Haran ini tinggal di tempat seperti apa?


Haran sendiri sebenarnya tidak ingin terlalu melibatkan Ruby, tapi apa boleh buat. Toh itu keinginan Ruby sendiri dan Haran juga tidak memaksa.


Selain itu, Haran juga tidak tau harus ke mana dia sekarang. Dia juga tidak punya tempat untuk pulang. Apa boleh buat, dia pun setuju untuk pergi ke rumah Ruby.


Mereka pun berjalan-jalan di tengah malam hari yang cukup tenang.


Ruby sekarang terlihat tenang dan bersenandung sepanjang jalan memecah keheningan.


Haran sesekali mencuri pandang gadis itu yang berjalan di sebelahnya.


Apa sebaiknya Haran memulai pembicaraan? Rasanya cukup canggung kalau sedari tadi diam saja. Meski sebenarnya, percekcokan tadi sudah bikin Haran kesal duluan sih.


Sedikit basa-basi mungkin tidak jadi masalah. Sekalian, Haran ingin menanyakan sesuatu padanya.


「Ruby ...」


Yang dipanggil menoleh,「Ya?」


「Apa kau tidak curiga sama sekali padaku? Aku bisa saja orang jahat yang hanya berpura-pura, lalu bisa saja menikammu dari belakang ketika waktunya tepat.」


Suara datar yang terdengar kosong itu membelah ketenangan yang sedari tadi menyelimuti. Namun, Ruby justru tidak terpengaruh dan tetap bersikap biasa.


「Aku tau kamu bukan orang jahat, kok.」


Jawabannya terasa teduh membuat Haran heran,「Bagaimana kau tau?」


Sambil menautkan telunjuk di bibir, Ruby menjawab,「Aku nggak tahu, mungkin feeling? Naluri?」


「Apa kau bodoh? Kalau mindset seperti itu, kau bisa saja jadi korban kejahatan. Namun, untuk sekarang mungkin kau beruntung.」

GL, Haran Cuma Ingin Bunuh DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang