07 • Siapa Sangka

14 2 1
                                    

Pikiran Ruby makin liar setelah Haran menjawab pertanyaan sederhananya.


Apa Haran mempunyai teman?


Saat itu, Ruby pun langsung mendekati Haran perlahan dan memeluknya dengan erat.


「Haran! Kamu nggak boleh lakuin itu!」


Jeritannya yang membelah langit itu langsung membuat Haran tersentak.


Ruby langsung memeluknya dengan air matanya yang jatuh.


Sedangkan Haran sendiri langsung kaget dengan reaksi tiba-tiba dari Ruby ini.


「Hei, kau kenapa? Kenapa tiba-tiba jadi nangis begini!」


Isakan tangis itu pun semakin menjadi-jadi. Haran bingung, apa dia sudah salah kata?!


「Haran! Kamu masih muda! Kenapa malah melakuin itu!」


Tiba-tiba suara tangisan itu pun akhirnya berhenti dan Ruby pun menatapnya dengan tatapan penuh kasih.


「Haran! Menikahlah denganku! Dengan begitu, om-om itu bakalan jauhin kamu. Meski kamu sudah begitu, aku bakalan terima kamu!」


Haran langsung tercengang dengan itu.


「Apa-apaan kau ini? Gak jelas banget! Aku ini bukan lesbi tau! Lagian, aku tidak mau nikah sama siapa pun!」


「Ka-kalau begitu, aku akan minta mama-papa mengadopsimu, jadi kamu tidak perlu bekerja lagi dan bisa hidup di sini selamanya. Om-om itu tidak akan kubiarkan mendekat!」


Tawaran kali ini membuat Haran tidak habis pikir. Ini anak kesambet apa jadi begini?


「Mana mau aku jadi saudarimu! Bisa-bisa hidupku mungkin jadi tambah menderita!」


Sekarang saja, Haran sudah nyesel ikut sama Ruby.


Ruby kembali menangis dan memeluk Haran dengan kuat. Sama seperti saat itu, Haran kini mulai tercekik, tapi tentu dia tidak mau mati memalukan seperti ini.


「Ruby! Lepasin! Sesak tau!」


Haran berusaha berontak, tapi emosi Ruby masih belum bisa dikendalikan.


Untungnya Haran bisa melepaskan diri kali ini. Dia pun langsung megang kedua pundak Ruby buat menyadarkannya.


「Kau ini kenapa, sih?! Jelaskan padaku?」


Ruby yang masih sesenggukan itu pun menjawab perlahan.


「Ka-kamu ju-jual diri jadi PSK-kan?」


「HAH?!」


Haran pun sontak tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan itu. Saking lucunya, mungkin ini pertama kalinya Haran tertawa lepas seumur hidupnya.


「Nggak lucu tau! Haran, kamu ini harus lebih menghargai dirimu!」


Gadis berambut perak itu pun mengakhiri tawanya berniat meluruskan.


「Kau itu salah paham. Kenapa kebanyakan orang mengkonotasikan om-om itu orangnya begitu semua. Otakmu itu sempit sekali.」


Meski begitu, wajar juga gadis seumurannya Ruby memang berpikiran begitu. Justru itu juga bagus supaya tidak terlalu dekat dengan orang asing.


「Om-om yang kumaksud berduit itu ya om-om pengusaha sukses. Daripada bergaul dengan teman biasa yang tidak ada ilmunya sama sekali. Jauh lebih efisien dekat dengan om-om semacam itu supaya aku juga mendapatkan ilmunya. Sampai di sini paham?」

GL, Haran Cuma Ingin Bunuh DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang