13 • Museum Part II

9 1 0
                                    

Sekarang Haran dan Ruby berada di lantai geologi. Tempat di mana semua tentang sejarah pembentukan bumi ada di sini.


Di ruangan luas ini, terlihat banyak pilar dengan kamera proyeksi yang mengarah ke dinding memperlihatkan aneka jenis video seperti super nova, pembentukan inti bumi, pergerakan lempeng, dan masih banyak lagi.


Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan beberapa perangkat hologram interaktif yang menampilkan banyak informasi.


Selain itu, aneka jenis mineral dalam bumi semuanya terpajang di dalam lemari kaca. Material lain yang berasal dari asteroid, bulan dan mars juga ada di sini.


Ruby bingung mau berkata apa. Di bandingkan lantai sebelumnya saat dia dengan senangnya menjelaskan pada Haran tentang dinosaurus, pengetahuannya tentang benda-benda di sini tidak terlalu luas. Alhasil mereka cuman melihat-lihat sedari tadi.


Mata Haran tertuju pada perangkat pilar yang baru saja digunakan. Tangannya dengan cekatan mentap sembarang menu.


Haran tampaknya mulai tertarik, Ruby ikut senang walau dirinya justru tidak tertarik dengan hal-hal di sini. Lebih tepatnya, tempat ini cukup membosankan baginya.


「Kamu cari apa, Haran?」


Jari-jemari Haran mulai mengetik beberapa kata kunci di pencarian di intranet museum, sayangnya hanya notifikasi tidak ada yang muncul.


「Kapan kehidupan di bumi akan berakhir alias kiamat.」


「Apa?!」


Mata Ruby kembali terbelalak dengan jawaban Haran barusan.


「Kenapa terkejut begitu? Ilmu geologi itu selain dipakai untuk memahami bumi juga dipakai untuk memprediksi kapan bumi akan berakhir.」


「Mana ada! Aku belum pernah mendengarnya!」


Haran pun mulai memberikan beberapa penjelasan singkat seolah kali ini Haran yang bertukar tempat dengan Ruby dalam memandu.


Seperti kapan atmosfer semakin menipis kemudian tertembus radiasi matahari.


Medan magnet berbalik sehingga bumi berputar arah dan matahari terbit dari barat.


Minyak bumi habis kemudian dunia dilanda krisis energi.


Lalu bumi terkena badai matahari yang membuat seluruh perangkat elektronik mati.


Ruby cukup tercengang mendengar penjelasan barusan. Walaupun bahasanya berat, otaknya dapat mengerti dan paham maksudnya.


Dia pun menyadari bahwa ternyata membawa Haran ke lantai juga adalah kesalahan!


Sebelum melangkah lebih jauh, dia kembali menggenggam tangan Haran dan menyeretnya ke lantai berikutnya.


「Kita baru sampai di sini, mau pergi begitu saja? Lagi pula aku belum mendapatkan informasi yang kucari.」


「Umur bumi masih lama! Jutaan tahun lagi!」


Ruby dengan frustasi dan perasaan campur aduk segera kembali memasuki lift.


Ketika pintu lift terbuka, hamparan lukisan yang terpajang di dinding menyambut Ruby dan Haran.


Ruby kembali mengecek lantai berapa sekarang ternyata dia loncat ke lantai lima. Pantas saja temanya langsung berubah drastis. Karena kesal, Ruby tidak sadar menekan sembarang tombol. Setidaknya, di sini isinya tidak aneh-aneh ... 'kan?


Berbeda saat di lantai geologi di mana Haran tampak biasa saja, kali ini matanya cukup berbinar-binar melihat lukisan. Apa Haran ini memang suka kesenian semacam ini?

GL, Haran Cuma Ingin Bunuh DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang