episode 12 (kenangan menyakitkan)

223 14 3
                                    

"i-ini....."

"Put....putra....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Selamat pagi put"

"Pagi Idan..."

Ketika zaidan terbangun di pagi hari ia melihat putra yang sedang duduk di meja makan.

"Tumben kamu udah bangun"

"Aku kebangun tadi, jadi tanggung juga kalau mau tidur lagi jadinya yaudah..."

Zaidan mencium kening putra dengan lembut dan mengusap rambutnya

"Aku bikinin kamu teh nih"

"Makasih ya sayang"

"Sama-sama, di minum ya nanti keburu dingin"

Zaidan meneguk secangkir teh tersebut dengan perlahan. Saat air teh tersebut masuk ke dalam mulutnya dan turun ke tubuhnya ia merasakan sebuah kehangatan yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Setelah beberapa tegukan ia menaruh cangkir tersebut di meja sembari tersenyum

"Kenapa kamu senyum-senyum Idan?"

"Enggak, gapapa"

"Kamu mah gitu, udah main rahasia-rahasia"

"Enggak sayang, gak gitu maksudnya. Cuma aku ngerasa hari ini tuh semuanya lebih damai aja gitu"

"Kok bisa?"

"Gak tau, mungkin karena ada kamu di sini kali ya"

"Emang ada hubungannya?"

"Ada dong. Buat aku setiap hari dengan adanya kamu disini itu jadi hari yang paling damai buat aku, biarin dunia sibuk sama urusannya sementara aku disini santai sama kamu"

"Kamu lucu Idan"

"Masa?"

"Iya"

"Kamu juga"

"Apa?"

"Lucu, terus......bikin aku kangen setiap saat"

"Kan kamu setiap hari liat aku"

"Ya tetep aja, aku gak liat kamu sedetik aja aku udah kangen banget put"

"Hiperbola Idan"

"Jelas, aku kan emang hyper apalagi kalo lagi main sama kamu"

"HIPER BUKAN HYPER!!!!!!"

"Hahahahahaha" Zaidan tertawa lepas ketika melihat putra sedang kesal seperti itu.

"Idan...aku mau tanya sesuatu"

"Tanya apa sayang?"

"Suatu saat kamu bakal ngelupain aku gak?"

Suasana yang tadinya santai dan bahagia kini berubah menjadi tegang dan raut wajah Zaidan juga langsung berubah

"Kenapa kamu ngomong gitu sih put? Kamu gak percaya sama aku?"

"Aku bukannya gak percaya Idan, cuma-"

"Cuma apa put? Kamu ngomong kayak gitu seolah-olah kamu itu gak percaya sama aku"

"Aku cuma mau tau aja"

"Kamu udah sering denger jawabannya dari aku kan? Udah banyak kali aku bilang sama kamu. Kamu itu satu-satunya milik aku dan GAK ADA YANG BOLEH MILIKIN KAMU SELAIN AKU. PAHAM??"

"I-iya...maaf"

Seketika Zaidan tersentak ketika melihat putra seperti itu. Dengan cepat ia mendekap putra dengan erat.

One More Chance [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang