Selepas dari makam putra, ziel dan Zaidan memutuskan untuk pergi ke rumah ziel.
Sesampainya di rumah ziel, mereka melihat Galang yang sedang duduk di teras sambil memainkan handphonenya.
"EL!!!" Seru Galang ketika melihat ziel dan Zaidan turun dari mobil mereka. "Lama amat sih El, katanya ga sore-sore pulangnya"
"Iya sorry, tadi gw nemenin Zaidan dulu ke makam putra"
"Kok gak ngajak gw sih El"
"Dadakan, Zaidan yang minta"
"Yaudah Lang, besok aja kalah mau mampir mah" sela Zaidan
"Eh dan, lupa gw kalo ada lu hehe"
Galang beranjak dari duduknya dan langsung memeluk Zaidan sebagai tanda pertemanannya.
"Gimana kabar lu disini dan?"
"Ya gitulah, masih ada sih bayang-bayang masa lalu tapi ya...yaudah lah"
"Yang sabar ya, bahkan setelah sekian tahun ini masih berat banget buat lu. Gw paham kok"
"Iya, thanks lang. Btw yang lain gimana kabarnya. Gw terakhir denger katanya Aidan kerja jadi barista ya"
"Iya, dia waktu kuliah pernah ada pengalaman jadi pelayan sekaligus barista. Nah pas lulus dia langsung bikin coffee shop nya sendiri"
"Ouhh, terus yang lain?"
"Kalo ga salah denger, si intan lagi Koas. Dia kan katanya mau jadi dokter spesialis apa gitu nantinya. Terus yang lainnya gw gak tau kabarnya, tapi kayaknya baik-baik aja sih"
"Ya semoga aja mereka semua baik-baik aja, lu sendiri gimana Lang?"
"Yah dan, pake ditanyain. Lulus statistika tepat waktu aja udah syukur pake banget"
"Lagian lu nya juga sih, kuliah kayak kaga niat. Matematika lu aja nyontek gw mulu, malah ambil statistika" sela ziel diantara mereka.
"Ah jahat lu mah El"
"Terus kerja dimana sekarang Lang?" Lanjut Zaidan.
"Sebenernya mah gw masih pengen nyantai gitu, tapi gimana gw butuh duit kan. Yaudah akhirnya gw dapet jadi marketing analyst, lumayan sih buat ngisi saldo rekening biar gak kosong amat"
"Ya bagus deh"
"Udah lah, masuk dah" ziel mendahului mereka berdua masuk ke dalam
Lalu mereka semua masuk ke dalam rumah dan ziel menyiapkan beberapa makanan untuk dimakan bersama-sama.
Di ruang tamu, mereka bertiga mengobrol, bercanda sambil bernostalgia. Disaat sedang mengobrol, Galang menjadi lebih manja ketika berada di samping Ziel
"El, suapin dong"
"Dih manja"
"El, ayolah"
"Masih punya tangan juga dih"
"El..."
"Yaudah sini"
Ziel menyuapi Makanan pada Galang. Melihat ada saus yang menempel pada bibirnya Galang mengelapnya dengan salah satu jari nya.
Melihat hal itu, Zaidan sedikit merasa cemburu terhadap Ziel dan Galang. Hal seperti itu adalah hal yang biasa ia lakukan bersama putra. Lalu Zaidan berdeham untuk memberikan isyarat pada mereka.
"Ekhem.."
Mendengar hal itu Galang dan Ziel kembali bersikap biasa.
"S-sorry dan" ucap Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance [BxB]
Romansasequel cerita dari kisah Zaidan dan Putra, kali ini menceritakan tentang perjalanan cinta Zaidan yang baru dan bertemu dengan orang yang baru. Perjalanan hidup yang berliku-liku membuat Zaidan hampir menyerah pada keadaan, namun dengan dukungan dari...