episode 2 (awal mula)

260 21 0
                                    

Sebelum baca ceritanya, bisa kali kalian vote nya dulu hehehehe. Gampang kok tinggal pencet doang

  Satu vote kalian memberikan Mimin kekuatan untuk up lebih cepat💪
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
   Suatu pagi pada hari Minggu, Zaidan sedang bersantai di rumahnya sembari berolahraga ringan di halaman rumahnya.

  Setelah cukup membakar kalori ia mulai untuk membersihkan rumahnya kemudian mandi serta membuat sarapan untuknya sendiri.

  Saat di meja makan, Zaidan memakan makanannya sembari termenung memikirkan tentang putra yang selalu memenuhi pikirannya akhir-akhir ini.

"Andai kamu masih ada disini put, andai ini semua cuma mimpi"

"Andai kamu masih ada disini put, kamu masih tinggal bareng sama aku. Sekarang aku punya rumah sendiri tapi disini aku sendirian put. Andaikan masih ada kamu yang temenin aku disini, pasti rumah ini lebih rame"

"Kamu bikin aku sudah aja put, kamu bikin aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya sama kamu. Disaat kamu pergi kayak gini kamu bikin aku kehilangan apa yang jadi milik aku yang paling berharga"

"Kenapa harus kamu put, kenapa harus kamu yang aku kenal, kenapa harus kamu yang aku cinta sampai kayak gini, kalau kayak gini aku kerepotan put"

"Kapan kamu balik lagi put, aku kangen...aku kangen sama kamu, aku kangen sama momen kita berdua keliling-keliling sore pake motor abis itu kita jajan terus duduk di taman sambil liat orang lalu lalang"

"Aku kangen buat usap rambut kamu put, aku kangen sama bau parfum yang selalu kamu pake setiap hari, aku kangen sama senyuman yang setiap hari kamu kasih buat aku"

Hanya dengan memikirkan tentang putra, Zaidan melupakan hal yang sedang ia lakukan hingga sarapan yang ia buat tak termakan

Tak ingin berlarut terlalu lama memikirkan putra, Zaidan mengalihkan pikirannya dengan melanjutkan aktivitasnya untuk membersihkan rumah serta halaman nya.

Saat sedang membereskan halaman rumahnya, tiba-tiba sebuah motor terparkir di depan gerbang rumahnya dan memberikan klakson.

"Siapa sih"

Zaidan pergi membukakan pintu gerbangnya dan nampak ziel sedang duduk di atas motornya.

"El? Ngapain?"

"Numpang kerja, boleh kan?"

"Yaudah masuk dulu"

Setelah itu ziel memarkirkan motornya di halaman rumah Zaidan.

"Gw gak ganggu kan dan?"

"Enggak, santai aja. Gw beberes ini dulu ya, abis bersihin rumput nih. Lu tunggu di dalem aja"

Lalu Zaidan merapikan peralatan yang ia gunakan untuk membersihkan halaman rumahnya di gudang.

Setelah selesai, ia segera menyusul ziel yang sudah duduk di ruang tamu sambil menyelesaikan pekerjaannya.

"Tumben amat El kesini"

"Bosen di rumah, lagian gw kasian sama lu kaga ada temen ngobrol disini"

"Ya gitulah, sejak..."

"Eits stop, gw tau lu mau bahas putra kan? Gw juga tau pas dateng tadi mata lu agak merah gitu pasti abis nangisin putra. Iya kan?"

"Ya, lu bener"

"Bahkan setelah dia pergi aja lu masih mikirin dia"

"Berat El, setiap hari bayang-bayang putra ada di kepala gw. Setiap hal yang gw lakuin pasti aja ada bayang-bayang putra, dia udah masuk terlalu jauh di hidup gw El. Makanya gw gak bisa lupain dia begitu aja"

One More Chance [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang