episode 1 (Anak baru)

544 17 13
                                    

"idaaan, bangun yuk"

Zaidan mulai membuka matanya perlahan dan kemudian secercah cahaya masuk menyinari matanya dan ia melihat putra duduk di depannya sambil membawa sepiring makanan untuknya

"Idan, bangun yuk. Aku udah bikin sarapan buat kamu nih, kamu juga harus kerja kan? Nanti telat. bangun ya"

"P-put?...putra?"

"Iya Idan? Kenapa?"

"A-aku...dimana?"

"Dimana? Maksud kamu apa sih? Kamu di kosan ini"

"I-ini..beneran kamu put?"

"Maksud kamu apa sih Idan? Ya ini beneran aku lah. Kamu mimpi ya?"

"A-aku... kayaknya aku mimpi put"

"Mimpi apa sih emang?"

"Aku...aku mimpi kamu pergi buat selamanya put"

"Idan...mau gimanapun juga, aku ga akan pernah pergi dari kamu. Bahkan jika aku pergi buat selamanya dari aku, aku bakal selalu ada di hati kamu. Kamu percaya sama aku kan Idan?"

"Percaya put...aku percaya sama kamu. Aku sayang sama kamu put"

"Aku juga sayang sama kamu Idan, kamu satu-satunya milik aku"

"Iya, kamu juga satu-satunya milik aku put"

"Yaudah kamu makan nih ya, aku mau pergi dulu ya"

"Loh kamu mau kemana? Aku ikut ya"

"Gak bisa Idan, kamu gabisa ikut sama aku kali ini. kamu harus kerja kan?"

"Gak put, aku ikut ya. Aku mohon put"

"Idan kamu gabisa ikut, udah kamu makan aja ya abis itu kamu berangkat kerja oke? Aku pergi dulu ya"

Lalu putra beranjak pergi menuju pintu.

"PUTRAAAA... TUNGGUIN AKU PUTRAAAA..AKU MAU IKUT KAMU PUT" Zaidan mencoba berontak dan berdiri namun seakan tubuhnya menolak untuk bergerak. Kemudian pintu terbuka dan nampak cahaya yang bersinar terang dan menyilaukan mata lalu bayang-bayang putra menghilang seiring bersama cahaya tersebut.

"PUTRAAAAAAAAAA!!!!!"

Zaidan terbangun dari tidurnya dengan tubuh berkeringat setelah bermimpi bertemu putra, mimpi yang terasa sangat nyata bahkan setelah sekian lama.

"Puut, kamu kalau mau Dateng ke mimpi aku ga kayak gitu caranya sayang. Kenapa harus kayak gitu sih"

Zaidan mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan mengambil handphonenya lalu melihat jam.

"Anjiiir, gw kesiangaaaan!!!!!"
.
.
.
.
.
Di cerita Zaidan dan Putra sebelumnya panjang perjalanan yang sudah mereka lewati, banyak rintangan dan halangan yang menghadang mereka namun dengan tekad yang kuat dan kesetiaan yang kuat mereka berdua berhasil untuk melewati ujian itu semua.

Namun realita takdir yang di terima Zaidan tak seindah impiannya yang ingin hidup bahagia berdua bersama putra, putra pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya karena mengalami kecelakaan. Namun begitu, Zaidan masih tetap menaruh hatinya pada putra dan tak akan ada yang bisa menggantikannya.

Hari itu, tepat 2 tahun setelah kepergian putra dan saat yang bersamaan juga ia dinyatakan lulus sarjana dan mendapatkan pekerjaan dari sahabatnya 'Ziel'. Hari-hari yang baru dan awal kehidupan yang baru untuk Zaidan sudah menunggunya di depan.
.
.
.
.
.

"Permisi kak" seorang laki-laki berumur sekitar 20 tahun mendatangi sebuah meja resepsionis

"Iya mas, ada yang bisa saya bantu?" Jawab resepsionis tersebut dengan ramah mengikuti SOP nya.

One More Chance [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang