Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Sooji, hari dimana akhirnya dia debut setelah berlatih bertahun tahun tanpa kepastian kapan akan didebutkan dan tentu saja setelah ketakutan luar biasa yang dia rasakan karena kehadiran Harin, makhluk kejam bagaikan api yang mau tak mau harus dia genggam agar dia tetap bersinar walaupun akhirnya dia harus merasakan terror dan penyiksaan .
" Kamu gugup banget kayaknya", gadis lain duduk di depan Sooji yang tengah melamun, mengembalikan kesadaran gadis yang sempat tenggelam dalam pikirannya sendiri.
" Banget, kamu kok gak keliatan gugup sama sekali?". Eunseo, gadis yang duduk di depan Sooji tertawa ringan mendengar pertanyaan Sooji, padahal nyatanya gadis berwajah rupawan itu baru saja kembali dari toilet untuk menenangkan diri.
"Dengan wajah sesempurna ini kenapa aku harus gugup kak", kelakarnya untuk membantu Sooji lebih rileks sebelum mereka tampil diacara musik.
Keduanya bercanda hingga tibalah mereka akan melakukan debut stage dan harus naik ke atas panggung.
Grup baru itu saling menyemangati sebelum akhirnya satu persatu member naik ke atas panggung dan disambut sorakan fans yang memang sudah menunggu debut mereka...
Musik dinyalakan, para member menari dan menyanyi sesuai dengan bagian mereka termasuk Sooji yang dengan sangat baik melakukan bagiannya, hingga dipertengahan lagu Sooji merasa musik yang diputar perlahan terdengar semakin samar ditelinganya, dia panik namun saat melihat kearah teman temannya semuanya tampak biasa saja seolah hanya Sooji yang mengalami hal itu.
Dia terus menari walaupun sekarang dia sudah tak bisa mendengar apapun termasuk suara sorakan orang orang yang tengah menontonnya. Dia ingin berlari dan menangis saat merasa dirinya menjadi tuli dan tak mampu lagi mendengar. Namun dia tak mau merusak penampilan mereka yang tentu saja tengah menjadi perhatian banyak orang.
"Lihat kedepan", sebuah suara muncul dikepala sooji, dan tanpa mampu dikontrolnya matanya menatap kearah kerumunan penonton, dan saat itu dia hampir saja berteriak saat kerumunan itu sudah tidak ada, berubah menjadi Harin yang tengah duduk dengan angkuh bahkan Sooji hanya menari sendirian, tatapan matanya mengejek dan merendahkan Sooji yang lagi lagi terperangkap dalam permainannya. Menganggu dan mempermainkan kewarasan gadis mungil itu seakan menjadi hiburan yang adiktif bagi Harin, wajah putus asa dan ketakutan itu menambah kesan manis yang menarik untuk diperhatikan.
Sooji berusaha menghentikan tubuhnya yang tengah menari tanpa kontrolnya, dia ingin berhenti tapi tidak bisa. Dia tau itu juga ulah dari Harin. Entah apa yang terjadi di dunia nyata mungkin dia pingsan diatas panggung dan merusak debut stage nya. Namun yang jelas disini dia tengah menjadi mainan bagi iblis yang membuatnya ingin mati saja.
Sesaat sesudah pikiran itu muncul Sooji sangat terkejut ketika menyadari tatapan Harin yang berubah marah, udara disekitarnya menjadi sesak dan dingin, tak ada satu katapun yang mampu dia ucapkan, mulutnya terkunci namun tubuhnya tak bisa berhenti.
Nafas Sooji tercekat saat pemandangan didepannya berubah menjadi sekelompok orang yang masih muda tampak saling memotong lidah dan mencungkil bola mata satu sama lain kemudian memakannya dan lidah dan mata mereka tumbuh lagi begitu seterusnya tanpa berhenti.
Tubuh Sooji akhirnya berhenti bergerak saat sebuah lengan memeluknya dari belakang, mencegahnya agar tak ambruk. Itu Harin sooji bisa hafal dari aroma tubuhnya, tangan Harin mencengkram lembut rahang Sooji memaksa untuk terus menatap pemandangan di depannya.
" Mereka adalah orang-orang yang pernah melakukan perjanjian denganku", Harin membisikkan kalimat dan dengan sengaja bibirnya menyentuh daun telinga Sooji yang menegang dipelukannya entah karena kalimatnya atau karena tindakannya.
" Lidah sebagai representasi dari pujian dan sanjungan yang mereka dapatkan sedangkan mata sebagai simbol perhatian dan kekaguman yang mereka peroleh selama hidup", mulut Sooji terbuka namun tak ada satupun kata yang bisa dia ucapkan.
" Ketika mereka mati mereka harus membayarnya tanpa henti selamanya", Harin mendorong wajah Sooji untuk menatapnya, diusapnya bibir Sooji yang bergetar seakan ingin menangis.
"Kalau kamu mati kamu hanya akan berakhir seperti mereka, jadi tetaplah hidup dan jangan berpikir untuk mengakhiri hidup. Tetaplah hidup dan menjadi gadis lemah dan manis", . Ada kejanggalan di kalimat itu dan Sooji menyadarinya , baru saja Sooji ingin mencerna lebih maksud Harin sebuah benda lembut sudah menyentuh bibirnya, Harin menciumnya.
Prok prok prok prok
Suara tepuk tangan dan sorakan itu membuat Sooji tersadar bahwa penampilan mereka sudah selesai, semuanya tampak bahagia dan puas dengan performa mereka.
Sooji tentu saja kebingungan dengan apa yang terjadi, berarti selama dia bersama Harin dirinya juga masih melakukan performance bersama grupnya, lega rasanya Sooji berpikir dirinya sudah menghancurkan debutnya namun ternyata tidak, entah bagaimana itu bisa terjadi Sooji juga tidak akan pernah paham, hidupnya bahkan terasa tak normal setelah bertemu dengan Harin.
Pikiran Sooji baru saja ingin kembali pada perkataan Harin namun sebuah kecupan singkat dipipinya dan pelukan erat membuyarkannya, Eunseo gadis itu tampak sangat bahagia.
"Kamu tadi keren banget kak!", pujinya dengan senyum, Sooji hanya menganggukkan kepalanya dan berterima kasih. Ingin dia memuji penampilan rekannya namun dirinya bahkan tak tau bagaimana penampilan mereka, dirinya terperangkap bersama Harin .
Keduanya terus bercakap-cakap tanpa menyadari sepasang mata yang mengawasi dari kegelapan.
....
Perpisahan sebelum UAS, wish me luck hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Torture
Mystery / Thriller⚠️ uncomfortable scenes Sung Sooji trainee yang putus asa dan Baek Harin yang datang seakan memberi solusi.