𝟏

1K 15 0
                                    

○○○

"Woyy BaNGunn dek!!"

"Ergh, gue masih ngantuk bang! lagian masih pagi juga" jawab aksa dengan suara khas bangun tidur namun aga sedikit ngegas.

"Pagi lambemu! udah jam 6 sa ntar lu bisa telat" ujar Gio sambil menarik kaki Aksa yang timbul dari selimut.

"Eungh masih jam 6 kan? EH? HAH JAM ENAM!? Astaga gue lupa bang, hari ini gue kan ada apel pagi. Ko baru bangunin gue sih bang, ish!" tanpa babibu langsung ngacir dari tempat tidur.

"Nah kan, nah. Amnesia lu, gue bangunin ampe eneg juga lu nya kaga kebangun sa. Emang dasarnya kebo huu"

Keadaan rumah tiap pagi, tidak ada kata lain dari susana pagi itu damai dan nyaman. Suara ribut sudah biasa untuk keluarga Djatama, pelakunya siapa lagi kalau bukan kakak beradik yaitu Gio dan Aksa.

"Bunda, aksa berangkat" teriak aksa sembari melahap roti selai coklat kesukaannya lalu pergi ke motornya.

"Tunggu nak, Ini susunya diminum dulu "  teriak bunda dari dapur keluar membawakan segelas susu vanilla hangat.

"Ga bisa bun, Udah Telatt"

"Mana tu anak, kaga ketemu gue dulu main nyelonong pergi berangkat" ujar bundaa mengelus dada tidak melihat keberadaan aksa.

Tak lama setelah aksa pergi, datanglah Gio keluar menyusul ke depan garasi dengan tergesa-gesa. Oh Ya Ampun sepertinya dia terlambat.

"Bunda, aksa mana bun?" ujar Gio nafas ngos-ngosan.

"Tuh baru aja berangkat, kenapa bang?"

"Alamak bun, gawat ini bun, G-A-W-A-T!" tolong ini muka Gio gak bisa berword word.

"Gawat kenapa sih bang?"

"Ini lho bun masa tu bocah pake seragam salah, pasti sampe disana kena hukum"

"Kok bisa? Salah gimana?"

"Jadi kemarin malam aksa mau minjem celana SMA Gio dulu, tapi tadi pagi ps Gio ke kamar aksa buat naroh celana nya tapi tu anak malah udah ga ada di kamarnya"

"Berarti aksa tadi ga pake celana SMA gitu?"

"Yaiyalah bun, tu anak pasti buru-buru jadi ga sadar kalo make celana salah, Gio yakin pasti ntar kena hukum"

Sesampainya Aksa mau disekolah, benar saja gerbang mulai ditutup pak satpam dia tancap gas tak lupa kebiasaannya membunyikan klakson alhasil orang-orang pada berhamburan minggir.

Tin Tin Tin
"Woyy Minggir!" teriak aksa.

"Pagi pak Asep" memang ga ada akhlak, udah telat nyelonong masuk malah teriakin pak Asep seorang satpam.

Upacara segera dimulai, aksa buru-buru menyusul temanya yang sudah baris. yap dibawah pohon  rindang yang adem anyem itu menjadi spot favorit  Aksa Dkk.

"Sa, ga salah liat gue?" tanya salah satu temennya yaitu Rio.

"Kenapa? ada yang salah sama gue?" bingung aksa ucapan Rio, sementara temennya yang lain pada ketawa.

"Stttt jangan berisik anak-anak!" seru guru yang berada di belakang mereka.

"Psst, buset dah lu mau fashion show apa gimana anjirr, gak mecing bet" bisik Rio

"Hah, apansi gue gak ngerti" sahut aksa yang gak konek dari ucapan Rio.

"Lu ngapain pake atasan SMA trs celananya lu masih make SMP? Masih nglindur lu?" kekeh Rio.

"Sape juga yang nglindur anjir, maksud lu apa tadi? baj.." ucapan aksa terpotong dengan teriakan seseorang dibelakangnya.

"Kamu DIAM!" ini bukan suara guru melainkan seperti siswa cowok.

Aksa menengok kebelakang dan ternyata terdapat cowok yang seperti ia familiar dengan wajahnya.

"Selesai Upacara kamu tetap diam disini dan jangan balik ke kelas, Paham!" bisik dia.

"Sa, semoga lo aman ya setelah ini. Gue ga ikutan, cuma pesen ntar kalo ngejawab jangan ngomong sembarangan" pinta Rio ke Aksa.

"Apaansi gue gak ngerti dari tadi ri?" Aksa sudah diambang frustasi ini temannya ngapain coba.

tbc.

𝗔𝘀𝗮𝗹𝗶𝗼́ {𝖻𝗑𝖻}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang