○○○
JDarRrr. . .
Suara petir membuat elio terkejut, lantas reflek memeluk aksa yang sedang santai bersender sambil bermain hp."Duh li sesek gue, lu jangan erat napa ga bisa napas nih"
"Sorry reflek sa" elio melonggarkan pelukannya, wajahnya mendusel ke dada aksa.
"Lu kenapa sih?"
"Petir, gue kaget tadi"
"Kaget apa takut nih" ledek Aksa kepadanya.
"Kaget"
"Masa?"
"Hm"
Selang beberapa menit aksa merasa heran dengan sesuatu yang basah dibajunya.
"Dada gue tiba-tiba kerasa dingin kena air, apa perasaan gue aja" Aksa menghentikan bermain game, ia heran lalu melirik ke arah elio yang sedang menangis.
"Lu nangis li?" Aksa mencoba memindah posisi kepala Aksa sedikit menyingkir.
"Biarin gini dulu sa" saat kalimat terakhir elio merendahkan suaranya menjadi samar-samar.
Wajah damai elio saat tidur entah kenapa membuat aksa nyaman, elio jika manja seperti ini tidak membuat aksa kewalahan namun yang ada malah kasian.
"Lu kalo tidur anteng gini gue kan jadi enak liatnya, lucu juga kalo takut petir. Cengeng".
Beberapa menit berlalu namun aksa masih setia di posisinya yang sama begitu juga sebaliknya dengan elio, aksa mulai merasa pegel menompang berat badan elio yang jauh berbeda darinya.
"Gue jadi ga bisa tidur kan, ni anak mana nyaman bet tidurnya lah gue mau tidur aja kaga bisa" aksa ingin mengubah posisi elio namun setiap ia bergerak elio akan mengeratkan pelukannya.
▶▶▶
"Bangun li""Eungh 5 menit"
"Ga ada 5 menit, 5 menit an! Ayo kita joging, bang gio udah nunggu dibawah tu"
"Ngantuk sa"
"Makannya buruan bangun kita joging, lu ga mau sehat HA!"
"Iya-iya dasar cerewet" aksa membelalakkan matanya melotot.
"Bwahaha kaburrrr.." ia ingin membalas ucapan elio namun elio sudah bangun melarikan diri ke kamar mandi.
"DASAR LIO JAHANAMMM!!"
Setelah selesai siap-siap mereka bertiga pun pergi jogging bersama. Belum ada 10 menit aksa sudah ngos-ngosan, ia duduk di bangku kursi pinggir jalanan.
"Gitu aja ngos-ngosan" ledek gio menatapnya.
"Suka-suka gue lah, nih ya bang gue tuh capek tau"
"Bilang aja males joging"
"Ish" aksa mengubah wajahnya menjadi bombastis side eye ke gio.
"Nape tu mata, gue colok juga tuh"
"Bang, jalan pelan-pelan aja ya gue capek banget ga boong nih suerr" ucapan aksa sembari mengangkat 2 jari.
Mereka pun melanjutkan dan tak lama itu aksa berulah lagi, gio memang jalannya cepat jadi lebih memilih memimpin didepan sedangkan elio dan aksa berdua dibelakang mengekor gio.
Gio sempat mengajak aksa berbicara dari belakang namun dari tadi tidak direspon olehnya membuat gio curiga dan menoleh kebelakang dan ternyata bia tidak mendapati aksa dan juga elio bersamanya.
"Kurang ajar! Mana mereka berdua!? bisa-bisanya ninggalin gue sendirian. Jadi daritadi gue ngomong sendiri dong kek orang gila gitu? Pantesan orang-orang pada ngeliatin aneh ke gue kaya seakan-akan gue tuh orang stress, bangsat emang ya tuh 2 curut!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝘀𝗮𝗹𝗶𝗼́ {𝖻𝗑𝖻}
FantasyOrang tua yang terpaksa melanjutkan perjodohan anaknya saat masih dikandungan karena suatu kesalah pahaman. ╸𝐦𝐩𝐫𝐞𝐠 ╸𝐤𝐨𝐧𝐟𝐥𝐢𝐤 𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 ╸𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐭𝐲𝐩𝐨 ╸𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐟𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐬𝐚𝐣𝐚, 𝐭𝐨𝐥...