2|Hawa Nafsu
______________________________________
Kini keduanya telah berada
di kediaman rumah, Daniel berserta Indah yang terlihat begitu megah. Oline membawa sang kekasih dalam gendongannya menuju kamar, setibanya di depan pintu, Oline dorong kebelakang dengan lebar dan terlihatlah isi kamar itu yang tertata rapih, dengan nuansa cat berwarna abu-abu. Dengan langkah tegesa-gesa, Oline mendudukkan tubuh Erine di atas kasurnya yang empuk.Kini kedua tangan dengan urat yang menonjol dibagian punggung tangannya, membelai pipi mulus Erine dengan lembut. Kemudian ibu jarinya mulai ia turunkan, mengusap singkat bibir kenyal yang terlihat merah merona itu.
"Kamu udah mempersiapkan kondom nya kan, Lin?" Tanya Erine menelan salivanya dengan susah payah.
"Kenapa harus pake pengamanan sih, Rin? Kan jadi ga terasa sensasinya." Sahut Oline berjongkok tepat didepan Erine, sembari membuka satu persatu kancing seragam yang Erine kenakan. "Aku belum mau punya anak, Lin. Kamu lupa ya, kalo kita masih pelajar SMA" balas Erine dengan bibir bergetar. Oline tertawa sembari mengacak gemas rambut panjang kekasihnya itu.
"Aku bercanda, Rin. Ini udah selalu aku siapkan. Buat berjaga-jaga" ujar Oline dan memperlihatkan benda yang sudah ia simpan didalam kantung celananya.
Setelah melepaskan baju seragam Erine, ia lemparkan dengan kasar ke sembarang arah. Dan jari-jari panjangnya mulai menyentuh punggung gadis itu, sekedar membuka pengait bra berwarna putih polos, yang gadis kucing itu kenakan. Lagi-lagi Erine hanya dapat pasrah, saat tubuhnya dijamah kembali oleh kekasihnya.
Ingin sekali rasanya menolak, tapi rasa ketakutannya lebih mendominan sekarang, daripada keberaniannya.
"Kok tegang gitu sih, Rin? Santai aja, aku ga akan main kasar kok hari ini" ujar Oline sesaat setelah aset atas Erine telah terpampang dengan jelas didepan matanya. Semangat Oline semakin menggebu-gebu, netra hitam milik Oline juga tidak pernah lepas menatap payudara Erine dengan puting yang sudah mengeras dengan sempurna. Sudah sangat siap untuk ia kenyot saat ini juga.
Erine mulai memejamkan kedua mata nya, dikala bibir Oline sudah mulai melumat nipple pinknya dengan rakus. Alih-alih merasakan sensasi kenikmatan dari lidah Oline yang sedang menari-nari diatas sana.
"ahhhhhh" lenguh Erine memecahkan keheningan didalam kamar Oline
"Enak ga sayang?" Tanya Oline disela-sela permainan lidahnya, Erine hanya dapat mengangguk pasrah.
Tangan kiri Oline, ia turunkan menelusuri permukaan yang lembab dan basah dibawah sana. Sekali hentakanpun, sudah membuat Erine berteriak kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Girl🔞 [ORINE]
FantasyOline Manuel Cornelia, terlahir dari keluarga yang bergelimpangan harta membuatnya memiliki sifat yang arogan dan kasar. Awalnya ia menjadikan Erine sebagai pacarnya, untuk menjadikannya sebagai pemuas nafsunya saja. Namun, seiring berjalannya waktu...