ERINE: 16

990 118 3
                                    

••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••

Oline mengangkat tubuh Erine dan segera bergegas membawanya ke UKS. Diperjalanan, seseorang tak sengaja menyenggol tubuh Oline hingga Oline sedikit terhuyung kesamping. Sementara orang yang menabrak menunduk, memungut kacamata yang sempat terjatuh juga.

Oline berdecak kesal saat tau siapa yang telah menyenggol, tatapan tajam kini Oline layangkan ke-orang itu. Aksi lempar pandang terjadi, sampai dimana orang itu yang lebih dulu memutuskan tatapan dan segera mulai mendekat untuk sekedar minta maaf.

"Maaf, Lin. Tadi saya buru-buru, sekali lagi maaf, atas kecerobohan saya ini," ujarnya sedikit menunduk.

"Hati-hati dong, kak, punya mata tuh
dipake! Hampir aja gua sama pacar gua jatuh. Kacamata lo, masih berfungsi kan? Kalo masih, harusnya
masih aman dong buat ngeliat.... apa perlu gua beliin kacamata baru?" Laki-laki jangkung menggeramkan rahangnya, sembil membenarkan letak kacamata yang turun, perkataan
Oline tadi sedikit membuatnya tersinggung. Namun, dibuat santai saja agar tidak terlalu terbawa suasana.

"Sekali lagi maaf, Lin."

"Oline...." suara lemah Erine kembali mencuri atensi Oline, tatapan mata yang tadi sempat teralihkan kini kembali tertuju pada wajah sang kekasih yang semakin terlihat pucat. Tak mau berlama-lama membuang waktu, Oline berlari kecil menuju UKS diujung lorong sana.

'Jadi ternyata Erine hamil? Cepet juga berbuahnya, padahal baru sekali gua pake. Gua yakin, kalo anak yang ada dalam kandungan Erine adalah anak gua, ini bakal jadi kesempatan mudah buat gua merebut Erine sepenuhnya." Gumam laki-laki jangkung dalam batinnya, seraya memadng kepergian Oline yang semakin menjauh.




🚴🚴🚴

Beralih pada kelas 11F2, dimana ada murid perempuan, berpenampilan seperti seorang geng motor, baru saja menginjakkan kakinya dikelas. Regie yang menyorot kedatangan gadis itu tercengang tak percaya, tangannya bahkan terus menepuk pipi berulang kali, memastikan apa yang sekarang ia lihat semoga hanya halusinasi.

Wanita itu tersenyum dan segera melangkah mendekati meja yang Regie duduki, kedu kaki Regie yang berada dibawah kolong meja ikut mendadak bergetar, bahkan Regie terus berucap berulang kali dalam batinnya, memanggil nama Oline. Berharap agar sang sahabat mendengar dan segera datang ke-kelas.

Bukan hanya Regie saja ternyata yang tercengang melihat kedatangan wanita asing dikelas ini. Diseberang sana, lebih tepatnya meja barisan keempat, berada tepat diposisi depan-depanan dengan meja guru. Juga sama terkejutnya seperti yang saat ini Regie rasakan.

'Dia, ngapain dikelas ini?' Batin Delyn.

"Kok, kaget gitu sih, Gie? Gua balik lagi loh ke-sekolah ini, harusnya lo seneng menyambut kedatangan gua. Bagaimanapun, dulu gua juga kan bagian dari temen lu" ucapnya, seraya menepuk pelan bahu Regie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beauty Girl🔞 [ORINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang