011

46 7 0
                                    

Selamat membaca

⬇️⬇️⬇️

Seorang dosen wanita bernama Melliyana Eve berjalan mendekati Arnav. Dari belakang tampak bahu tegap itu fokus berjalan. Wanita yang akrab disapa Miss Eve itupun mempercepat langkahnya.

"Arnav!" panggilnya kala ia berhasil menyamai langkah dengan anak didiknya itu.

Arnav menoleh pelan dan spontan menghentikan langkah. Wajah dengan ekspresi datar itu kini berpindah pandang pada Miss Eve.

"Ke ruanganku sebentar. Ada hal yang perlu kita bicarakan." Miss Eve langsung berjalan mendahului Arnav menuju ruangannya.

Kini mereka berdua sudah berada di dalam. Ruangan yang dipenuhi berbagai macam judul buku itu menjadi pemandangan pertama yang Arnav lihat. Ia tak pernah memasuki ruangan para dosen. Ini pertama kalinya dan itu ruangan Miss Eve seorang dosen dari fakultas seni.

"Kau tahu Shelly Kathleen?" ucap Miss Eve membuka percakapan.

Tentu saja pria bertindik di depannya akan menjawab dengan gelengan karena ia tidak mengetahui seseorang yang namanya disebut Miss Eve.

"Seorang seniman yang terkenal dengan karya lukis berjudul black pearl of the sea."

Arnav terdiam menunggu kelanjutan pembicaraan Miss Eve.

"Beliau akan mengunjungi Ugras dalam waktu dekat."

"Hubungannya dengan memberitahuku apa?" balas Arnav.

"Arnav. Sudah bukan rahasia umum. Jika di catatan riwayat hidupmu tertulis kau berbakat dalam dunia lukis."

Arnav berdecih, ia tentunya mengerti ke mana arah pembahasan ini. "Saya dari fakultas bisnis. Seharusnya Anda tahu itu tidak ada keterkaitanku dengan rencana bodohmu."

"Arnav. Mohon dengarkan aku sebentar. Jika kau ingat, aku pernah menjadi juri dalam penilaian perlombaan lukis yang kau ikuti waktu itu. Hasil karya tanganmu berbeda. Kau memiliki potensi lebih jika kau menekuninya."

"Dan aku tidak mau. Permisi." Arnav berpindah dan menghadirkan suara decitan nyaring dari kursi yang ia tinggalkan. Pria itu pergi meninggalkan Miss Eve yang masih memiliki harapan padanya.

Arnav memang memiliki kelebihan di dunia lukis akan tetapi, ia tidak mau dan Amov pun memaksanya untuk duduk di fakultas bisnis agar bisa memegang bisnis Arizona kelak.

Dering ponsel membuyarkan lamunan wanita itu. Kala melihat nama yang tertera di layar ponselnya, muncul gurat rasa kecewa dari ekspresinya.

"Pastikan Shelly Kathleen tidak kecewa tahun ini." Suara dari sebrang mendominasi.

Miss eve tak menjawab ia langsung menekan tombol akhiri pada smartphonenya.

"Apa yang harus kulakukan? Di fakultas seni ada beberapa mahasiswa yang bisa melukis tetapi karyanya tidak sedetail Arnav." Miss Eve meletakkan keningnya pada sudut meja. Ia harus mempertahankan fakultas seni di UGRAS. Karena pemilik UGRAS berniat menghapus fakultas tersebut dikarenakan sedikit mahasiswa yang memiliki minat untuk bergabung di dalamnya.

Seorang seniman ternama merencanakan kunjungan ke setiap fakultas seni di setiap Universitas di kota Staiq dan kini giliran Universitas Grand Staiq. Eve berharap kedatangan Shelly akan membuat pemilik Ugras mengurungkan niatnya untuk menghapus fakultas seni.

The Blue ShineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang