Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu'alaikum manteman.... Apa kabarnya nih?
Lama banget ya aku hiatus, gak bikin cerita baru. Alhamdulillah akhirnya sekarang aku bisa kembali lagi ke dunia oren inii, huhu seneng banget!
Sebenarnya diam-diam cerita ini udah aku siapin dari lama, satu tahunan lah kira-kira. Aku juga gambar sendiri cover-nya biar lebih istimewa, hehehe. Pokoknya, buat cerita ketiga ini persiapannya lebih spesial tauu. Semoga sukses menjadi cerita yang spesial juga buat kita semua, ya, aamiin.
********
PERATURAN MEMBACA CERITA INI :
1. Tinggalkan cerita ini apabila melalaikan dari ibadah
2. Silakan ditegur dan diingatkan ketika menemukan kesalahan ataupun typo
3. Hal buruk dalam cerita, tidak untuk ditiru********
Baiklah, mohon diperhatikan, dan...
Selamat membaca ^o^
****
Tak menghiraukan orang-orang yang menatap mereka, gadis berhijab putih dan cowok di sampingnya itu terus saja bergandengan tangan sambil saling bicara dengan wajah sumeringah penuh bahagia. Dunia seakan hanya milik mereka berdua, yang lain mah ngontrak!
Mereka itulah pasangan paling populer di SMA Paratama Wiyata. Bagaimana tidak, paras mereka berdua sangat memesona. Mereka sama-sama selebritas sosial media dan memiliki banyak penggemar, jelas saja, hubungan mereka berdua terus menjadi sorotan banyak orang. Ada yang menganggap gaya pacaran mereka menggemaskan, ada juga yang menghujat mereka lebay.
Diva Kanzia Larasati, nama si gadis berkulit sawo matang cerah khas perempuan Indonesia itu. Dia cantik, terutama dari bagian matanya yang berhiaskan bulu mata tebal dan lentik alami. Dia sering berdebat dengan guru BK karena suka menuduhnya ke sekolah menggunakan maskara dan pensil alis, padahal miliknya asli 100% dan sudah puluhan kali dibuktikan di depan mata guru BK itu. Dia biasa dipanggil Zia, dan sangat senang dipanggil Sayang oleh lelaki tinggi berparas blasteran Amerika yang tengah berjalan di sampingnya ini.
"Kenapa sih lihatin terus?" tanya cowok beralis tebal itu sedikit menunduk membalas tatapan gadis berhijab putih yang punya senyuman berbahaya dan rawan membuat orang diabetes.
Zia semakin intens menatap Ardan. "Cie salting," ledeknya tersenyum tengil.
"Emang ada cowok yang gak salting ditatap begitu sama kamu?" balas Ardan dengan wajah sumeringah.
Zia terkekeh senang. Ardan menundukkan kepalanya lebih dekat ke telinga Zia.
"Jangan senyum dan tatap begitu ke cowok lain," bisik Ardan lembut, membuat pipi Zia merona.
"Kenapa emangnya?" tanya Zia.
"Siap-siap aja tu orang bakal jadi manusia geprek," jawab Ardan santai kemudian kembali berjalan tegap.
Zia terkekeh. "Serem amat, sih."
"Yaiyalah, cukup kiko aja yang bisa dibagi. Kalo kamu cuma buat aku." Ardan mentoel hidung Zia dengan gemas.
"Iiih," Zia berlagak sebal meskipun sebenarnya senang. "Kamu juga gitu. Jangan lirik-lirik cewek lain."
"Kalo ngelirik, emang kenapa?"
"Mata kamu yang aku congkel!" tajam Zia.
"Ya ampun serem amat," balas Ardan mengikuti ucapan Zia sebelumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/372953572-288-k930852.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Jatuh Cinta (TAMAT)
Подростковая литература#karya 3 "Mengapa cinta bagiku justru berlawanan dari maknanya?" Sahabat Kanzia bunuh diri gara-gara depresi diputuskan pacarnya. Tak lama setelahnya, pacar Kanzia justru kepergok menyelingkuhinya. Awalnya Kanzia berpikir untuk menyusul saja sang sa...