"Baru dua hari yang lalu aku menerima undangan pernikahan mu dan kau sudah berada disini, Naruto?"
Naruto mengangguk. "Aku akan membawakan bukti untuk penangkapan pemimpin desa itu, jadi mohon kerjasamanya untuk mengklaim desa itu dalam bagian Negara Awan."
"Kami tidak bisa langsung melakukan hal itu sebelum melakukan pengurusan dokumen batas perluasan daerah, tapi mungkin pembuatannya akan memakan banyak waktu."
"Aku akan menunggu sampai hari itu tiba."
.
.
Naruto akhirnya tiba di desa Haru, desa tempatnya akan menjalani misi. Menyusuri desa tersebut, Naruto jadi teringat saat ia menjalani misi di desa Ombak, desa itu cukup mirip.
Hingga saat Naruto berada di setengah perjalanan, tiba-tiba beberapa anak kecil muncul dari depannya. Naruto memicingkan matanya saat hampir berpapasan dengan anak-anak itu mereka tampak mendekat.
Naruto tersenyum miring saat salah satu dari anak-anak itu menarik dompet katak miliknya, semua anak itu berlari kearah gang dan tentunya Naruto langsung menemukan mereka.
"Wah.. ada banyak sekali uangnya! Pasti pemimpin akan memberi kita hadiah!"
"Benar, kita akan mendapatkan hadiah!"
"Hadiah? Aku juga mau," celetuk Naruto.
Suara Naruto itu membuat anak-anak yang tadi mencuri uangnya terkejut dan langsung berlari pergi dengan ketakutan, mereka berlari ke tempat lain yang sepi. Namun Naruto tiba-tiba muncul di depan mereka, mereka kembali berlari dan hal yang sama terjadi.
Secara berulang kali hal itu terjadi dan membuat mereka semua mulai kelelahan berlari, mereka menyerah dengan aksi mereka yang terus berlari namun Naruto tetap saja muncul di depan mereka.
"Ampuni kami!"
"Tolong ampuni kami! Kami terpaksa melakukan ini!"
"Kami akan mengembalikan dompet kakak! Tolong lepaskan kami!"
Naruto tersenyum sembari mengambil dompetnya dan tangan anak laki-laki yang mulai meneteskan air matanya, Naruto berjongkok dihadapannya sambil menghapus air mata anak itu.
"Akan ku pastikan ini yang terakhir kalinya."
"Eh?"
"Oh ya, apa kalian tahu dimana rumah nenek Una?"
Semua anak-anak itu saling menatap lalu berjalan di depan Naruto untuk menunjukkan arah rumah nenek Una yang Naruto maksud, saat rumahnya sudah terlihat, anak-anak itu pergi dan Naruto langsung menghampiri nenek Una yang sedang menyapu di depan rumahnya.
"Permisi."
"Aa? Siapa?"
Naruto tersenyum. "Saya teman Sasuke, benarkah dia tinggal disini?"
"Oh, teman nak Sasuke, nak Sasuke ada di belakang rumah."
"Baik, terimakasih, oh ya, saya membawa beras dan bahan makanan lainnya," ujar Naruto meletakkan karung beras di depan rumah.
"Oh, ya ampun! Sudah lama saya tidak memiliki brang sebanyak ini. Banyak sekali, terimakasih, nak!"
Naruto mengangguk lalu berjalan kearah belakang rumah dan saat ia baru di belakang rumah, Naruto melihat seseorang yang membelakanginya dengan memakai kimono, sepertinya perempuan.
Naruto menerka jika beberapa hari ini Sasuke telah tinggal bersama seorang gadis, walaupun Naruto merasa ada yang janggal saat melihat bentuk rambut sosok yang membelakanginya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari & Bulan[✓]
Roman d'amour"Aku menginginkanmu, Naruto..." "Akhirnya kau mengakuinya, mengingat semua sifat tsundere mu selama ini." Matahari dan bulan itu seharusnya tidak bisa bersama, apalagi keterikatan matahari dengan siang dan keterikatan bulan dengan malam. Tapi apa ja...