Hi im back,sorry lama banget :0
Demian mengambil ponselnya dan mulai menghubungi Renjun, tapi belum diangkat, dia juga menghubungi Jeno, Demian terus menghubungi mereka berdua secara bergantian sampai salah satu dari mereka ada yang mengangkatnya.
"Hallo Tuan muda, tuan muda Haechan masuk UGD."
"15 menit lagi saya sampai."Demian memasukan kembali Handphone miliknya setelah panggilan terputus.
Setelah 15 menit, Seorang pemuda dengan setelan jasnya berlari tergesa menghampiri Demian yang masih berjaga di depan pintu UGD.
"Dimana adik Saya!?"Suara tanya serta tatapan tajam itu seperti menusuk Demian yang membuatnya tertunduk.
Satu tangan itu mencengkram leher Demian,membuatnya mendongakan kepalanya.
"Saya sudah peringatkan kalian beruangkali,orang sebanyak kalian gak becus urus dua anak laki-laki,yang bahkan masih kecil."Suara yang terdengar membisik itu mengiring kian eratnya cengkraman di leher Demian.
Demian berusaha menurunkan tangan Tuan mudanya, tapi tangan itu tag goyah sedikitpun.
"Permisi tuan,ada yang bernama Tuan Nono,pasien terus mengigaukan nama Nono."Mereka berdua menelohkan kepalanya,dengan cepat salah satu dari mereka masuk keruang UGD tersebut.
...
"Sayang,mana yang sakit."Lembut kalimat itu tertutur serta elusan terlulur ditangan si kecil yang terlihat masih lemas.
"Nono hyu..ung,Na..na.."Si kecil bersuara dengan tersenggal yang membuatnya tidak tersampaikan dengan jelas apa yang mau Ia tanyakan,pemuda berjas itu membungkukan badannya guna bisa mendengar apa yang adiknya bicarakan.
"Maaf Tuan.."Suara lain mengintrupsinya yang membuat pemuda itu kembali menegapkan tubuhnya,melempar tatapan bertanya kepada pria berjas putih itu.
"Maaf apakah Tuan bernama Tuan Jeno Park, wali dari pasien bernama Haechan Park?"Dengan anggukannya pemuda yang disebut bernama Jeno itu membalasnya.
"Kalau begitu bisakah Kita berbicara diruangan saya, serta pasien akan dipindahkan keruang rawat."Jeno kembali menganggukan kepalanya dan menghampiri adiknya Haechan.
"Sayang, hyung izin keluar dengan dokter sebentar."Bisiknya kepada sang adik yang kembali terlelap mememkan matanya entah karna kantuknya atau karna masih dalam pengaruh obat.
Saat mereka keluar dari UGD,Demian dengan segera menghampiri mereka.
"Tuan apakah tuan muda Haechan, baik-baik saja?"
"Pulanglah,pastikan jika Nana baik-baik saja,"Bukan jawaban yang Demian dapatkan, melainkan sebuah perintah,setelah mengatakan itu Jeno melenggang meninggalkan tempat itu bersama dokter.
Demian yang mendapatkan perintah itu hanya bisa membungkukan badannya lalu berlalu dengan setengah hati meninggalkan rumah sakit.
..
"Jadi Dokter, bagaimana keadaan adik saya?"
"Maaf tuan apa sebelumnya pasien, ada keluhan khusus dengan perihal paru-parunya?"
"PNEUMONIA."
..
Renjun setengah berlari memasuki mension itu, berlari dengan cepat menuju lantai dua menggunakan lift agar lebih cepat, memasuki kamar si kembar.
"Tyuzu."Suara yang terdengar pelan itu bagai suara kematian saat terdengar di telinga Tyuzu.
Renjun mendekati Tyuzu yang masih memangku Nana, karna anak itu tetap tidak mau dibaringkan sedari tadi.
"Sayang ini Renjun Hyung."Bisiknya tepat ditelinga si kecil,Nana dengan cepat membalikan tubuhnya,ingin memastikan jika pendengarannya tidak salah.
"Uuung.. e..cha..en uung."Air matanya kembali mengalir,dia sungguh menghawatirkan saudara kembarnya.
"Ee..cha..an hyu..ng,baik..baik saja."Renjun bergerak secara tenang, agar adik kecilnya percaya jika saudaranya baik-baik saja.
Renjun mengambil alih Nana dari pangkuan Tyuzu,memeluknya erat,kemudian secara perlahan membaringkan si kecil.
"Keluarlah, tunggu sampai Jeno kembali,jangan berani kalian lari dari rumah ini, tanpa bertanggung jawab!"
"Baik tuan."Hanya itu yang bisa Tyuzu katakan dengan langkah gontai dia keluar dari kamar itu.
"Mati,sudah pasti aku akan mati... hiks.."Gumaman Tyuzu setelah keluar dan menjauh dari kamar tuan mudanya.
..
Demian kembali ke Mension,memanggil semua bodyguard serta maid yang ada di mension itu.
"Jangan ada yang berani melarikan diri dari mension ini,sebelum kalian bertemu tuan muda Jeno, atau kalian akan diburu."Setelah mengatakan itu Demian memasuki mension, sebelum sampai didepan pintu,Demian berbalik melihat Tyuzu dengan mata tajamnya.
"Dan terutama kau,Tyuzu."Setelah mengatakan itu Demian benar-benar memasuki mension itu.
sorry but gua lupa memperkenalkan DEMIAN
SEO JOHNNY as DEMIAN
35y.o
Sekretaris nyonya Park
Bodyguard pribadi Haechan Park
Chicago
Tampan mapan dan murah senyum
Sangat menyayangi tuan muda Haechan
kerja-kerja-kerja
istri kapan-kapan.
TYUZU as TYUZU
20y.o maid
baru pertama berkomunikasi dengan si kecil Nana
gitu dulu hehe maaf ye lama buanget,soalnya kemaren akunnya sempet gak bisa masuk,
coment and like, if you want i next..
see you again pai..
salam elway
KAMU SEDANG MEMBACA
He's not same with Us!
Fanfic"Bunny prioritasku,Beruang musuhku,"-Renjun . "Si kembar dulu baru cari istri!"-Jeno . "Bunny mulu Bunny mulu,Bearnya kapan?!"-Bear . "Bunny udah gede,Bear pendek masih kecil,"-Bunny .. Heyoo Brothership nih Bukan bxb Yang lengket" ma abang aha..