🌵twelchap🌵

608 80 4
                                    

HI I'M BACK

..

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam dan sudah hampir setengah jam Jeno menggendong bayi besar Park ini, Jeno memang kuat meniman tubuh kecil Nana tapi lama-kelamaan encok juga pinggangnya.

Cara yang Renjun berikan sudah Jeno coba tapi tidak membuahkan hasil, si kecil malah sibuk bermain dengan Bunny boneka kelincinya,berakhir malah meminta Jeno menggendongnya sampai sekarang.

Jeno terus menimang si bayi besar digendongan koalanya, berharap jika si kecil akan mengantuk, bersenandung kecil berharap Nana bisa terlelap, Jeno sudah pantas jadi Daddy anak satu ini.

Elusan dipunggung Nana terus Jeno lakukan,berusaha membuat si kecil senyaman mungkin agar bisa terlelap, dan tidak lama Jeno merasakan tidak ada pergerakan lagi dari sibungsu dan saat Jeno lihat memang sduah terlelap.

Menghampiri tempat tidur si kembar,Jeno membaringkan tubuh terlelap Nana dengan hati-hati karena takut terbangun lagi, membenarkan posisi Bunny agar tidak menutupi daerah hidung Nana takutnya jika boneka itu berdebu bisa bahaya terhirup oleh Nana.

 Setelah menyelimuti si kecil, Jeno berjalan ke meja belajar si kembar, mengambil ponsel yang hancur, mengeluarkan sim cardnya setelahnya membuah ponselnya ketempat sampah.

Untung saja Jeno selalu membackup semua dokumen apapun itu, jadi tidak masalah jika ponselnya rusak juga.

'Tok~~tok~~'

Suara ketukan dipintu mengintrupsi kegiatan Jeno, menghampiri dengan cepat bisa bahaya kalau pintu iu terus diketuk, bisa bangun lagi sibungsu.

Saat Jeno membuka pintu berdrilh sosk Demian yang berdiri dengan satu paper bag kecil berwarna hitam dengan logo apel digigit.

"Maaf Tuan Jeno saya ingin mengantar pesanan Tuan Jeno,"

"Terima kasih, lain kali jangan terlalu keras mengetuk pintu!"

Demian yang mendapat peringtan dari Jeno langsung meminta maaf dengan Jeno setelahnya membungkuk izin pamit dari sana.

Demian paham kenapa Jeno menegurnya, karena takut si bungsu terbangun, jadi tanpa menyuarakan apa-apa lagi Demian segera pergi biar urusan yang lain biar besok saja disampaikannya.

Jeno kembali duduk di kursi belajar si kembar, Jeno buka paper bag yang deberi Demian berisikan sebuah kotak berlogo apel digigit, itu sebuah ponsel keluaran terbaru dari merek berlogo apel,Demian baru saja membelikanya tentu saja dengan uang Jeno.

Setelah memasukan sim cardnya, Jeno  memasukan semua data-data yang sudah iya backup, setelah urusanya selesai Jeno melepaskan kacamata yang dipakainya, menaiki tempat tidur sepelan mungkin agar si kecil tidak terbangun,mengistirahatkan tubuh lelahnya.

......

Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi tapi kedua manusia berbeda usia itu masih terlelap dalam tidurnya, selimut yang tidak menutupi tubuh keduanya lagi,dengan si kecil tidur diatas tubuh Jeno.

Tak lama yang lebih tuapun memulai membuka matanya,Jeno yang hendak bangun dari tidurnya tertahan karena ada menindih perutnya.

Jeno meraba seonggok manusia yang ternyata menindih tubuhnya,menjawil pipi tembam nya yang selembut mochi, dengan mata yang masih tertutup menduselkan wajahnya ke dada Jeno karena merasa terganggu oleh jawilan pipinya Jeno.

"Wakeup Baby,"

Jeno masih berusaha membangunkan si kecil Na,karena hari ini Jeno berencana untuk mengajak si bungsu berbelanja mengatakan jika akan membeli mainan dan snack untuk menyambut Haechan,setelahnya baru menjemput Haechan.

He's not same with Us!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang