🌵Tenchap🌵

791 100 6
                                    


Hi I'm Back

...

Matahari sudah terbenam, tenggelam dengan gelapnya malam, Jeno sudah berhasil membangun kan bayi kelincinya, sudah pula memandikannya,tinggal memakaikan si kecil baju tidur bergambar kelinci.

"No-no hy-ung!"

"Hmmm?" 

Panggilan si bungsu membuatnya mendongak, memecah fokusnya saat sedang memakaikan baju si kecil.

"Na-na ma-u ke- Ru-ma-h sa-ki-t, Na-a ma-u ba-wa E-ch-an pu-la-ng!"

Nana meminta Jeno membawanya ke Rumahsakti untuk membawa pulang kembarannya, tapi wow, adiknya ini selalu menangis jika berada di Rumahsakit ,lihat sekarang bahkan Dia sendiri yang meminta untuk pergi kesana.

"Tadikan Nana lihat jika Echan hyung tidak mau pulang,"Dengan jahilnya Jeno kembali memngingatkan satu hal yang membuat si bungsu menangis sampai tertidur.

"Noo~~!"Rengekan si bungsu kembali terdengar menolak pernyataan Jeno,tidak terima jika kembarannya tidak mau pulang.

"E-ch-an ha-rus pu-la-ng, ka-si-an ti-da-k a-da te-ma-n di-sa-na, No-no hy-ung ka-n tam-pa-n,a-yo aj-ak E-ch-an pu-la-ng!" 

Jeno menahan tawanya melihat bagaimana si kecil mencoba membujuknya agar mau membawa sang kembarang pulang, mengelus kedua sisi wajahnya dengan wajah yang memelas, memuji nya tampan, tolong tahan Jeno agar tidak menggigit si kecil Nana.

Si kecil yang melihat jika Jeno sedang menahan tawanya langsung mencebik tidak suka, Nana kan sudah memujinya malah mau di tertawakan.

Nana akhirnya berontak melepaskan cekalan Jeno, berjalan cepat menuju pintu kamarnya, dengan piyama yang baru setengah di kancing.

"Ti-dak ma-u sa-ma Je-no je-le-k, Na-na ma-u per-gi sa-ma De-mi-an sa-ja,da-sa-r Je-no mon-st-er je-le-k,"

Sambil menarik celananya keatas karena terus melorot, ukurannya terlalu besar untuk dipakai si bungsu, tapi Jeno rasa memakaikan pakaian yang benar, tidak mungkin tertukar dengan Haechan karna punya Haechan bergambar beruang atau karakter sinchan, apa itu baju baru, atau memang tubuh adiknya yang makin menyusut.

..

"Annn~~" Teriak si bungsu di Mansion luas yang terlihat kosong itu, meneriaki Demian yang hanya mampu Ia suarakan di ujung nama yaitu AN.

Menuruni anak tangga dengan sedikit berlari kecil, melupakan sedikit aturan dari hyung keduanya, agar jangan berlari saat menuruni tangga.

Demian yang memang sedang tidak jauh dari anak tangga segera berlari mendekat ke anak tangga, menangkap tubuh tuan mudanya yang melompat di anak tangga terakhir.

Demian bersyukur dapat tepat waktu menangkap tubuh kecil itu, kalau sampai tersungkur tidak menutup kemungkinan juga dia bisa mati ditangan anak kedua park.

"Annn~~" Suara panggilan yang memekakan telinga Demian sangat terdengar nyaring di telinga Demian, terdengar sangat senang suara si kecil karna bisa menemuinya.

Nana memeluk erat leher Demian, Demian yang biasa menggendong Haechan jadi terbiasa dengan tubuh kecil Nana yang bahkan lebih kecil dari Haechan, sebenarnya Demian juga sering menggendong Nana saat si kecil merajuk karena ingin ikut mengantar sekolah Haechan.

Karena hal itu juga dirinya dituntut oleh Nancy untuk mempelajari bahasa spesial yang digunakan sibungsu Park, dan kerja kerasnya juga membuahkan hasil yang membuat si bungsu Park juga ikut menempel padanya.

"Kenapa Tuan muda Na mencari An?"Demian bertanya dengan sisi lembutnya jangan salah sangka walau Demian berbody tukang pukul Demian tetap lembut jika dengan kedua Tuan kecilnya.

"Ann a-yo pe-r-gi ke Ru-mah sa-kit, je-mpu-t E-ch-an pu-la-ng!"Ajak Nana kepada Demian dengan wajah melasnya.

"hmm bukannya Tuan muda Haechan pulang besok?"Demian sedikit bingung bukannya Jeno mengatakan jika besok Haechan akan kembali dan si bungsu ini ingin menjemputnya sekarang apa berubah jadwal?.

Tanpa disadari Demian membuat kesalahan, doakan saja agar Demian selamat dari Jeno,harusnya buat kejutan untuk si bungsu malah dibocorkan sekarang,Demian tidak tau?

"Ch-an pu-la-ng?"Tanya lagi si kecil meyakinkan jika dirinya tidak salah memahami Demian.

Demian hanya menganggukan kepalanya yang membuat si kecil tersenyum cerah.

Jeno baru saja turun setelah membereskan kegaduhan di kamar si kembar, bisa habis Jeno jika Renjun sudah balik nanti tapi kamar si kembar berantakan jangan lupakan jika maid dirumah ini sedang tidak ada.

"Malam Tuan Jeno, makan malam sudah siap,"Jangan berpikir jika Demian memasak bisa hangus dapur, Demian memesan makanan direstoran yang masih kepemilikan Park.

"Baiklah, come Nana, makan dengan Hyung!

Saat Jeno mengulurkan tangannnya, Nana malah kembali memeluk leher Demian, menggeleng kencang tanda penolakan.

"No ung lek, Na dak ka!"Jerit si kecil menolak ajakan Jeno.

Demian bisa tuli jadi tolong Demian, mengendurkan gendongannya ingin diberikan kepada Jeno, tapi pelukan di lehernya mengerat hampir tercekik.

"Yasuda kalau Nana tidak mau, Hyung makan sendiri saja," Jeno melengos memgitari Demian agar bisa beradu pandang dengan Nana,setelah mendapat perhatian Nana,Jeno menjulurkan lidahnya tidak perduli jika kelakuannya dilihat Demian.

Berjalan melenggang meninggalkan Demian dan Nana ke ruang makan terlebih dahulu,tentu saja Demian mengikuti Tuannya.

Setelah sampai ruang makan Jeno sudah duduk dikursinya, Demian mendekati meja makan hendak menurukan Nana agar duduk disamping kursi Jeno, tapi malah memeluk Demian tidak ingin diturunkan.

"Makan dulu Nana, nanti lagi bersama Demian setelah makan!"Titah Jeno.

Si kecil akhirnya mau lepas dari Demian, tapi dengan muka marahnya, memeluk dada dan memalingkan muka tidak ingin melihat Jeno.

Jeno benar-benar gemas dengan sibungsu, kedua pipi tembam yang menggebung itu ingin Jeno gigit rasanya, bibir mengerucut menandakan si kecil sedang kesal.

Tapi tiba-tiba Nana menolehkan pandangannya ke Jeno dengan wajah cerahnya, mood swing sekali pikir Jeno.

"No hyu-ng be-so-k Ec-ha-n pu-la-ng, ja-di ti-da-k us-ah je-m-put se-ka-ra-ng,"

Si kecil sangat terlihat senang sementara Jeno melihat Demian dengan tatapan tajamannya, Demian yang ditatap tajam jelas bingung sampai Dia sadar mungkin tuannya itu akan buat kejutan untuk si bungsu, habislah Demian.

"Right, karena itu sekarang Nana makan kalau tida mau, Echan tidak jadi pulang,"

Ancaman yang membuahkan hasil karena si kecil Na langsung mengangguk dan mulai mengambil sebenarnya di ambilkan Demian karna Nana tidak sampai, kenapa tidak dibantu Jeno, Nana masih kemusuan.

"Go-ma-wo, Ann ma-ka-n du-duk si-nni!" 

Si kecil meminta pengawal kakak kembarnya makan bersamanya, tapi dengan sopan Demian menolaknya Dia tidak enak dengan Jeno, tapi Jeno hanya mengangguk memberikan izin dari pada si kecil merajuk lagi itu bahaya.

..

"Si sialan itu memang jangan dipercaya!"


Sorry to short and typo

Want next chap just L&C

Bye salam anak koala



He's not same with Us!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang