🌵Sevchap🌵

1K 116 33
                                    

Hai,I'm Back..

..

"Yaak Sialaann!!"

      Lihat manusia yang tertidur dengan setengah handuk melilit bagian bawah tubuhnya sedangkan tubuh atasnya dibiarkan telanjang,dan apa-apaan dengan  posisi itu,membuatnya yang melihatnya berasa pegal sendiri.

Bagaimana bisa ada manusia bisa tertidur pulas dengan setengah badan di kasur dan setengah bergelantung ke lantai.

Dan Renjun rasa tadi Dia sedikit berteriak, tapi bagaimana manusia ini tidak bangun,Renjun juga menepuk bagian tubuhnya tapi pemuda yang notabene adik kembarnya ini tidak bergeming sama sekali.

Dengan baik hatinya Renjun menendang dengan penuh sayang kedua kaki Jeno yang mengantung ke lantai sampai membuat remaja itu terjatuh dari tempat tidur, untung saja handuknya tidak terbuka.

"Yaak bodoh, kutunggu Kau sampai 1 jam lamanya, Kau malah enak tidur disini sialan, bangun!!"Omel Renjun sembari menarik lengan Jeno yang masih terlihat linglung.

"Bangun Jeno,Aku harus ke Rumah Sakit sebelum Nana bangun, kalau mau tidur di sana saja,Ayo bangun cepat!"Renjun berjalan keluar meinggalkan kamar Jeno menuju kamar si bungsu.

Sepuluh menit berlalu,Jeno datang dengan wajah mengantuknya,nyelonong masuk begitu saja dan naik ke tempat tidur Jaemin mendekap tubuh si kecil dengan posesif.

Ingin sekali Renjun menimpa Jeno,tapi pemuda itu sudah tidur disamping Nana untung saja si bungsu tidak terbangun,Renjun beralu pergi setelah menutup pintu kamar si Kembar ya ingat jika  si kembar memang tidur satu kamar.

   Renjun menuruni tangga terlihat sangat sepi rumah ini, kemana para pekerja dirumah ini, saat Renjun sedang celingak celinguk mencari sesorang untuk ditanya,tidak mungkinkan jika Jeno memecat semuanya. 

Saat sedang keheranan Renjun melihat Demian yang baru keluar  lorong dari arah dapur, yang membuat Demian sedikit gelagapan seperti habis terciduk membuat kejahatan.

"Ada apa Demian? kenapa seperti maling tertangkap basah?"Tanya  Renjun.

"Tidak Tuan,Saya tidak apa-apa, apa Tuan akan ke Rumah Sakit? perlu Saya antar?"

"Tidak perlu, dan kemana para pekerja? kenapa tidak ada yang terlihat satupun?"

"Baik Tuan, Tuan Jeno memecat yang bersalah dan diberi sangsi, yang lain besok mereka akan kembali bekerja sesuai perintah Tuan Jeno, Tuan."Jelas Demian.

"Katakan pada Jeno untuk lebih selektif!"

"Baik Tuan,"Sembari membungkuk Demian menjawab Tuan mudanya,setelanya Renjun pergi dari hadapan Demian membawa 1 bag sedang berisi peralatan si kecil.

Renjun berlenggang keluar dari Mansion mewahnya masih sembari memikirkan kecurigaannya dengan Demian karena terliahat gelagapan dan apa-apaan itu mengalihkan pembicaraan ,tapi tiba-tiba Dia terpaku di depan sebuah mobil mini yang membuatnya semakin aneh adalah warnanya, bagaimana bisa seoonggok mobil mini berwana pink dengan hitam ditengahnya ini ada di Mansion ini,bukan karna hal lain tapi siapa pemiliknya.

Jeno dan Dia,tetntu saja bukan,tidak mungkin juga Demian yang notabene memiliki badan tukang pukul itu disandingkan dengan sebuah mobil mini berwarna pink, Renjun bergidik ngeri dengan bayangannya sendiri.

Mau bertanya tapi tidak ada siapa-siapa,akhirnya Renjun tidak memperdulikannya lagi,Dia bergegas memasuki mobil MB hitam miliknya.

....

20 menit Renjun menempuh perjalanan menuju RS, setelah sampai Renjun langsung menuju kamar VVIP dimana si kecil dirawat, dengan jalan yang tergesa-gesa karena ini sudah lebih dari satu jam setelah Jeno bilang pulang dan sekarang Renjun cemas dengan siapa si kecil diruangannya, bagaimana jika si kecil terbangun tisak ada siapa-siapa.

He's not same with Us!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang