Hi I'm Back.
.."Si sialan itu memang jangan dipercaya!"
Renjun menggerutu melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, bukan Renjun tidak ingin menemani bayi beruangnya tapi tadi Jeno mengatakan jika si bungsu mengamuk.
Saat tadi Jeno mengirim pesan kepada nya dengan No yang berbeda membuat nya bertanya kenapa menggunakan no lain, Jeno mengatakan jika ponsel miliknya hancur karena dilempar si bungsu.
Renjun hanya sedikit khawatir dengan Jeno ya dengan Jeno bisa habis anak Samoyed itu ditangan si kelinci.
Jeno juga menawarkan apa mereka akan bertukar tempat lagi atau tidak dan Renjun menyetujuinya untuk bertukar tempat bukannya tidak ingin bersama Haechan tapi terkadang memang si kecil Nana lebih susah diatur ketimbang Haechan.
Haechan juga mengijinkannya untuk pulang saat tahu Hyung keduanya memang kesulitan mengurusi si kelinci, Jeno juga jarang dirumah yang membuat sedikit jarak dengan adik kembarnya mungkin itu juga yang membuat si bungsu kurang nyaman.
Jeno juga menanyakan apa yang diperlukan adik bungsunya kepada Renjun, bukannya sudah jelas jika Jeno tidak tau apa yang harus dilakukan untuk mengurusi si kecil Na, Haechan juga sedikit kesal karena hal ini membuat Jeno sangat kentara seperti tidak peduli dengan adik-adiknya, tapi Haechan tau Jeno sangat menyayangi mereka.
Jadi walaupun berat hati Haechan mengiyakan permintaan Renjun untuk bertukar tempat dengan Jeno, tapi sampai sekarang manusia itu tidak ada kabar lagi.
"Sudahlah biarkan saja,mungkin suasana hati Nana sudah membaik,ok sekarang Echanie harus tidur, kalau besok mau pulang harus banyak istirahat agar pemeriksaan besok baik-baik saja,"
"Tapi apa Nana baik-baik saja kalau hanya dengan Jeno Hyung?"
Haechan sedikit memiringkan kepalanya seperti sedang berpikir kerasa bagaimana nasib adik kembarnya jika harus diurus Hyungnya Jeno, apa bayi kelincinya tidak akan mati kelaparan ah itu tidak mungkin Hyungnya sangat kaya bisa beli makanan tap bagaimana obatnya tidurnya, ya Nana tidak bisa tidur jika tidak dengan Haechan, astaga Haechan baru ingat.
Renjun yang melihat itu seketika mencubit gemas pipi tembam itu, adiknya pasti sangat mengkhawatirkan si bungsu.
"Nana pasti baik-baik saja sekarang, buktinya Hyungmu belum ada menelpon Gege, jadi jangan terlalu khawatir, disana juga ada Demian kalau Echanie khawatir bisa telpon Demian juga jika mau?"Tawar Renjun.
"Tapi Nana tidak bisa tidur jika tidak dengan Haechan, bagaimana Nana bisa tidur nanti?"
Benar juga pikir Renjun, Dia tau jika Nana selalu menunggu Haechan untuk tidur bersama, Nana tidak mau tidur jika tidak dengan Haechan, tapi ada satu yang ampuh, Nana harus tidur dengan bonekanya, Bunny nama boneka si kecil Na, biasanya jika tidak ada Haechan, Renjun mengakalinya dengan boneka Bunny itu.
"Tidak papa malam ini Nana tidurnya sama Bunny dulu, besok baru sama Echanie, Nana tidak akan menangis ok, sekarang Echanie tidur, agar besok lebih segar,"
Tawar menawarpun akhirnya dimenangkan oleh Renjun, si kecil sudah mengangguk setuju untuk tidur, Dia percayakan adik bungsunya dengan kedua Hyungnya ini.
Lagipula sebenarnya Haechan juga sudah mengantuk dari tadi mungkin dari pengaruh obat yang diberikan dokter tadi.
Renjun segera membantu Haechan membenarkan posisi tidurnya agar adiknya lebih nyaman, menyelipkan Tedybear kepelukan Haechan lalu menyelimutinya.
Mengelus pucuk kepala berwarna coklat itu dengan teratur sampai si empunya menutup mata dengan nafas yang teratur, bahagia tentu saja Renjun hampir mati jantungan kemarin saat tau jika Haechan dilarikan kerumah sakit, harusnya besok atau dua hari kedepan, Haechan masih harus dirawat tapi si keras kepala ini tetap ingin pulang, tidak papa, mungkin Renjun akan mengajukan cuti dua hari untuk tidak masuk kuliah dulu, untuk merawat si kecil dirumah sampai pulih.
Jadi Renjun menyetujuinya apa yang diminta adiknya, selagi dokter bilang adiknya boleh pulang kenapa Renjun juga harus keras kepala, jadi Renjun lebih memilih mengalah kali ini.
Yang dari tadi ditunggu kabarnya tidak kunjung datang dan tidak ada kabar sama sekali, apa mungkin adiknya sudah tidur, tidak mungkin tidak segampang itu adik kecilnya tertidur.
Jam menunjukkan pukul 9 malam dan Jeno baru mengabari tadi jika si kecil mau diam dan sudah makan serta meminum obatnya walau harus dipegangi oleh Demian, padalah menurut Renjun jika Nana itu sangat penurut dengannya dan sangat mudah jika harus meminum obat, mungkin saja itu bentuk cari perhatian si kecil Na dengan Jeno.
Jadi sekarang Renjun yang akan menjaga Haechan, yasudah tidak apa-apa lagipula itu rencana awalnya, memang Renjun yang akan menjaga Haechan.
Jadi biarkan dua manusia berotot itu menggunakan akalnya, bukan ototnya untuk mengurus si bungsu Na.
Terakhir Renjun membalas pesan Jeno, berikan si kecil boneka Bunny agar tertidur jangan lupakan untuk mengelus punggung si kecil agar terlelap, itu sedikit ampuh walaupun tidak ada Haechan pasti Nana bisa tidur walaupun harus sedikit memakan waktu, hanya harus lebih sabar saja.
Sorry to short and for typo
Do want next chap just C&L
Salam anak koala 🐨

KAMU SEDANG MEMBACA
He's not same with Us!
Fanfic"Bunny prioritasku,Beruang musuhku,"-Renjun . "Si kembar dulu baru cari istri!"-Jeno . "Bunny mulu Bunny mulu,Bearnya kapan?!"-Bear . "Bunny udah gede,Bear pendek masih kecil,"-Bunny .. Heyoo Brothership nih Bukan bxb Yang lengket" ma abang aha..