Love in Time Travel

Part (16) Rahasia dari sentuhan

Happy Reading

Jangan lupa

Vote

komentar

.

Love in Time Travel

ICHADRAY

(°W°)-

-

Harry menemukan dirinya tertarik pada Draco Malfoy sejak mereka bertemu untuk pertama kali. Harry melihat kebaikan di balik sikap dingin Draco setelah semua kejadian ini, dan ia mulai merasa tertarik, peduli padanya. Lupakan pada pertengkaran sampai pada perang mantra yang di dalamnya terdapat kesalahpahaman yang berarti, Harry tidak menginginkan hubungan yang membuat mereka berdua kembali saling membenci satu sama lain.

Sang pemuda berkacamata mengingat saat melihat wajah Draco yang pucat dan ketakutan, merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Penyangkalan terhadap ketertarikan yang konyol, perasaan Harry semakin kuat seiring berjalannya waktu yang berlalu, terlalu sibuk untuk mengerti.

Harry menyadari perasaannya terhadap Draco, tetapi ia menyangkal begitu keras, ditambah oleh kebingungan dan keraguan. Harry tidak pernah membayangkan dirinya jatuh cinta pada seorang Slytherin, apalagi seorang Draco Malfoy. Harry tahu bahwa cintanya tidak mungkin, ia takut akan apa yang dipikirkan orang lain, perasaan ini membingungkan dan menakutkan bagi mereka berdua, Harry tidak yakin apakah perasaannya akan diterima mengingat bagaimana posisi mereka yang saling berlawanan.

Harry mulai memperhatikan Draco dengan lebih seksama sejak pengalihan perhatian yang mencuri waktu-waktu pertengkaran yang mereka lakukan, melihat bahwa Draco sebenarnya tidak seburuk yang ia kira. Pemuda slytherin itu cerdas, tampan, dan memiliki selera humor yang sedikit berbeda seperti ejekan mencari atensi. Harry juga mulai menyangka bahwa Draco sebenarnya tidak bahagia dengan kehidupan bangsawan yang di junjung semua orang, menganggap seorang darah murni begitu di agungkan setelah sebuah pengakuan yang canggung di antaranya.

Draco terjebak dalam keluarga yang cenderung penuh dengan kebencian dan prasangka pada orang yang lebih rendah dari status sosial, dan Draco selalu merasa tertekan untuk menjadi orang yang bukan dirinya sendiri. Harry sedikit menyayangkan asumsinya, namun juga merasa ia perlu mengetahui lebih banyak tentang pewaris Malfoy yang tampan. Bukan berarti Harry menginginkan sikap yang berbeda, lagipula mereka tidak akan seperti sekarang jika Draco bersikap berbeda sejak mengenalnya. Hanya, Harry ingin melihat lebih jelas, predikat menawan benar-benar perlu ia perhatikan setelah pembuktian beberapa ramuan yang berhasil Draco buat.

Harry mulai menyadari bahwa menjadi sesuatu yang berbeda dengan status pertemanan mereka di awal agak terlalu cepat untuk menjadi sepasang kekasih, tapi ia bahkan tahu tentang perasaan sang Slytherin setelah pemuda pirang itu memberitahunya dengan sebuah ciuman penuh keinginan, tidak menyangka akan berlanjut untuk mereka berdua menjalin hubungan. Harry merasa pengetahuan mengenai perasaannya agak terlambat, berandai jika saja mereka berdua lebih terbuka alih-alih saling menunjukan kebencian, atau Harry akan bertepuk tangan akan pertunjukan Malfoy yang jenius dalam mengendalikan emosi. Namun, saat ini menjadi lebih jelas, perasaan mereka berdua tersampaikan dengan debaran jantung yang kencang, sebuah sentuhan dengan tanda ciuman yang membuktikan, Harry bisa saja menganggap hubungan mereka yang akan menjadi kaku di awal, tapi bahkan Draco lebih berpengalaman dan itu mengejutkan, agak memalukan mengingat Harry yang sudah mempunyai mantan kekasih yang di tinggalkan.