Part (12) Ungkapan

1.9K 256 20
                                    


Happy reading
Jangan lupa
Vote
Komentar
.
.
.
Love in Time Treval
Ichadray
(~ '3*)~
.
.
.


Kelas ramuan. Harry memasuki kelas yang ia pilih pertama kali untuk memulai pembelajaran. Bukan tanpa alasan mengapa Harry mengambil kelas mengenai ramuan yang akan dibimbing oleh Profesor Slughorn di masa ini, mereka telah melewati percakapan bersama sebelumnya untuk mencari tahu lebih dalam jika kemungkinan ramuan bisa bekerja. Harry mengingat bagaimana ia bisa lolos begitu saja di kelasnya berkat bantuan dari buku yang ia temukan berisi catatan meramu dengan benar. Buku itu milik profesor Snape di masa lalu, entah apakah guru itu menulis secara berurutan di kelas sewaktu masih menjadi siswa atau setelah menjadi seorang profesor di Hogwarts. Harry mengakui, keterlibatan profesor Snape di dalam perang begitu berpengaruh, ia berharap bisa lebih dekat dengan sang Slytherin berambut miyak di masa ini.



Ruangan profesor Slughorn cukup luas dari yang ada di masa depan, tampak lengkap mengenai bahan-bahan yang terpajang meskipun Harry menilai tata letaknya sangat berantakan. Kelasnya kali ini bersama dengan angkatan asrama Ravenclaw, Harry bisa melihat beberapa orang di masa depan yang akan menjadi petinggi sihir di asrama yang berlambang burung elang.


Tatapan bertanya dan tertarik para siswa membuat Harry sedikit malu, Ia mengingat untuk tidak menonjol dengan berinteraksi berlebihan walau, ia sendiri berkeinginan agar menjadi salah satu teman dari mereka semua.


Harry memilih mejanya yang sudah tersedia berbagai macam bahan dan kuali untuk membuat ramuan, tepat di pertengahan paling sudut yang bisa menyembunyikannya dari pandangan orang-orang yang berbisik, itu pun jika ia ingin melemparkan diri agar semua mata yang berbeda menunjukkan betapa penasarannya mereka. Harry melihat sekitar, tersenyum begitu menemukan Ibunya yang ternyata juga mengambil kelas yang sama. Ada Lily di sini, itu artinya akan ada rombongan Ayahnya yang mengikuti.


Dan benar saja, The Marauders baru saja masuk dengan atensi yang benar-benar berbeda. Harry menghela napas, beruntung rombongan James mengalihkan perhatian dari arah pandangan siswa yang tertarik.


Emerald Harry bersinar senang mendapati James dan Sirius menoleh ke arahnya bersama dengan Peter juga Remus, tidak menyadari percikan humor di sana. Terlebih pada James yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan diraut wajahnya.

"Hei, Harry.. kau juga mengambil kelas ramuan." Sirius menyapa sambil merangkul sang pahlawan, membuat Harry tersenyum karena atensi yang ia inginkan.


"Ah, ya.. begitulah.." jawab Harry canggung, tidak terbiasa dikelilingi oleh para sahabat Ayahnya. Harry melihat James langsung berjalan ke arah Lily yang mengkerut terganggu.


"Aku mendengar kita akan membuat sebuah ramuan penyembuh, imbalannya adalah dua tetes ramuan cinta." Sirius berbisik pelan, mengedipkan sebelah matanya jenaka sebelum mengambil tempat di samping meja yang Harry gunakan. Remus Lupin di bagian belakang Harry dan Peter berada di belakang Sirius.


"Wow.. benarkah?!" Harry berbinar senang, tidak menyangka bahwa ia masih bisa mengulang ramuan penyembuhan yang pernah ia ciptakan. Dan imbalan mengenai love potion? Tidak heran menemukan banyak orang-orang yang mengambil kelas ini. Harry jadi mengerti mengapa James begitu bersikeras.


"Menarik, bukan..?" Sirius menyeringai, membuat Harry bersemangat untuk memulai dengan persiapan mengenai ingatan dari buku yang sempat ia bawa.



"Sirius, ini bukan kelas untuk leluconmu." Remus memperingati Sirius yang berbisik di sebelah James, mempermainkan tongkat sihirnya mengancam.

"Apa? Aku tidak melakukan apapun."


Love in Time TravelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang