"No... Maxie, not now!" ucap Valentine susah payah, sebab Max menjebaknya di dalam pelukan besar pria itu.
Semenjak keduanya resmi berpacaran, Max menajdi semakin liar kepada Valentine, seperti tidak pernah puas dengan tubuh Valentine. Tangan Max bergerak mengambil tas Valentine yang sudah mengantung sempurna dibahu perempuan itu, menaruhnya sembarangan di lantai, "Hari ini bolos kuliah dulu ya? Saya kangen kamu," bisik Max lembut di telinga Valentine.
Max bergerak menindih Valentine di kasur, bibirnya menciumi seluruh wajah Valentine terus menerus. Valentine yang masih berusaha untuk melepaskan diri memalingkan wajahnya, membuat Max menurunkan ciuman itu ke leher Valentine. Max menahan Valentine agar tidak bergerak, tangannya bergerak menangkup payudara Valentine dari luar kemeja dan meremasnya dengan kencang.
"Ouch!" pekik Valentine kesakitan, berusaha mendorong Max yang sedang menangkup payudaranya. Max kemudian beralih merobek kemeja yang Valentine pakai membuat suara berisik karena kancing-kancing itu bertabrakan dengan lantai, tangannya bergerak membuka kaitan bra yang membuat payudara Valentine terbebas.
Max langsung melahap dan menghisap puting Valentine dengan kencang, "Aah, Max!" desah Valentine sambil menarik rambut Max yang sudah mulai panjang. Tangan Max bergerak memilin sebelah payudara Valentine, membuat perempuan itu mencondongkan tubuhnya keenakan.
Valentine yang hari ini menggunakan rok pun sudah tersingkap, membuat Max dengan mudah menurunkan celana dalam milik Valentine. Max membuka kaki Valentine dengan lebar, menempatkan wajahnya tepat di depan kewanitaan Valentine sebelum menjilatnya, menyelipkan lidahnya dibelahan vagina Valentine.
"Nghhh," desah Valentine semakin tidak karuan, kakinya bergerak menghimpit kepala Max ketika lidah pria itu bermain-main di dalam kewanitaannya. Kedua tangan Max menahan kaki Valentine agar tidak tertutup, kali ini memasukkan kedua jarinya ke dalam lubang vagina Valentine yang dengan cepat menemukan titik kenikmatan Valentine.
Tubuh Valentine bergetar hebat begitu dapat merasakan pelepasan pertamanya, napasnya tidak beraturan. Max tersenyum sebelum kembali melahap vagina Valentine, membersihkan sisa-sisa pelepasan Valentine yang malah membuat Valentine kembali basah.
Valentine bergerak membalikkan tubuh mereka, kemudian berjongkok didepan penis Max yang sudah menegang dengan sempurna. Tangan Max bergerak merapikan rambut Valentine begitu perempuannya memasukkan penisnya ke dalam mulutnya.
"Fuck!" umpat Max begitu merasakan sensasi yang begitu nikmat. Max melihat bagaimana Valentine mengocok dan memainkan penisnya dengan lahap.
"Siapa yang ngajarin kamu, Val? Sial, enak banget." Tangan Max bergerak mendorong kepala Valentine untuk lebih dalam menghisap penisnya, sampai membuat mata Valentine berkaca-kaca akibat tersedak.
Selang beberapa lama Max mengeluarkan pelepasannya di dalam mulut Valentine, yang langsung dimuntahkan oleh perempuan itu, "Huek!"
Max menarik Valentine untuk duduk diatas pangkuannya, mencium bibir Valentine, "Cantik banget kamu kalo lagi sange gini, Val."
Valentine mengangguk saja, menggerakan pinggulnya untuk mempertemukan vaginanya dengan penis Max, "Sabar, cantik," kata Max sembari mengarahkan penisnya untuk memasuki lubang kewanitaan Valentine yang sudah sangat basah.
Valentine mendesah keras begitu Max membalikkan tubuh mereka lalu memaju mundurkan pinggulnya untuk mencari kenikmatan, "Maxie! Aah sayang," panggil Valentine.
"Daddyh, faster please!" pinta Valentine membuat Max semakin mempercepat gerakannya. Max mendorong penisnya lebih kencang, tangannya menangkup payudara Valentine sebelum turun ke pinggul. Max menarik penisnya keluar begitu dirinya sudah mencapai pelepasannya, mengeluarkan isi cairannya diatas perut Valentine yang sudah terkapar lemas.
Max beralih memeluk Valentine, "Kamu nikmat banget, Val," bisiknya dengan lembut, "Sekali lagi ya?"
💐💐💐🍪🍪🍪
siapa tuh yang ngajarin valentine...
KAMU SEDANG MEMBACA
Max & Val
FanfictionAwalnya Max tidak ingin memiliki pacar dalam waktu dekat, namun karena pertemuan tidak disengajanya dengan Valerie membuat hatinya bergejolak. ©2024, written by neverraven.