Di tengah-tengah kesibukan makan siang, suasana restoran yang tenang tiba-tiba terganggu oleh getaran halus dari ponsel Reno. Layar ponselnya menyala, menampilkan nama "Rain" yang berkedip-kedip. Reno melirik sekilas ke arah Della, Vanilla, dan Axel yang sedang menikmati hidangan mereka.
"Angkat aja, sayang," ucap Della sambil mengangsurkan ponsel Reno lebih dekat. Suaranya lembut namun ada sedikit nada penasaran terselip di dalamnya.
"Tapi jangan bilang kalau lagi sama Bang Axel sama Vanilla juga. Bilang aja lagi sama aku."
Reno mengangguk, sedikit mengernyitkan dahi. Dia bangkit dari kursinya yang nyaman, berusaha untuk tidak mengganggu kenyamanan teman-temannya yang masih menikmati hidangan lezat. Dengan langkah pelan, dia berjalan menjauh dari meja, mencari sudut yang lebih privat di restoran yang elegan itu.
"Halo, Rain?" sapa Reno.
"Kak!" suara Rain terdengar antusias di seberang telepon.
"Maaf ya ganggu, lagi sibuk nggak?"
Reno melirik sekilas ke arah meja tempat teman-temannya duduk. Axel terlihat sedang menjelaskan sesuatu pada Vanilla, sementara Della tampak asyik dengan hidangannya.
"Nggak kok, lagi santai aja. Ada apa, dek?"
"Gini Kak, gue mau minta tolong nih," Rain memulai dengan nada sedikit ragu.
"Besok gue sama temen-temen yang lain mau ke Bandung. Gue nih lagi sibuk nyiapin vila, jadi... bisa tolong belikan bahan-bahan buat BBQ nggak? ART yang disana nggak ada mobilitas pergi cari bahan yang bagus."
Reno menghela nafas, tahu jika hal ini akan terjadi. "Oh, oke. Memangnya mau bikin BBQ kapan?"
"Ya besok lah, kan besok malem mau BBQ an di Bandung," jawab Rain dengan nada yang jelas-jelas bersemangat.
"Gue udah bikin list bahannya. Mau gue bacain atau gue kirim aja?"
Reno berpikir sejenak, matanya menerawang ke luar jendela restoran yang menampilkan pemandangan kota yang sibuk.
"Bacain aja deh, biar gue catet sekalian."
"Oke. Siap-siap ya, listnya agak panjang," Rain memperingatkan sebelum mulai membacakan daftar belanjaannya.
"Pertama, daging. Kita butuh daging sapi yang bagus buat steak, sekitar 3 kg. Terus ayam fillet 1 kg, sama ikan salmon 500 gram."
Reno mengangguk, meski tahu Rain tidak bisa melihatnya. Dia mencoba mengingat setiap item yang disebutkan adiknya.
"Lanjut ke sayuran," Rain melanjutkan. "Tolong beli jagung manis 5 buah, paprika merah, hijau, dan kuning masing-masing 2 buah. Oh, dan jangan lupa bawang bombay 3 buah sama jamur kancing 250 gram."
"Oke, noted," gumam Reno, mulai merasa sedikit kewalahan dengan panjangnya daftar belanjaan.
"Nah, untuk bumbu-bumbu," Rain melanjutkan dengan semangat. "Kita butuh minyak zaitun, kecap manis, saus tiram, saus barbekyu, garam, merica, paprika bubuk, dan bumbu cajun. Oh iya, jangan lupa beli arang juga ya, Kak!"
Reno menghela napas panjang, "Iya, iya. Ada lagi?"
"Terakhir, untuk minuman," Rain mengakhiri daftarnya.
"Tolong beliin jus jeruk, jus apel, dan soda. Kira-kira 2 liter masing-masing cukup kali ya?"
"Oke, ntar kirim catetannya ke whatsapp aja ya," Reno menjawab, merasa sedikit pusing membayangkan berapa banyak barang yang harus dia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanàtico
Romance[COMPLETED] Pipiku memanas dan gerak tanganku otomatis berhenti sehingga bentuk yang seharusnya hanya sebaris, kini telah menjadi titik gelap berwarna hitam yang tintanya merembes seperti tangisan. Aku tidak sadar karena aku seperti terhipnotis. Tub...