Chapter 05 | Mendekati Angga
Laura memandang punggung Angga yang semakin menjauh, ia melanjutkan perjalanan seraya memikirkan sikap Angga, yang membuat dirinya semakin penasaran, "Ganteng si, tapi nyebelinnya minta ampun," Laura menghela nafas pelan, dan melanjutkan kembali perjalanannya menuju sekolah.
Saat Laura sampai di depan gerbang sekolah, banyak siswa-siswi yang juga sama dengannya, baru sampai di sini. Ia berjalan menyusuri lorong sekolah.
kemudian berhenti di depan mading, bahkan informasi di mading tidak dapat terlihat olehnya, karena banyak murid-murid lainnya yang ikut melihat, "Ramai sekali, memangnya ada informasi penting apa?" Tanya Laura pada dirinya sendiri, tidak mau pusing menambah beban pikirannya, ia segera berjalan menuju kelas.
"Angga, kemarin kamu di perpustakaan ya?" Tanya Laura kemudian duduk di samping Angga, kelas sudah mulai ramai tapi Angga masih nyaman menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan.
Angga menoleh, melihat Laura di balik lipatan tangannya, tanpa mengangkat kepala ia menjawab, "nggak," Mata hitam legam yang tajam itu menatap Laura sebentar lalu Angga memejamkan matanya.
"Jawaban yang nggak masuk akal, dan juga ini masih pagi, apa dia tidak tidur semalam," Laura menggerutu kesal. Sudah jelas-jelas mereka bertemu kemarin, di perpustakaan.
"Huh sudahlah, Angga memang seperti itu kan," Laura menghela nafas, ikut menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangan, menoleh ke samping dimana Angga dengan posisi yang sama. Mereka berhadapan.
Menatap wajah Angga yang terlihat polos sekali saat tertidur, "Kenapa Angga yang di sini dan di perpustakaan berbeda," Gumam Laura di dalam hati, kemudian ikut memejamkan matanya.
Tanpa sadar Laura juga ikut terlelap, mereka tidur di kelas, saat bel masuk pun tidak membuat salah satu di antara mereka terbangun.
Semua murid melirik mereka bersamaan, "Lihat deh lucu banget," Ucap perempuan yang tempat duduknya berada di samping Laura, menepuk bahu temannya untuk ikut melihat Laura dan Angga yang tertidur dengan kepala berhadapan.
Nada menepuk jidatnya pelan melihat Laura yang tertidur, saat akan beranjak dari tempat duduknya untuk membangunkan Laura Ibu guru Linda sudah datang, terlambat sudah.
"Maafkan Aku Rara yang nggak bisa menyelamatkanmu," Gumam Nada di dalam hati sedikit mendramatisir.
"Selamat pagi anak-anak, minggu kemarin sudah saya jelaskan dan sekarang latihannya," Ucap Linda kepada semua muridnya, ia berbalik menghadap papan tulis, menulis soal latihan bahasa Inggris.
Setelah Linda menyelesaikan menulis soal, ia berbalik dan menatap ke seluruh isi kelas, "Nah silakan di kerjakan,"
"Yang di sana, apa mendengar yang saya katakan," Linda melihat dua murid yang tertidur saat kelas berlangsung, merasa tidak ada jawaban, ia berjalan menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggara | school series [End]
Roman pour AdolescentsAngga teman sebangkunya, Laki-laki yang sangat tertutup, dingin dan cuek, jarang tersenyum, tapi saat bersama Laura di perpustakaan, catat tempatnya, di perpustakaan, dia jadi sangat hangat, senyumnya manis dan sangat perhatian. Apa maksudnya coba...