30.| Chapter 29

35 3 0
                                    

Chapter 29 | Menceritakan kebenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 29 | Menceritakan kebenaran

Pintu ruangan terbuka, menampilkan Laura yang membuka pintunya, "Silahkan masuk Om, tante,"

Asgard dan Hanna masuk bersama, dan duduk di tempat yang Laura arahkan, "Halo selamat malam om, tante, maaf sebelumnya atas pertemuan yang mendadak seperti ini, kenalin om, tante Aku Nada dan ini Laura, kami teman sekolahnya Angga,"

"Maksudnya apa ya, Saya datang ke sini untuk pertemuan dengan klien, tolong jangan permainan kami," Asgard menatap mereka berdua dengan tegas, ia tidak mengerti apa maksud semua ini, di ruangan ini bukan klien, tetapi dua anak remaja perempuan yang seumuran anaknya.

"Maaf Om, Tante tapi kami sedang tidak main-main, lebih baik kita makan malam dulu, Saya sudah pesanan makanan best seller di restoran ini," Nada menjelaskan nya dengan ramah, untuk meredam kekesalan Ayahnya Angga, dan tersenyum ramah menatap Mamahnya Angga.

"Tidak usah basa basi, kalian mau apa?" Tanya Asgard dengan tatapan tajamnya.

"Mas kamu tenang dulu," Hanna mengelus baju Asgard pelan, sejujurnya ia juga merasa bingung kenapa, dan apa yang ingin mereka sampaikan, karena tidak mungkin mereka melakukan semua ini tanpa maksud yang jelas.

"Tenang gimana, Aku ngerasa di permainkan kalo begini, kalian membuang waktuku," Asgard menyentak tangan Hanna dan berjalan menuju pintu ruangan.

"Mas tunggu," Hanna beranjak mengikuti Asgard, langkah mereka berdua terhenti karena mendengar perkataan Laura.

"Karna perilaku buruk kalian di sama kecil Angga, Angga sekarang hidup dengan jiwa yang tidak sempurna, tidak bisa merasakan sakit dan memiliki emosi yang tidak sempurna," Laura berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati mereka.

"Kalian yang membuat Angga hidup dengan segala rasa sakit dan kesedihan, Angga bisa bertahan sampai sekarang hanya karna jiwanya sudah tidak sempurna," Laura mengatakannya dengan tegas, ia berusaha tenang, meskipun dadanya terasa sesak.

"Apa maksudmu?" Hanna membalikkan badan menatap Laura dengan mata yang berkaca-kaca, dirinya kembali mengingat perilaku buruk yang telah ia lakukan pada anak laki-lakinya.

"Tahu apa kalian tentang anak saya?" Ucap Asgard dengan tersulut, matanya menatap tajam Laura dan Nada.

"LANCANG SEKALI," Sambung Asgard dengan membentak, melihat keadaan yang sudah semakin memanas, Nada membuka tasnya dan mengeluarkan buku Kembali Ke Masa Lalu, berdiri di samping Laura, dan memperlihatkan buku itu di hadapan Hanna dan Asgard.

Nada memberikan buku itu kepada Hanna, dan Hanna yang sangat mengenal buku itu tidak bisa menahan air matanya, mengelus cover buku itu dengan pelan, "Buku ini buktinya Om, Tante," Ucap Nada dengan tenang.

"Mungkin ini, hal yang sulit di terima secara logika, tapi ini nyata terjadi pada Angga, tolonglah percaya, Angga yang hidup bersama Om dan Tante adalah Angga dengan jiwa yang terpisah, dan jiwa yang satunya sudah menghilang, kami hanya ingin memberitahu kebenaran yang ada, sekaligus membebaskan ikatan jiwa Angga, untuk Angga hidup dengan jiwa yang sempurna," Laura kembali menjelaskannya dengan tegas,

Anggara | school series [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang