🕣 18. Dark sunset

18 4 0
                                    

Hai againnn

August 2130South Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

August 2130
South Korea

Sesuai dengan susunan rencana mereka, Soobin dan Yeonjun setuju untuk mengambil dokumen penting milik Yeongkyu di Daegu, mereka mengambil kebutuhan primer mereka ke dalam mobil. Karina juga masih melihat Yeongkyu mengobati Beomgyu yang masih pucat. Namun, urat-urat nadi di wajah kecil pemuda itu sudah kembali menyusut di bawah permukaan, menandakan bahwa obat yang diberikan bekerja.

Sekelompok pemuda itu mulai mendiskusikan perjalanan ke Daegu. Untuk situasi sekarang ini, mereka tidak bisa seluruhnya ke sana. Harus ada yang menjaga Beomgyu, di samping itu, mereka juga tidak sepenuhnya percaya dengan Yeongkyu dan harus ada orang yang menjaga gerak-geriknya.

Menjelang siang keesokkan harinya, mobil jeep hitam yang belum sempat dibersihkan dari kotoran yang menempel di badannya kembali membelah jalanan sepi setelah beristirahat lebih dari 12 jam. 

Yeonjun mengemudi untuk awal perjalanan mereka, pemuda jangkung itu sudah menggunakan rompi karet yang tidak mudah koyak. Sedangkan Karina di sampingnya, mengarahkan rute mereka. Soobin dan Ryujin duduk manis di belakang mereka.

"Aku tidak bisa berhenti berpikir Kai di sana," kata Ryujin yang membiarkan wajahnya tersapu oleh angin siang hari.

Keuntungan lainnya, mereka bisa menggunakan air bersih untuk mandi di villa Yeongkyu dan menggunakan pakaian yang lebih bersih dibandingkan sebelumnya.

"Kai baik-baik saja. Ada Mina eonnie juga di sana, Taehyun menjaga Beomgyu." Karina menyela sembari melihat benda pelacak di tangannya, "Xavier, ada berapa banyak zombie di depan kita?"

"Perkiraan zombie dalam radius 250 meter sebanyak 50 zombie di arah Utara, 143 zombie di arah Timur dan 34 zombie di arah Barat. Xavier mengusulkan untuk menggunakan jalan Utara untuk mencapai Daegu. Setelah mencapai persimpangan empat, Putri Salju bisa ke arah kiri untuk menggunakan jalan tol."

Suara tegas dan sekaligus terdengar jelas pelafalannya itu membuat Karina mengangguk.

"Thank you, Xavier."

"Not a thing, Snow White."

Yeonjun mengangkat alisnya ketika mendengar percakapan antara manusia dengan robotika—setidaknya Yeonjun berpendapat benda pelacak adalah bagian dari robotika—yang terlihat santai dan sudah terbiasa.

"Yeonjun oppa mendengarnya, kan? Kita akan ke utara dan mengambil belok kiri menggunakan jalan tol," ungkap Karina sekali lagi. Yeonjun hanya tersenyum miring, dia tidak perlu menjawab pertanyaan retoris tersebut.

"Omo! Karin, sebenarnya apa itu?" tanya Ryujin yang menunjuk ke arah benda pelacak di tangan Karina. 

"Ini?" Karina mengangkat benda di tangannya sendiri, "namanya Xavier. Aku menciptakannya untuk membantuku saat aku berusia 12 tahun. Awalnya, dia hanya bisa tersambung pada jadwal pelajaran sekolahku, mengingatkanku jam sekolah, pekerjaan tugas sekolah dan memprediksi cuaca. Lalu, aku kembangkan menjadi seperti sekarang ini."

✅ Our Story | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang