🕦 21. Wishlists

16 5 0
                                    

And, haloooo

Enjoy the Sundayyy

August 2130 Daegu - South Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

August 2130
Daegu - South Korea

Yeonjun semakin menekan pedal gas untuk segera sampai ke Incheon. Mobil jeep tersebut melewati sebuah lahan yang gersang hingga menimbulkan asap yang berterbangan ketika digilas oleh ban besar.

Telinga mereka mendengar mesin mobil yang juga bekerja dengan maksimal. Karina di sampingnya hanya segera memegang ambang jendela mobil, sepasang matanya yang berusaha hanya fokus pada hologram yang ditampilkan Xavier berbanding terbalik dengan otaknya yang sudah ingin menjerit ketakutan.

Dia hanya berharap untuk bisa sampai di Daegu dengan nyawa yang masih menyatu dengan raganya.

Soobin di belakang melihat buku-buku tangan Karina yang telah memutih, dengan kecepatan mobil sekarang ini terdengar mustahil untuk dikejar zombie. Badannya menyandar dengan lemas; mengarah pada Yeonjun yang masih ugal-ugalan menyetir.

"Hyung ..., pelan-pelan menyetir. Jimin tidak bisa berkonsentrasi," kata Soobin dengan suara yang dikumpulkannya.

Yeonjun memukul stir mobil dengan beringas. Tatapan matanya melirik Soobin dari kaca yang terpasang di dalam; melihat Soobin yang tersenyum lemah dengan tangannya yang menutupi perutnya.

"Sesekali egoislah untuk dirimu sendiri, Choi Soobin. Kau sudah terluka seperti ini, masih saja memikirkan orang lain," kata Yeonjun yang mengamuk, mungkin jika jeep ini tidak kuat, pedal gas tersebut bisa saja rusak.

Sekelibat dia mendengar sebuah suara angin yang ditebas kencang membuatnya melihat dari spion. Ada Ryujin yang sedang menggunakan busur panah di belakangnya.

"Ryu, kalau mau membunuh mereka, jangan mengundang perhatian," sambungnya yang segera dipahami oleh Ryujin.

"Aku paham, oppa. Tenang saja, minim suara dan mereka tidak akan melihat kita," balas gadis tersebut yang melihat ke arah Soobin, dia sudah merasa bahwa tidak banyak zombie yang berada di sekitar mereka.

Ryujin mengangkat ujung kaus abu-abu yang dikenakan Soobin yang robek. Dia melepaskan kain kapas di perut Soobin yang sama sekali tidak mempan.

"Kau masih berdarah, Soobinnie. Obatnya tidak mempan," kata Ryujin yang sudah hampir berlinang air mata.

Mereka hanya mengira bahwa kaki Soobin yang digigit. Namun, 4 menit setelah mobil berjalan, Ryujin menyadari bahwa baju abu-abu tersebut seakan terkena noda darah dan semakin besar. Ketika Ryujin memeriksanya, dia mendapati perut Soobin yang dicakar di bagian kanan.

Soobin sendiri tidak menyadarinya hingga Ryujin me-notice hal tersebut dan tidak lama Soobin merasa tidak enak di perut dan mulutnya.

"Obati terus, Ryu. Kita bisa sampai sebelum langit sore," kata Yeonjun yang membelah fokusnya menjadi beberapa bagian.

"Xavier, dengan kecepatan seperti ini, berapa lama kita bisa sampai ke Incheon?" tanya Karina yang melihat sebuah jalan lurus di depan mereka melalui hologram. Mereka akan menyeberangi sebuah jembatan dan kemudian kembali melalui jalan tol.

"Kita akan sampai dalam perkiraan satu jam lagi, Putri Salju." Xavier membuat Yeonjun semakin memacu mobilnya.

Ryujin sudah menangis sembari mengobati perut Soobin dengan lima goresan yang cukup dalam di perutnya. Soobin yang melihatnya hanya tersenyum lemah dengan bibirnya yang mulai membiru.

Lebih cepat dibandingkan Beomgyu.

"Salah satu daftar keinginanku sudah terwujud," kata Soobin yang membuat Ryujin kebingungan.

"Apa?"

"Melihat Ryujin menangis. Karena kau tidak pernah menangis dari awal aku berteman denganmu," kata Soobin kemudian.

Ryujin tersenyum sendu, tangannya berusaha menekan darah yang keluar dari goresan tersebut dan tidak berhenti sama sekali.

"Bodoh. Kau BEROGOK-OGOK dengan keadaan seperti ini, kau lihat perutmu, Soobin. Kau sedang berdarah," amuk Yeonjun yang mengambil jalan ke arah kanan cukup tajam hingga Ryujin harus menahan bobot badannya supaya tidak limbung menimpa Soobin yang terluka. 

Tangannya masih menekan luka tersebut, berharap menyumbat darah yang keluar.

"Xavier, apakah ada jalan alternatif lebih cepat dari ini?" tanya Karina kemudian, menyadari bahwa Yeonjun dan Ryujin yang panik karena Soobin.

Dia juga harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan Soobin dari ancaman virus yang menggerogoti Soobin perlahan-lahan.

"Maaf, Putri Salju. Tidak ada jalan alternatif yang lebih cepat dari pada rute sekarang ini. Estimasi perkiraan sampai ke tujuan selama 38 menit."

Yeonjun semakin berusaha untuk memangkas waktu di perjalanan, mengebut dengan arahan Xavier yang bisa dia dengar dengan jelas. Dia akan memangkas waktu semakin pendek lagi supaya Soobin masih bisa tertolong.

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continued

Anddd, helloooo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anddd, helloooo

Weekend itu selalu niatnya mau rebahan, tapi apa lah daya, harus ada acara setiap minggu.

As alwaysss, see ya tomorrowww

Also, byeeeee

21st July 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21st July 2024

✅ Our Story | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang