🕔 25. The leaders

18 6 2
                                    

Seperti biasanya, semoga kalian menikmati bacaan kali iniii

Seperti biasanya, semoga kalian menikmati bacaan kali iniii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

August 2130
Incheon - South Korea

Yeonjun membuka bagasi mobil belakang ketika dia menghentikan jeep di halaman luas pom bensin. Dia melihat satu jerigen bensin yang hanya tersisa seperempat disimpan di sana, dengan cepat dia mengeluarkannya.

"Kita akan bermalam di sini?" tanya Kai yang melihat tidak percaya dengan sekitarnya, mengeratkan kedua tangannya yang dilipat untuk menghangatkan diri mereka.

"Menurutmu? Apa kita harus tetap berjalan dengan kondisi seperti ini?" balas Beomgyu yang mengambil satu kotak makanan yang tersisa di dalam bagasi. Kemungkinan besar terjatuh ketika Yeonjun menginjak pedal gas mobil dengan ugal-ugalan sehingga tidak ikut jatuh ke jalanan. Pemuda itu menutup kembali pintu bagasi tersebut dan duduk di ujung bangku tengah mobil dan membiarkan pintu mobil tersebut terbuka lebar.

Kai mengangkat bahunya, "Tergantung dengan kalian."

"Kita akan bermalam di sini," ujar Ryujin yang membawa sebuah drum yang terpotong setengah di tengah-tengah mereka, "jadi, kuharap kalian semua tidak ada yang berpikir untuk berjalan jauh dari sini. Karena ini sudah sangat malam dan aku tidak mau repot-repot berlari menyelamatkan kalian semua."

Langit Incheon mulai menghitam seiring mentari tenggelam di ufuk Baratnya. Salah satu alasan mereka memilih menginap di sini dibandingkan melanjutkan perjalanan mereka.

"Tidak masalah. Hyung, sudah merasa lebih baik?" tanya Beomgyu yang membuka kotak makanan tersebut dan melihat ke belakangnya.

Soobin sedang mengerjapkan matanya dan mengangguk lemah. "Kita sudah sampai?" tanyanya.

"Belum. Noonadeul dan hyungdeul sepakat untuk menginap di sini dan melanjutkan perjalanan besok. Hyung merasa dingin? Mau kuambilkan selimut?" tanya Beomgyu yang membuka sebuah kemasan granola bars dan memberikannya pada Soobin.

"hyung harus makan. Hanya ini sisa persediaan makanannya," sambung pemuda yang masih dalam masa pemulihan dengan ramah.

"Gomawo." Soobin berucap dengan pelan, menggigit sedikit granola bar tersebut, dia sudah cukup bersyukur masih ada makanan yang tersisa untuk mereka. Samar-samar, dia melihat bayangan kuning oranye yang menyinari permukaan kulit bangku di depannya.

"Apa yang mereka lakukan, Gyu?"

Beomgyu berdehem dan melihat ke belakang, mobil tersebut hanya ditumpangi olehnya dan Soobin. Mereka yang masih sakit dan proses pemulihan terpaksa duduk di sana.

"Mereka sedang membuat api untuk bisa melihat sesuatu dan makan. Hyung mau minum?" tawar pemuda tersebut lagi.

Soobin menggeleng pelan, kepalanya sudah tidak pusing seperti sebelumnya lagi. "Tidak perlu. Kau sendiri masih sakit, Gyu. Istirahatlah," tuturnya yang menggigit granola bar di tangannya lagi.

✅ Our Story | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang