🕞 13. Illusion

21 5 1
                                    

Yuppp, Sky balik lagi. Walaupun agak telat. Tapi, lebih baik telat daripada nggak sama sekali, kan?

 Tapi, lebih baik telat daripada nggak sama sekali, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

August 2130
Seoul; South Korea

Deru mesin jeep terdengar hingga berhenti di halaman depan markas yang dinamakan Naeil Base tersebut. Yeonjun segera keluar dan mengambil kotak camilannya yang telah kosong untuk diisi kembali. Begitu juga dengan empat remaja lainnya yang mengambil persediaan mereka.

Soobin menjadi orang pertama yang membuka pintu. "Kami pulang," katanya yang tertegun dengan markas tersebut yang terlalu sunyi untuk dihuni tiga orang.

"Gyu, Jimin-ah, Kai, kalian di mana?" tanya Soobin yang berjalan masuk semakin ke dalam dengan sesekali membuka pintu kamar yang ada. Dia mendengar suara langkah kaki dan cicitan samar di belakang markas membuatnya segera ke sana.

Tatapannya mengarah pada Beomgyu dan Karina yang sedang menggali di belakang halaman tersebut.

"Eo? Hyung, kalian sudah kembali? Kalian mendapatkan obat?" tanya Beomgyu yang tersenyum lebar khas anak-anak dengan sekop besar di tangannya.

"Ne. Kalian ... apa yang sedang kalian lakukan? Jimin, rambutmu," kata Soobin yang menghampiri mereka dengan melihat kekacauan di halaman belakang.

"Wow ..., rambut yang trendy, Karina Yoo." Yeonjun menimpali dari teras belakang rumah dengan senyuman miring. Remaja lainnya segera mengikuti Yeonjun kecuali Taehyun yang sedang sibuk di ruang keluarga dengan dua tas besar berisi obat yang mereka ambil dari farmasi terbengkalai.

"Ew! Apa itu? Dia mati?" pekik Ryujin yang menyadari seseorang yang tidak dikenalinya terbaring dua meter dari posisi mereka.

Karina yang sedang menumbuk tanah supaya mudah digali hanya tersenyum cerah, "Dia setengah zombie? Kurasa begitu, dia belum sepenuhnya menjadi zombie, tapi juga bukan manusia lagi. Dia menjambak rambutku dengan kuat tadi. Karena dia tidak mau melepaskan rambutku, aku potong saja dan Beomgyu menembaknya mati di tempat."

Soobin menarik tangan Karina seketika, rautnya berubah menjadi khawatir ketika melihat telapak tangan gadis itu yang tergores cukup panjang. "Kau terluka karenanya? Sudah kau obati?" tanyanya dengan cukup cepat.

"Belum ..., kupikir aku harus MENYELARA darah terlebih dahulu supaya menaruh obat." Karina menatap Soobin dengan kebingungan, tidak percaya dengan pergelangan tangannya digenggam oleh Soobin secara tiba-tiba.

Tak disangka, Soobin berdecak dan rautnya menjadi lebih tajam seketika. "Pergilah, minta tolong pada Taehyun untuk mengobatimu. Dia membawa semua obat tadi, mungkin ada antiseptik dan kapas untuk menutupinya, Jimin," tutur Soobin yang melepaskan pergelangannya pelan.

"Kalian berniat menguburnya, kan? Aku akan melakukannya. Gyu, kembali bantu Kai. Dia pasti sedang kesulitan di sana," kata Soobin yang langsung dipatuhi oleh Beomgyu.

✅ Our Story | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang