🕒 03. Hello, there

44 5 0
                                    

Yup update lagi.

July 2130 Seoul; South Korea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

July 2130
Seoul; South Korea

Soobin berjalan masuk ke sebuah semak-semak di bawah pencahayaan yang terang, memang sengaja seperti itu karena para monster manusia memiliki kelemahan ketika melihat cahaya. Kai di sampingnya berusaha berjaga-jaga dengan sebuah senapan di tangannya, siap melayangkan bullets pada yang membahayakan nyawa mereka.

Tangan pemuda tersebut mengambil sebuah benda berwarna bulat kebiruan yang berukuran kecil. Soobin tersenyum tipis, setidaknya dia masih bisa melihat buah-buah beri ini hidup dan GENJAH tumbuh di antara semak-semak yang menutupi mereka.

Memang Soobin sengaja menyembunyikan dari ancaman yang ada. Dia tidak mungkin berjaga di sini sepanjang hari dan malam.

"Hyung, ayo balik. Yeonjun hyung bisa mencari kita kalau kita belum kembali," ujar Kai dengan berbisik pelan. Dia tidak mau menarik atensi para zombie yang mungkin saja dengan bersembunyi di antara pohon-pohon yang menjulang tinggi ini.

"Iya. Kita balik sekarang. Kita memiliki camilan sehat sekarang. Jarang-jarang mendapatkan beri di saat seperti ini," kata Soobin dengan senyuman lugasnya. Mereka berdua akan mulai berjalan kembali ke markas mereka.

Suara gesek antar dedaunan membuat keduanya berhenti dengan Kai dan Soobin yang menodongkan senjata mereka ke sekitar.

"Kai, di jam satu," kata Soobin sedetik setelah mendengar suara yang sama lagi semakin mendekat ke arah mereka.

Sosok si paling muda di antara mereka juga melangkah perlahan mendekat ke arah semak-semak tersebut.

"Jangan asal menembak, Kai. Ingat, kita hanya membunuh manusia yang terinfeksi," kata Soobin di belakangnya yang mengawasi bagian belakang mereka. Setidaknya mereka mendapatkan satu penembak jitu lagi, sehingga mereka memiliki satu supir dan empat penembak.

Sosok tersebut akhirnya keluar dari semak-semak tersebut; membuat Kai semakin menggenggam erat senjatanya sementara Soobin menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Kau ... kau Choi Soobin, kan?" tanya sosok tersebut setelah melihat satu di antara mereka berdua, membuat Kai menurunkan senjata di tangannya.

Setelah saling mengenal kemarin dan menghabiskan satu malam bersama keempat pemuda tersebut, Kai menjadi sosok bungsu di rumah mereka. Sekarang ini, si bungsu tersebut menatap sosok itu tak kalah kebingungan.

Rambut coklat kehitaman sebahu yang tampak lepek dan berdebu, wajah dengan pahatan sebaik mungkin yang kotor karena berada di area seperti ini. Baju kaus putih, jeans pendek yang dililit dengan jaket merah serta dipadukan dengan boots yang hanya menutupi di atas pergelangan kakinya. Kai juga melihat beberapa luka gores di kedua kaki tersebut.

"Shin Ryujin?" tanya Soobin dengan berhati-hati mendekati sosok perempuan tersebut.

Gadis asing di mata Kai segera mengangguk dan menghambur pada pelukan Soobin disertai dengan tangisan kecil dari bibir tipis pucat perempuan tersebut.

✅ Our Story | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang