26

672 72 7
                                    

"Apa kita bertemu hanya untuk bertengkar?"

Kinan menoleh saat Nathan berucap dengan nada yang sedikit meninggi. Ia sadar bahwasanya Nathan cukup kecewa dengan kehadiran dirinya yang malah membawa perselisihan. Setelah berdebat cukup alot di dalam mobil tadi, Kinan masih enggan menanggapi obrolan Nathan dan lebih memilih diam.

Keduanya duduk di sebuah restoran dipinggir pantai yang menyajikan berbagai menu Indonesian Cuisine dengan tampilan yang lebih elegan dan terkesan mahal. Jangan tanya apa yang ada di hadapan Paduka, jelas satu porsi satai ayam dan satu piring nasi goreng favoritnya. Sedang Kinan hanya memesan satu slice klepon cake yang masih utuh dan belum disentuh sedikit pun.

"Makan lah, Nath." Kinan masih saja tidak menghiraukan Nathan yang tampaknya menjadi sedikit kesal.

Nathan beranjak, meninggalkan ponselnya dengan kasar di atas meja. Kinan tidak berusaha bertanya kemana kekasihnya akan pergi. Namun dari arah yang dituju laki-laki itu, tampaknya ia akan ke kamar mandi.

Kinan tak ingin ambil pusing pada Nathan yang semakin terlihat kesal padanya. Ia sendiri juga masih marah karena Nathan terkesan menyepelekan hal yang menurut Kinan menyakitkan. Padahal beberapa waktu lalu, Nathan bilang ia sudah berhenti mengikuti atau meninggalkan komentar pada akun perempuan lain di Instagram.

Tapi apa kenyataannya?

Nathan malah membuatnya semakin kecewa karena perempaun yang ia ikuti adalah perempuan yang sudah diisukan dekat lebih dulu dengan Justin. Perempuan yang dari awal sudah membuat keributan di media sosial karena kedekatannya dengan para pemain timnas. Fakta lain yang membuat Kinan kesal adalah, Joy bahkan sudah mengikuti perempuan itu juga.

Agak sedikit berlebihan, tapi memang itu bukan hal yang bisa Kinan tolerir dengan mudah. Mungkin saja kalau bukan perempuan itu, Kinan tidak akan secemburu ini. Buktinya, ia tidak pernah berkomentar apapun jika Nathan terlihat dekat dengan para penggemar perempuannya.

Kinan tahu tempat dan tahu situasi dimana ia bisa membiarkan perasaan cemburunya tumbuh. Dan perempuan itu, dari track record yang sebelumnya terlihat mendekati Justin dan sekarang beralih mendekati kekasihnya, rasanya ia memang pantas dijadikan bahan cemburu.

Kinan sedang menyuapkan seujung sendok klepon cake miliknya saat ponsel Nathan tiba-tiba bergetar. Sekali dua kali dering telepon itu berbunyi, Kinan berusaha tidak penasaran. Namun untuk yang ketiga kalinya saat ponsel itu kembali bergetar, akhirnya Kinan meraih benda itu tanpa seizin Nathan.

Kinan melebarkan mulutnya saat melihat siapa nama yang muncul di ponsel Nathan. Baru saja ia menjadi bahan perselisihan, perempuan itu tiba-tiba menelpon seperti tahu sedang jadi topik panas diantara keduanya. Kinan bahkan tidak habis pikir jika Nathan dan perempuan itu sudah ada di tahap saling bertukar nomor di belakang dirinya.

Hanya teman, itu yang Nathan katakan sebelumnya.

Bersamaan dengan Kinan yang mematung dengan ponsel Nathan di genggamannya, sang empu pun datang. Melihat Kinan yang terdiam dengan ponselnya yang terus berdering membuat Nathan mempercepat langkahnya dengan tergesa-gesa.

"Kenapa melihat ponselku tanpa meminta izin, Kinan?" tegur Nathan yang langsung menyahut ponsel miliknya dari tangan Kinan.

"Berisik," jawab Kinan sambil mendongak menatap Nathan yang masih berdiri di hadapannya. "Ponsel mu terus berdering. Berisik. Jadi aku berniat mematikannya."

"Aku tidak suka kamu melewati batas privasi kita." Nathan mendudukan dirinya saat ponsel itu berhenti bergetar.

Kinan tersenyum miring, "aku? Melewati batas privasi kita?"

Hey, Tjoe! || NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang