Ch 6

505 47 0
                                    

Hari ini adalah hari wisuda maven

setelah bersiap siap sampai membuat keributan di kamar hotel, akhirnya mereka tiba di oxford university

Dan setelah sekian lama menunggu akhirnya nama Manavendra Modi Briar diumumkan untuk menerima gelar master dengan jurusan Business Management Mphil

suara tepukan bergemuruh dalam acara ini, dan jangan lupakan papah dan kedua adiknya yang tersenyum bangga melihatnya.

__________

Disisi lain, saat ini Shankara bangun tengah malam, hal itu ia lakukan dengan sengaja karena di jam segini abang pertamanya sudah wisuda pikirnya

di ruang rawatnya juga ada bi darmi yang tengah tertidur di sofa depan tv

Fyi perbedaan waktu di Indonesia dan Inggris itu kurang lebih enam jam, Shankara bangun pukul satu malam dan saat ini di Inggris pukul delapan pagi.

Karena terus terusan memikirkan abang pertamanya, Shankara memutuskan untuk menghubunginya

namun sudah tiga kali ia menelepon abangnya tidak juga mengangkat panggilan telefonnya.

'sibuk kali ya' batin Shankara.

Akhirnya ia berinisiatif untuk melihat sosial media milik abangnya.

'tumben update insta story' ucapnya dalam hati saat melihat lingkaran berwarna di profil Instagram abang pertamanya.

Shankara tersenyum melihat foto jay dan jeffrey yang tengah tersenyum antusias, hingga ia membaca caption yang diberikan abang pertamanya.

Isi caption insta story maven 'adik adik abang semoga bahagia selalu, tumbuh jadi anak baik yang tidak egois ya, abang sayang kalian'.

Entah Perasaan apa yang ada di hati Shankara saat ini, ia sedih, kecewa, dan juga merasa bersalah.

Shankara menggelengkan kepalanya, 'enggak, gue gabole sedih bahkan sampe kecewa ke bang maven cuma gara gara hal sepele'

'lo gabole nangis shankara' ucapnya dalam hati menguatkan dirinya sendiri.

Sembari mengalihkan perasaannya Ia membuka aplikasi WhatsApp untuk meminta kabar tentang kegiatan keluarganya ke sang papah.

Papah

'Selamat pagi pah'

'pah, wisuda nya bang maven gimana?'

'Kalau udah selesai, kabarin Shankara ya pah'

'Shankara mau ucapin selamat ke bang maven, sama mau bilang maaf karena gak bisa hadir'

Balasan sang papah tak juga muncul, karena bosan Shankara iseng liat status WhatsApp.

Ia dibuat tertawa melihat status canny yang mungkin di update saat tadi sekolah

di sana ada foto rian sedang berdiri di depan papan tulis sambil menundukan kepala

caption canny berujar 'seorang pemuda dihukum karena menyebut kata TITIT di saat pelajaran bu hani'.

"Tolol banget rian, bisa bisanya dia nyebut kata kata sakral, di pelajaran bu Hani lagi" ucapnya pelan dengan tawa yang tertahan, takut membangunkan tidur pulas bi darmi.

Hingga akhirnya ia tak sengaja melihat status sang papah.

"foto keluarga ya" ucap Shankara.

Caption status WhatsApp Herry 'jagoan papah sudah besar, sudah lebih kuat dari papahnya'

Shankara tersenyum melihat foto dengan caption yang sang papah berikan untuk ketiga kakanya.

"Shankara bisa gak ya, jadi jagoan yang lebih kuat dari papah" ucap Shankara atau lebih terdengar seperti bergumam.
__________

Wisuda maven telah selesai, saat ini keluarga briar sedang diam di salah satu cafe.

"Shankara tadi nelfon tapi gak aku angkat, masih kesel soalnya" ucap maven memulai topik pembicaraan.

"Telfon balik sono bang, kasian bocahnya, dia juga pasti ngerasa bersalah karena gak ikut kesini" balas jay menanggapi ucapan sang kaka yang diangguki oleh jeffrey dan Herry.

"Ck, suruh siapa gak ikut" dengus maven sembari melengos keluar cafe.

Hal itu membuat mereka menggelengkan kepalanya, mereka yakin seribu persen kalau maven mau telfon balik adik bungsunya, cuma gengsi aja kalau ketauan yang lain, pura pura gak tau aja lah bor.

Setelah diluar, maven menekan fitur telefon di handphone nya, tentu saja dengan tujuan menelepon balik adiknya.

"Halo" ucap nya membuka obrolan.

"BANG MAVENNN" teriak Shankara dengan antusias, hal itu membuat maven sedikit, ingat hanya SEDIKIT, tersenyum.

"Ck, suara kamu bikin telinga abang sakit" balas maven.

"Yailah, namanya juga seneng bang" cibir Shankara, setelahnya ia menghela nafas pelan dan melanjutkan ucapannya.

"bang maven selamat ya udah lulus s2, Shankara bangga banget banget banget sama bang maven, shankara sayang sama abang

makasih karena abang udah hadir di dunia dan jadi abangnya shankara

dan maaf juga karena shankara gabisa dateng ke hari pentingnya abang maven" ucap Shankara dengan nada yang tersirat kesungguhan di dalamnya

oh ayolah siapa yang gak bangga, Abangnya lulusan s2,udah mah s2 di oxford lagi coy

inimah bisa jadi cerita yang bakal terus Shankara ungkit sebulan bahkan setaun kedepan.

Maven menghela nafas nya...

"kenapa gak dateng, sebenarnya sepenting apasih urusan kamu, gabisa banget ya buat ditinggal sebentar aja

jujur abang kecewa sama kamu tapi makasih udah nyempetin waktunya buat ngucapin selamat dan abang juga sayang sama kamu

Abang kinta tolong untuk jangan terlalu egois shankara

Karena jujur abang masih ga ngerti kenapa di acara sepenting ini kamu malah gaada" ucap maven dengan banyak penekanan di beberapa katanya

hal itu tentu saja disadari oleh shankara.

"Lain kali sempetin waktu buat keluarga, kamu tau kan kalau hidup ini gak berpusat di kamu doang, gak selamanya orang orang mewajari sikap kamu

Kamu ini udah bukan anak sd shankara, hal seperti ini bukan sesuatu yang sulit dipahami

kamu ngerti kan maksud abang?" lanjutnya memberi penjelasan dengan pertanyaan di akhir ucapannya.

"Iya bang, sekali lagi, shankara minta maaf" balas shankara.

"Yasudah, abang mau quality time sama adik adik abang yang masih berkenan menyempatkan waktunya,Pesen abang saat ini, jangan hubungi papah dan yang lainnya dulu" ucap maven yang langsung menutup handphone nya tanpa menunggu jawaban sang adik.

AURANOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang