"Teman teman, Shankara datanggg!!!" Heboh Shankara saat memasuki kelas.
"Suara lo dikontrol napa kar" sinis rian
ia baru saja menelungkupkan kepala di meja, tiba tiba ni bocah dateng dengan kehebohannya itu.
"Gitu amat lu ama gue, Kaga kangen sama gue kah?" Tanya Shankara seraya mendudukkan dirinya di kursi sebelah canny.
"Btw, hari ini kalian balik kerumah atas lagi?" Tanya nya lagi.
"Iyap" balas sean.
"Jemput gue jangan lupa, hari ini gue ikut" titah Shankara pada ketiga sahabatnya.
Dengan refleks canny menyentuh kening Shankara.
"Udah sehat beneran kan lo?" Tanya nya khawatir.
Penyakit asma tapi yang di cek kening, maklumin aja guys, anak kicik emang sotoy.
"Sehat wal afiat selalu gue mah" balasnya dengan senyum tengil.
"Pala lo sehat wal'afiat, kemaren aja tektek bengek lu kambuh" sewot rian.
Shankara hanya tersenyum dengan tangan yang memberikan simbol peace.
Tidak lama guru pun datang, dan seperti biasa 4serangkai itu memperhatikan papan tulis dengan tatapan yang...
Kosong......
"Hati hati karr" ujar sean.
sekarang sudah jam istirahat, 4serangkai itu berinisiatif membuat rujak
dikarenakan gak ada atau lebih tepatnya gak mau modal
akhirnya Shankara mengambil mangga di pohon taman belakang sekolah.
Shankara tengah fokus memetik mangga dan melempar nya ke bawah, hingga...
"Anjir pala gue" ujar canny sembari memegang kepalanya.
Ketiga sahabatnya refleks menatap canny.
"Saki satt" misuh canny dan langsung mendudukkan dirinya.
'Elu sih' ucap rian tanpa suara
Sebagai sahabat yang baik, mereka bertiga pun menghentikan kegiatannya dan menghampiri canny.
"Sorry can, lagian elu juga ngapa punya kepala sih, ribet kan jadinya" ucap Shankara entah dengan sadar atau tidak.
"Ya menurut lo aja Shankara auranos, lo bayangin gue gapunya pala, Kaga hidup gue anjweng, siapa yang bisa hidup tanpa pala gue tanyaaaa???" Sewot canny dengan suara menggelegar.
"Sabar can" ucap sean sambil mengusap bahu canny berniat menenangkan.
"Pala gue sakit sean" adunya dengan mata yang berkaca kaca.
"Hayolo Shankara, canny nya nangis" kali ini rian hanya berniat mengompori canny biar ngamuk ke Shankara.
"Maaf canny, Gue gak sengaja beneran deh" ucap Shankara yang juga ikut mengusap bahu canny.
"Lagian kena mangga aja langsung pundung, lu kan cow-"
"Kar" panggil sean berusaha menghentikan ocehan Shankara
Shankara yang peka maksud sean pun langsung menutup mulutnya.
"Ya emang napa kalau gue cowok??, gabole kalau gue sedih, gue gabole nangis, gabole misuh, apalagi sok yang gabole, semua nya aja we gabole, gue cowo ya anjir bukan superm-"
"PALA LO BENJOL ANJIR CANNN" heboh rian dengan tangan yang tengah memegang kepala canny.
"Demi apa?!!" Kali ini sean ikut heboh ditambah panik.
"Omaygatt JARNYYY" ucap Shankara tak kalah heboh.
Ucapan Shankara membuat ketiga sahabatnya itu diam dan langsung menatapnya.
"Jar...ny?" Tanya canny memastikan pendengarannya, Shankara menganggukan kepalanya.
"Jarjit canny" ujarnya yang langsung tertawa, dan malah diikuti oleh sean dan rian
jadinya mereka bertiga tertawa bersama.
"Anjrit lu kar" sinis canny dan langsung pergi dari tempat
hal itu membuat tiga orang yang tadinya sedang tertawa langsung terdiam dan menatap satu sama lain.
"Elu sih kar" ucap rian menyalahkan Shankara.
"Ya maaf, gue reflek" balasnya memberikan alesan yang tidak logis.
"Udah, ayo susulin bocahnya aja" ucap sean menengahi, dan seperti biasa mereka nurut.
.....
Sampai kelas mereka tidak menemukan canny, mereka dapat info dari teman sekelasnya ternyata tuh bocah(canny) inisiatif ke uks sendirian
jadinya mereka bertiga nyusul ke uks.
"Hallo can" sapa mereka kompak setelah sampai di uks, sapaannya tadi tidak dapat respon apa apa dari canny.
"Jangan ngambek dong can" ucap Shankara.
"Iya can, ini bocah udah nangis nangis tadi, dia merasa bersalah" ucap rian sembari menunjuk Shankara dan bercerita tentang sesuatu yang tidak pernah terjadi.
"Bacot banget, kalian tuh gaada solidaritas nya banget ya, masa gue kesakitan kalian malah ketawa" sewot canny yang terus memajukan bibirnya.
"Gue obatin deh benjol lo, gue jamin langsung kempes sebelum balik" ucap Shankara berusaha membujuk.
Ketiga sahabatnya menatap dengan penuh keraguan, meski begitu mereka salut dengan pertanggung jawaban Shankara.
Melihat kesungguhan di mata Shankara membuat canny akhirnya mempercayakan benjol nya pada Shankara.
"Gue ambil bahan bahan nya dulu" pamit Shankara setelah mendapat persetujuan dari canny.
"Bahan-bahan?" Tanya sean yang kembali ragu.
"Ya iya,gue ambil bahan bahan buat ngobatinya gitu loh" jelas Shankara yang langsung meleos meninggalkan uks.
"Pala gue gak bakal dibotakin kan guys?" Tanya canny gugup.
Sean dan rian hanya menatap canny khawatir.
.....
Tak lama Shankara pun datang lagi dengan membawa tahu, ulekan, dan bawang putih.
"Lu mau masak?" Tanya rian bingung.
"Udah lu liat aja" jawabnya percaya diri.
Canny sudah terlelap di ranjang uks
begitu pun dengan sean yang tengah tertidur di ranjang samping yang kosong
jam pelajaran selanjutnya kebetulan kosong(jamkos), jadi mereka santai aja diem di uks.
"Lu mau apain pala si canny kar?" Tanya rian
Ia melihat Shankara mengoleskan ulekan tahu dan bawang putih nya itu ke kepala canny
jangan lupakan gerakan mulutnya yang seperti membacakan mantra.
Selesai mengolesakan kepala canny dengan obat ala ala nya itu, Shankara membaringkan tubuhnya di sebelah sean.
"Kalau ada guru bangunin yan" titahnya yang hanya diangguki oleh riyan.
Riyan kembali menatap canny, 'ni bocah tinggal gue rebus udah jadi baso aci kayaknya' batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURANOS
RandomHey, guys! Nama gue Shankara Auranos Briar, gue ini anak baru gaul alias 'ABG' 14 tahun yang hidup di tengah kekacauan. Bayangin deh, gue tinggal sama tiga kakak laki-laki yang kadang bikin pengen teriak aja gitu kalau dengerin tuh mulut mulut jaha...