Saat ini Herry tengah sibuk mengurus dokumen di ruang kerja yang ada di rumahnya dengan di temani oleh rengekan Shankara.
"Pah, Shankara mau ke rumah atas pliss" mohon nya pada Herry.
Ketiga temannya baru saja mengabari kalau saat ini mereka sudah di rumah atas, tadinya mereka mau menjemput Shankara
tapi mengingat Shankara yang tumbang tadi pagi membuat mereka mengurungkan niatnya.
"Enggak Shankara, kamu lupa tadi pagi kamu kenapa??" Tanya nya.
"Itu kan karena kita kesiangan makanya gak sarapan, jadi lupa minum vit- obat, lagian Shankara juga gatau tuh obat bakal ngaruh banget di badan Shankara" ucap Shankara membela dirinya.
"Sekarang Shankara tau, jadi pliss izinin ya pah??" Lanjutnya memohon.
"Enggak, sekarang kamu keluar dari ruangan ini, papah mau lanjut kerja" jawab Herry tegas.
"Okkey kalau papah tetep gak izinin liat aja na-"
"Apa?, kalau gak papah izinin, kamu mau apa?" Balas Herry dengan suara mengintimidasi.
"Shankara gak akan minum obatnya" jawab Shankara dengan tersenyum smirk setelahnya.
"Terserah" ucap Herry seakan tidak peduli.
Shankara langsung pergi meninggalkan Herry dengan emosi dilanjut dengan membanting pintu ruangan kerja sang papah.
'tuh duda emang gapeduli sama gue, giliran gue ngomong kepedulian nya akting lagaknya kaya gak terima banget' batin nya.
_______________
saat ini keluarga Briar kembali berkumpul, namun bedanya saat ini mereka berkumpul di dapur alias saat ini udah saatnya makan malam.
"Maju mulu tuh bibir" sindir jay setelah melihat Shankara,namun tidak di respon oleh Shankara.
Makan malam pun dimulai dan selesai tanpa ada keributan apa apa.
"Den vitamin nya di-"
"Enggak mau bi" ucap Shankara memotong ucapan bi darmi.
"Loh kenapa?" Tanya bi darmi khawatir, gak biasanya anak boss nya ini menolak untuk meminum vitamin yang sudah disiapkan.
"Enggak kenapa kenapa, toh Shankara juga sehat kan, ngapain min-"
"Minum vitamin nya Shankara" ucapan tegas sang papah terdengar, dan hal itu membuat atmosfir menjadi tegang.
"Gak" kekeuh Shankara tidak memedulikan ucapan sang papah.
"Minum sendiri atau papah paksa" ucap Herry
Shankara tetap tidak memedulikan ucapan papahnya.
ia pun beranjak untuk pergi ke kamar, baru saja beberapa langkah...
"jangan keras kepala Shankara, okkey kalau kamu gak mau minum sendiri, berarti papah paksa" lanjut Herry
Herry menarik kasar tangan Shankara dan langsung membanting tubuhnya di sofa ruang tengah.
"Ke sini kan vitamin nya bi" titah nya pada bi darmi.
Ketiga anaknya yang lain menghampiri sang papah untuk melihat apa yang terjadi
mereka terkejut melihat sang papah yang menahan tubuh adiknya dengan cengkraman keras di bahu sang adik.
"Lepas, gak mau" ucap Shankara dengan mata yang berkaca kaca.
"Pah, papah apa-apaan sih" ucap Maven
Baru saja mereka bertiga hendak mendekat untuk menengahi adik dan papahnya, suara tegas sang papah terdengar kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURANOS
RandomHey, guys! Nama gue Shankara Auranos Briar, gue ini anak baru gaul alias 'ABG' 14 tahun yang hidup di tengah kekacauan. Bayangin deh, gue tinggal sama tiga kakak laki-laki yang kadang bikin pengen teriak aja gitu kalau dengerin tuh mulut mulut jaha...