Ch 15

470 32 0
                                    

Sebagai pemilik restoran yang sudah memiliki cabang dimana mana, hal itu membuat kedua orang tua canny memiliki kesibukan yang tidak dapat dipungkiri.

Mereka jarang sekali pulang ke rumah, bahkan mungkin dalam setaun kepulangan mereka bisa dihitung dengan jari.

Namun bukan nya bahagia karena orang tua nya pulang, kehadiran mereka malah membuat canny merasa tertekan.

Shankara, sean dan rian sudah tau akan hal itu.

Bagi canny Kehadiran orang tuanya seperti hukuman baginya, ketakutan dan rasa bersalah menghantui canny.

Mereka bertiga sedang memeluk canny layaknya teletubis setelah mendengar apa yang canny ucapkan.

"Ada kita can, lo gak sendiri" ucap sean menenangkan.

"Semua bakal baik baik can" ujar rian.

Canny menundukan kepalanya, jangan lupakan air mata canny yang entah sejak kapan sudah keluar.

"Woiii yang disana" teriak salah satu siswa yang menjabat sebagai osis.

"Udah bell, bukan nya masuk kelas malah ngehomo rame rame"

"Pala lo ngehomo, ini namanya pelukan best french forever eper" jawab Shankara.

"Cihh, bahasa Inggris lo aja masih berantakan bocah, sono masuk kelas atau mau gue laporin aja ke bu dewi"

"Iya ini kita ke kelas elah" jawab canny sambil mengusap air mata yang masih tersisa di pipinya.

"Dih malah nangis, Yaudah sono dah"

4 serangkai itu pun pergi ke kelas dengan kaki yang dihentak hentakan, siswa yang menegurnya tadi hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

_______________

"Jadi gimana?" Tanya sean

"Ke rumah gue yang ada di deket rumah bi darmi aja gimana??" Tanya Shankara.

"Boleh deh, tapi jangan lupa izin dulu" ujar canny mengingatkan.

"Sipp, Btw nanti berangkatnya gimana?" Tanya rian.

"Lu lupa?, si canny ini orang kaya se kabupaten, ni bocah walaupun idup nya awikwok tapi fasilitas nya jalan, ya gak can?" Ucap Shankara.

"Yoii, anak nya tinggal satu ngab, kalau Kaga dikasih apa apa yang ada si Bagaskara Bagaskara itu gak punya penerus" jawab canny dengan santai.

"Agak gelap ya" balas sean dengan nada canggung.

"Yaudah sono, tuh jemputan pulang udah dateng" ucap Shankara.

"Lah elu sendiri, gak naik jemputan?" Tanya sean.

"Gue bersihin toilet dulu syalan" sinis Shankara.

"Lah iya, lo kan dihukum" ucap rian yang langsung tertawa setelahnya

bukannya menengahi, teman-teman nya yang lain juga malah ikut mentertawakannya.

Shankara hanya melegos meninggalkan teman teman nya yang sedang tertawa.

Ia ke gudang mengambil peralatan kebersihan dan lanjut ke toilet.

Sampai toilet, Ia terdiam di wastafel, dada nya agak nyeri, Shankara menepuk nepuk dadanya

setelah dirasa agak mendingan ia mencuci muka dan langsung membersihkan toilet.

________________

Shankara mengetuk pintu mobil di depannya, Herry yang melihat itu langsung membuka kan pintu mobilnya dari dalam.

AURANOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang