Ch 16

477 39 0
                                    

Saat ini keluarga atau lebih tepatnya nya orang tua ber marga bagaskara itu tengah berada di sofa ruang tengah.

Canny turun dari kamarnya dengan tas yang berada dalam gendongannya, ia menarik nafas dan menyemangati diri nya sebelum menghampiri kedua orang tua nya.

"Bun" panggilnya.

"Kenapa sayang" balasnya dengan senyum hangat.

"Canny mau nginep di rumah temen"

"Kamu gak mau di rumah aja, ayah sama bunda cuma sebentar loh dirumah"

"Boleh gak bun?" Tanya nya tanpa menghiraukan ucapan bundanya tadi.

"Gak" ucapan tegas sang kepala keluarga akhirnya terdengar lagi

hal itu membuat tangan canny bergetar, ia dengan segera menyembunyikan tangannya ke belakang.

"Yah, kasih tau nya bisa pelan pelan gak sih" sinis rena (bunda canny).

Dani (ayah canny) hanya menghela nafasnya, ia menyimpan laptop ke meja yang sebelumnya berada dipangkuannya.

"Kalau ayah bilang tidak, kamu mau menurutinya canny?" Tanya nya pada sang putra.

"Tidak, canny hanya meminta izin sebagai tanda kalau canny masih menghormati bunda

kalau begitu canny pamit, canny pinjem mobil sama pak agusnya".

Canny langsung melengos meninggalkan kedua orang tuanya.

"Canny" panggil rena

Rena langsung berjalan mendekati anaknya dan diikuti oleh indra.

Canny terdiam di tempat, ia membalikkan tubuhnya dengan tangan yang masih ia sembunyikan.

Rena memeluk tubuh putranya

"Bunda sayang sekali sama canny, maafkan bunda ya nak" ucapnya, lalu melepaskan pelukannya.

"Hati hati, jangan sampai terluka" ucap sang kepala keluarga.

Canny hanya menganggukkan kepalanya, ia pun pergi meninggalkan kedua orang tua nya.

"Anak bunda semakin tampan" pujinya setelah melihat canny pergi.

"Mirip ayahnya" lanjut indra.

"Iwhh, pede banget kamu" jawab rena

"Anak itu baik sekali, dia tidak meminta pertangung jawaban kita atas rasa sakitnya" ujar Dani

"Hmm, tapi bunda harap suatu hari dia merengek meminta sesuatu pada kita

bunda harap anak kita tidak cepat dewasa" ucap rena.

senyuman canny terlintas di benak Kedua orang tua itu

meski mereka jarang dirumah tapi mereka tetap mengawasi putranya dengan jarak jauh

melihat canny yang banyak tertawa dan tersenyum di lingkungan sekolah membuat mereka bersyukur.

_______________

Saat ini Shankara tengah menonton kartun favoritnya di ruang keluarga.

"Ini koper siapa pah?" Tanya jay yang baru bangun tidur.

"Koper adikmu"

"Maksudnya??, papah ngusir Shankara??" Tanya jay heboh.

Hal itu membuat Maven dan jeffrey yang baru saja tiba dirumah terkejut dan langsung menghampiri anggota keluarganya yang lain.

"Papah kalau gak mau urus adik Maven gapapa, biar Maven aja yang urus" ucap Maven menggebu gebu dan jangan lupakan jeffrey dengan tatapan tajamnya yang ia arahkan kepada Herry.

AURANOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang