Kisah kita diawali dengan tawa - KKN ZERO UNIVERSITY
~~~~~ CHAPTER 01 ~~~~~
Lorenzo menyimpan ponselnya di atas nakas, ia keluar dari kamar bermaksud untuk mengambil wudhu. Akan tetapi, suara sang ibu dari arah ruang tengah memanggil namanya mengalihkan perhatian Lorenzo, ia pun mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi dan menghampiri sang ibu.
"Ada apa, Bu?" tanya Lorenzo sembari duduk di samping ibunya-Mita.
"Bagaimana persiapan untuk KKN kamu, Nak?" Mita bertanya sembari menunjukkan senyuman hangatnya.
"Semuanya berjalan lancar." Lorenzo menjawab dengan menunjukkan senyuman pula.
Mita mengangguk pelan. "Alhamdulillah kalau begitu. Tapi Nak, Ibu ada sedikit kekhawatiran soal KKN kamu. Menurut Ibu tempat kamu KKN terlalu jauh, apa tidak bisa mengganti tempat?"
Mendengar itu Lorenzo menggeleng pelan. "Tidak bisa, Bu. Waktunya sudah mepet kami tidak bisa mengganti tempatnya, lagi pula tempat kami KKN itu atas usulan dari dosen pembimbing lapangan."
Tahu akan rasa khawatir ibunya, Lorenzo pun menggenggam kedua tangan Mita. "Bu, Ibu tidak usah khawatir. Aku 'kan sudah dewasa, insyaallah aku bisa jaga diri. Di sana 'kan aku sama temen-temen yang lain, nggak sendirian, justru Ibu yang di rumah sendirian bikin aku khawatir. Aku pasti jaga diri, begitu pun Ibu di rumah harus baik-baik saja."
Mita membawa putra sematawayangnya ke dalam dekapan hangatnya. Entah mengapa hatinya begitu gelisah dan tak tenang terhadap putranya ini. Akan tetapi, Mita akan selalu berdoa agar Lorenzo baik-baik saja dan kembali pulang dengan selamat.
•••
Cuaca hari ini terasa hangat membuat Nikko tak tahan untuk memesan minuman dingin dengan rasa asam manis. Ia dengan nikmat meminum es jeruk pesanannya bersama dengan lima orang laki-laki lainnya yang satu kelompok untuk menjalankan tugas KKN.
"Segarnya, siang-siang gini emang cocok minum yang segar plus asam," cetus Nikko setelah menikmati segelas es jeruk miliknya.
Tak lama dari sana pintu kafe terbuka, seorang pemuda yang berpakaian serba warna hitam itu masuk dengan kepercayaan diri di setiap langkahnya. Rambutnya yang berwarna blonde itu tentu saja menarik perhatian pengunjung lain di kafe tersebut, ditambah dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya.
"Sorry, gue telat lima menit," sapa Ryuu. "Ada sedikit problem tadi di jalan, si Runini kaki belakangnya keinjek paku jadinya harus dibawa ke bengkel dulu."
Tercetak jelas raut bingung di wajah Hael. "Hah? Runini? Naik apaan lo ke sini? Kuda? Tapi kok dibawa ke bengkel, sih."
Nikko meletakkan segelas es jeruk miliknya. "Runini itu bukan kuda, tapi mobilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN ZERO UNIVERSITY
HorrorSembilan mahasiswa melakukan kegiatan KKN di sebuah kampung yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Ada tujuh aturan atau larangan yang harus mereka patuhi selama di kampung tersebut di antaranya : 1. Jangan bersiul di dalam rumah 2. Jangan memotong kuku d...