02. Perjalanan KKN

99 12 0
                                    

Di perjalanan ini semua tentang kita dimulai - KKN ZERO UNIVERSITY















Di perjalanan ini semua tentang kita dimulai - KKN ZERO UNIVERSITY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~ CHAPTER 02 ~~~~~

Hari keberangkatan mereka menuju ke tempat KKN akhirnya datang namun baru saja satu jam perjalanan ban mobil yang mereka kendarai tiba-tiba saja kempis, hal itu membuat waktu 30 menit mereka gunakan untuk memperbaiki ban mobil.

"Baru mulai udah kena apes dah!" gerutu Nikko kesal sembari masuk ke dalam mobil.

Lorenzo yang sudah duduk menyahut, "Namanya juga musibah, kita nggak bakal tahu kapan musibah bakalan dateng."

Perjalanan kembali dilanjutkan. Akan tetapi, baru 10 menit dari bengkel. Mereka dibuat kesal bukan main dengan macetnya jalanan, padahal ini bukan hari raya tapi tiba-tiba hari ini jalanan sangat macet bahkan hanya untuk bisa maju satu meter saja mereka membutuhkan waktu selama lima menit.

"Perasaan lebaran masih lama, tapi ini jalanan macet banget kayak lagi ngantri sembako aja," ujar Ezra jengkel saat melihat betapa panjangnya motor dan mobil yang merayap di atas aspal.

Sama halnya seperti Ezra, anggota yang lainnya pun sama jengkelnya. Apalagi Savero yang menyetir, ia hanya bisa menghela nafas melihat betapa macetnya jalanan. Tetapi, ada satu orang yang tak protes dengan kemacetan mendadak yang terjadi, yaitu Ziven. Laki-laki tersebut asyik tertidur sedari tadi, tak terganggu sama sekali oleh gerutuan teman-temannya.

"Kalau tahu bakal kayak gini mending kita berangkat pake jet pribadi gue aja," tutur Ryuu menatap malas kendaraan di depan sana sebab ia duduk di paling depan samping Savero yang menyetir.

Nikko mengangguk. "Gue setuju, setuju banget!"

Tiga jam lamanya mereka terjebak macet dan setelah itu langit tiba-tiba mendung, tak lama hujan rintik-rintik turun namun makin lama hujan semakin marah. Hujan menumpahkan seluruh air matanya membuat Savero tak bisa melihat jalanan dengan jelas, jadinya ia memutuskan untuk berhenti di sebuah warung menunggu hujan reda.

"Asu tenan iki loh!" umpat Ziven dengan logat Surabaya-nya. Ia kesal setengah mati sebab hujan tak kunjung mereda setelah menunggu hampir 1 jam lamanya.

Hael menghela nafas panjang. "Perjalanan kita ke sana seharusnya enam jam, itu udah lama banget eh kita malah kejebak macet, ban kempes, sekarang hujan gede banget. Mau kapan nyampenya ini?"

Tak ada yang berbicara lagi, mereka bersembilan hanya bisa menghela nafas masing-masing berpikir betapa malangnya nasib mereka menuju perjalanan KKN ini. Belum mulai saja perjalanan mereka sudah diberi dengan berbagai macam cobaan.

Akhirnya langit sudah tak menangis lagi, hujan berubah menjadi rintik-rintik kecil. Savero memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan namun kali ini giliran Lorenzo yang menyetir mobil dengan Nero yang duduk di sampingnya.

KKN ZERO UNIVERSITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang