06. Jangan Bersiul

82 11 10
                                    

AKU PUNYA PERMINTAAN NIH, KALAU KALIAN BISA NEMBUSIN SAMPAI 10 KOMENTAR AKU BAKAL UPDATE SATU CHAPTER LAGI ☺️
SEMANGAT ZEROSE ❤️🔥

Berbagai keanehan mulai terjadi - KKN ZERO UNIVERSITY























Berbagai keanehan mulai terjadi - KKN ZERO UNIVERSITY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~ CHAPTER 06 ~~~~~

Setelah peristiwa mengejutkan yang terjadi, Hael memilih untuk memasak mie instan setelah adzan magrib berkumandang. Daripada pusing memikirkan kejadian tadi, lebih baik ia mengisi perut dengan makanan favoritnya.

"Mie instan memang seleraku!" monolognya dengan suasana hati yang senang.

Di tengah kegiatannya, Hael dikejutkan dengan Ezra yang keluar dari kamar mandi sembari bersiul. Ingat dengan ucapan Pak Galih, Hael langsung menegurnya. "Woi! Jangan Bersiul, lupa lo sama ucapannya Pak Galih?"

Dengan santai Ezra menjawab, "Yaela, sekali-kali nggak apa-apa kali. Lagian lupa gue."

"Awas lo kalau bersiul lagi, gue aduin sama Pak Galih!" ancam Hael yang kemudian pergi ke ruang tamu bersama dengan mie instan-nya.

Mendengar itu Ezra memberengut di tempat, lalu tak lama datanglah Lorenzo yang berjalan melewatinya menuju ke pintu belakang. "Mau ke mana, Bang?"

Pertanyaan Ezra tak Lorenzo jawab, laki-laki itu terus berjalan. Di dapur ada sebuah pintu menuju ke belakang rumah, di sana ada sumur tempat mereka mengambil air untuk mandi, ada juga tumpukan kayu untuk memasak, dan selebihnya hanya ada pepohonan saja.

Penasaran dengan apa yang akan Lorenzo lakukan, Ezra pun mengikuti Lorenzo tanpa ragu. Ia melihat Lorenzo berdiri tepat di depan sumur, laki-laki itu tak melakukan apapun hanya berdiri saja.

Ezra pun bergumam, "Ngapain, sih? Enggak jelas banget ini orang."

Setelah itu, Ezra kembali masuk ke dalam. Akan tetapi, saat tiba di ruang tengah ia dikejutkan dengan sosok Lorenzo yang duduk di kursi sedang berebut mie instan bersama Hael. Melihat itu Ezra mengucek matanya, memastikan bahwa yang ia lihat itu nyata.

"Bang Renzo kok di sini?" tanyanya dengan wajah kebingungan.

Lorenzo yang mendengar itu pun ikut kebingungan. "Emangnya kenapa kalau gue di sini?"

"Bukannya tadi—" Ezra tak melanjutkan perkataannya. Ia berpikir kembali, mungkin saja dirinya salah lihat atau itu halusinasinya saja.

"Kenapa?" tanya Lorenzo.

Ezra menggeleng. "Ah, nggak kok."

"Apaan dah aneh banget," gumam Lorenzo pelan.

Waktu terus berjalan sampai jam dinding menunjukkan pukul delapan malam. Di teras rumah ada Savero, Ziven, Ryuu serta Nero yang tengah asyik berbincang banyak hal di sana dengan ditemani ubi rebus dan juga kopi di gelas masing-masing.

KKN ZERO UNIVERSITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang